SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Menjelang libur panjang Hari Paskah yang dimulai pada Jumat, 25 Maret, hingga Minggu, 27 Maret, Korps Lalu Lintas Polri sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mencegah kemacetan di jalan tol, utamanya Tol Cikampek.
Langkah-langkah ini ditempuh agar tidak mengulangi macet parah yang terjadi pada saat libur panjang Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 lalu.
Berikut beberapa strategi Korlantas Polri dan PT Jasa Marga selaku operator jalan tol:
‘Contra flow’ di Tol Cikampek dan Tol Purbaleunyi
Strategi contra flow akan dilakukan di beberapa titik rawan kemacetan di Tol Cikampek dan Tol Purbaleunyi.
“Dengan dilakukan contra flow di beberapa titik rawan (macet) menghindari (penumpukan jumlah kendaraan) di rest area,” kata Kepala Korlantas Polri Irjen Condro Kirono, pada Kamis, 24 Maret, kepada Antara.
Condro memperkirakan penumpukan kendaraan akan terjadi di rest area KM 19 Tol Cikampek. Hal itu karena rest area tersebut merupakan tempat peristirahatan pertama di tol bagi kendaraan yang menuju arah Bandung maupun Cirebon.
Buka-tutup Jakarta-Cikampek
PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas, salah satunya strategi buka-tutup.
“Rekayasa lalu lintas kita lakukan melalui buka-tutup untuk lalu lintas dari arah Rorotan yang akan menuju Cikampek, dengan prioritas utama lalu lintas dari arah Cawang dan Jatiasih yang akan menuju Cikampek,” kata Humas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto.
Sistem jemput bola di gardu
Selain buka-tutup jalan, PT Jasa Marga juga akan memberlakukan sistem jemput bola.
“Sementara di gardu transaksi, petugas akan melakukan sistem jemput bola bila terjadi antrean panjang maksimal 2 kilometer,” kata Iwan.
Dilarang berhenti di bahu jalan
PT Jasa Marga juga mengeluarkan imbauan kepada pengendara di tol Jakarta-Cikampek untuk tidak menghentikan kendaraan di bahu jalan.
“Kami imbau agar tak berhenti di bahu jalan karena selain menimbulkan kemacetan juga rawan kecelakaan,” kata Direktur Operasional PT Jasa Marga, Christantio Prihambodo.
Berdasarkan data pada 2015, total kecelakaan di bahu jalan di seluruh ruas jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga mencapai 271 kasus.
“Kecelakaan di bahu tol mencapai 17 persen dari seluruh kasus kecelakaan sebanyak 1.525 kasus pada 2015,” katanya. —Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.