PS TNI vs Pusamania Borneo FC: Menunggu tuah rotasi

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

PS TNI vs Pusamania Borneo FC: Menunggu tuah rotasi

ANTARA FOTO

Dua tim yang belum pernah merasakan kemenangan di grup A Piala Bhayangkara akan saling berjumpa. Siapa yang lebih gurem. Pusamania Borneo FC atau PS TNI?

JAKARTA, Indonesia — Catatan buruk telah ditorehkan dua kali oleh Pusamania Borneo FC (PBFC) di ajang Piala Bhayangkara.

Mereka harus menelan kekalahan dari Sriwijaya FC dan Persib, masing-masing dengan skor 3-1 dan 1-0.

Sementara, PS TNI baru sekali merasakan, yakni dari Sriwijaya FC dengan skor 1-2.

Bagaimana jika sesama tim gurem tersebut bentrok di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa, 22 Maret, pukul 14:30 WIB?

Laga ini menjadi penentuan bagi PBFC. Meskipun mereka kalah dua kali, peluang lolos tetap ada kalau mereka menyapu bersih dua laga sisa dengan kemenangan. Tentu, sembari menunggu hasil pertandingan tim-tim lain.

Saat kondisi sedang kritis seperti ini, PBFC juga terkendala masalah di internal mereka. Itu karena sang direktur teknik yang juga membantu pelatih, Iwan Setiawan, saat ini tak lagi bersama tim setelah diberhentikan oleh manajemen.

Tapi, manajer PBFC Nabil Husein menegaskan, apa yang terjadi di internal tim tersebut tak akan memengaruhi mental pemain. Pasalnya, sudah ada Jaino Matos yang akan menggantikan peran pelatih dan konseptor permainan. 

“Kalau masalah itu tak akan terlalu menyulitkan kami. Karena kami sudah ada Jaino Matos yang siap menggantikan,” kata Nabil saat dihubungi, Selasa, 22 Maret.

Dia menyebut, saat ini yang menjadi masalah pada tiap tim peserta adalah faktor kebugaran. Kondisi fisik pemain PS TNI yang baru sekali bertanding tentu lebih fit dibanding PBFC yang sudah 2 kali turun lapangan.

Untuk itu, Nabil sudah mendepatkan penjelasan dari Jaino Matos. Mereka akan melakukan perubahan strategi dan rotasi pemain. Tujuannya, pemain yang fresh bisa tetap ditampilkan.

“Ada perubahan nanti, itu konsekuensi dari rotasi pemain yang akan dilakukan. Masalah kebugaran dan kelelahan ini memang jadi kendala tiap tim,” ucapnya.

Faktor kebugaran memang wajar menjadi persoalan tim. Sebab, setiap tim hanya beristirahat sehari setelah menjalani pertandingan. Keesokan harinya, mereka harus bertanding kembali. Akibatnya, waktu recovery ideal yang seharusnya tiga hari tak terpenuhi. 

Di sisi lain, pelatih anyar PS TNI Judan Ali menyatakan bahwa PS TNI sejatinya memiliki kualitas permainan yang mumpuni. Hanya, karena banyak dihuni pemain muda, permainan mereka kerap kurang matang. Para punggawa muda seringkali terburu-buru. Semangat yang meledak-ledak juga membuat mereka terlalu gampang terpancing arus permainan lawan.

Dia mencontohkan ketika timnya kalah 1-2 dari Sriwijaya FC. Permainan dan peluang yang didapat timnya sebenarnya tak kalah. Hanya, pemain-pemain PS TNI terlalu terburu-buru memanfaatkan peluang tersebut sehingga melenceng atau membentur tiang.

“Mereka harus lebih sabar. Saya maklum karena ini banyak pemain muda. Semoga di laga selanjutnya pemain belajar dan bisa lebih sabar memanfaatkan peluang,” tandas dia.-Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!