Umat lintas agama akan gelar pawai budaya di Semarang

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Umat lintas agama akan gelar pawai budaya di Semarang
Pawai ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Semarang adalah kota damai dan rukun

SEMARANG, Indonesia – Keuskupan Agung Semarang akan menggelar pawai lintas budaya yang diikuti ribuan pemuda katolik dan kristen sebagai bagian dari perayaan Paskah Ekumenis pada Jumat, 8 April.

Pastor Aloys Budi Purnomo, ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Semarang,  mengatakan pawai tersebut akan menampilkan beragam atraksi seni dan budaya khas Semarang yang mengandung unsur katolik, kristen, islam, dan Thionghoa.

“Ada banyak lembaga sekolah yang akan ikut pawai dan menunjukan kemeriahan khas Semarangan. SMP Kebondalem, misalnya, akan menampilkan tarian modern dipadukan dengan unsur China Town,” kata Romo Budi kepada Rappler, Kamis, 31 Maret.

Ia memperkirakan pawai tersebut akan menarik 8.000 orang dari pengurus gereja katolik, gereja-gereja Kristen, dan siswa dan siswi dari sekolah Kristiani swasta dan negeri di Semarang dan daerah sekitar.

“Kita wartakan kepada dunia bahwa Semarang kota yang damai dan rukun. Kita sendiri lihat selama ini yang sering mengadakan pawai lintas agama hanya kota Semarang, sementara Solo dan Salatiga baru sekali atau dua kali menggelar acara lintas agama. Pawai ini menjadi warna tersendiri bagi Indonesia,” katanya. 

Untuk menyemarakan pawai lintas budaya, panitia acara telah menyiapkan 30 mobil hias dan tiga grup drum band.

Ketua Pelaksana Pawai Paskah lintas budaya Rukma Setiyabudi menyatakan peserta pawai akan memulai acara pukul 14:00 WIB dengan menyusuri rute dari halaman Balai Kota Semarang menuju Jalan Pemuda, Jalan Mugas lalu finish di GOR Tri Lomba Juang.

Panitia kini sudah membangun enam posko di Balai Kota, Lawangsewu, gedung Purnomo Musik, Taman Warak Ngendog, parkiran Dinas Kesehatan dan Tri Lomba Juang untuk melayani pengobatan gratis yang dapat diikuti 1.600 warga setempat.

“Saya ingin menunjukan kebhinekaan yang saling melengkapi serta bahu-membahu membantu umat agama lain supaya dunia tahu, ini daerah Indonesia yang paling indah di mana perbedaan bukan dipertentangan tapi justru mempererat tali persaudaraan,” kata Rukma.

Anggota TNI dan Polri amankan pawai

Sementara itu, Dandim Semarang Kapten Infanteri RB Rakiman mengatakan ribuan personel  Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Polri serta ormas Islam siap mengamankan pawai Paskah lintas budaya itu.

“Ini masih ditambah dari ormas Pemuda Pancasila, Pramuka, forum purnawirawan ABRI dan Garda Bangsa NU,” tegasnya.

Mansur Hidayat, Ketua Syuriah PWNU Jateng, mengatakan personel Garda Bangsa akan ditempatkan di titik rawan kejahatan untuk mengamankan pawai Paskah tersebut. “Nanti ditempatkan di mananpun yang dianggap rawan kejahatan,” katanya. – Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!