Indonesia

Kapal Indonesia dibajak kelompok Abu Sayyaf di Filipina

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kapal Indonesia dibajak kelompok Abu Sayyaf di Filipina
10 WNI disandera. Pembajak meminta sejumlah uang tebusan

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Dua buah kapal berbendera Indonesia yang membawa batu bara dibajak oleh kelompok ekstrimis Abu Sayyaf di perairan Filipina pada Sabtu, 26 Maret.  

10 warga negara Indonesia turut disandera akibat pembajakan terhadap kapal tunda Brahma 12 dan kapal Tongkang 12 yang membawa 7.000 ton batu bara.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kepada Rappler pada Senin, 28 Maret, kantornya tengah berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai info ditahannya kapal itu.

“Kemlu menerima informasi awal dari sejumlah pihak mengenai adanya dua kapal berbendera Indonesia yang dibajak dan sepuluh WNI awak kapal yang disandera di Filipina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.

Saat dibajak, kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina Selatan. 

Tidak diketahui pastinya kapal dibajak, namun pemilik kapal baru mengetahui perihal pembajakan pada 26 Maret saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku anggota kelompok Abu Sayyaf.

Per Selasa, 29 Maret, kapal Brahma 12 sudah dilepaskan dan saat ini berada di pihak otoritas Filipina. Namun, kapal Anand 12 dan sepuluh awak kapal masih berada di tangan pembajak dan belum diketahui persis posisinya.

Menurut Arrmanatha, pihak pembajak telah menyampaikan tuntutan sejumlah uang tebusan kepada perusahaan pemilik kapal. 

“Prioritas saat ini adalah keselamatan sepuluh WNI yang disandera. Pihak perusahaan telah menyampaikan informasi tersebut kepada keluarga sepuluh awak kapal yang disandera,” kata Arrmanatha.

Sementara Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan mengatakan mereka sudah mendapat informasi tersebut. 

“Menkopolhukam (Luhut Panjaitan) sudah mengetahui hal tersebut dan meminta Badan Intelijen Nasional (BIN) untuk menindaklanjuti informasi tersebut,” ujar staf khusus Menkopolhukam bidang media Atmadji Sumarkidjo melalui pesan pendek.

Abu Sayyaf yang juga dikenal sebagai Al Harakat Al Islamiyya merupakan sebuah kelompok separatis yang terdiri dari milisi Islam berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina antara lain Jolo, Basilan, dan Mindanao.

Beberapa anggotanya diketahui pernah berlatih dan bertempur di Afghanistan dan Pakistan.–Dengan laporan Uni Lubis/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!