Manchester United vs Everton: Ulangi pembantaian putaran pertama

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Manchester United vs Everton: Ulangi pembantaian putaran pertama

Laurence Griffiths

Peringkat keempat menjadi target utama Manchester United. Masalahnya, lawan sengit justru rival sekota.

JAKARTA, Indonesia – Pelan-pelan, jalan menuju peringkat empat terasa semakin ringan bagi Manchester United. Peluang mereka untuk terus menempel rival sekotanya, Manchester City, semakin terbuka.

Salah satu alasannya, tim peringkat kelima West Ham United ditahan seri 2-2 Crystal Palace. Hasil tak maksimal itu membuat tim berjuluk The Hammers tersebut hanya meraih 51 poin.

Dengan United mengoleksi 50 angka, satu kemenangan saja bakal membawa pasukan Louis van Gaal naik satu strip ke posisi kelima. Mengkudeta West Ham. Dengan demikian, target untuk finish di peringkat keempat Liga Primer semakin realistis.

Karena itu, dalam laga melawan Everton di Old Trafford, kandang United, pada Minggu, 3 April, pukul 22:00 WIB, tim berjuluk Setan Merah itu berburu kemenangan.

Jika tidak, mimpi untuk tetap bermain di ajang para jawara Eropa musim depan, Liga Champions, harus dikubur dalam-dalam.

Masalahnya, lawan mereka bukan rival enteng. Everton musim ini memang tidak konsisten. Performa mereka bak roller coaster. Namun, pasukan Roberto Martinez itu justru bagus di laga-laga tandang. Mereka hanya sekali kalah.

“Mereka memang tim aneh. Rekor tandang mereka justru lebih baik dibanding penampilan di kandang,” kata Van Gaal seperti dikutip Independent.

Namun, meneer 64 tahun itu tak perlu khawatir. Mereka punya modal bagus di putaran pertama. Anak asuhnya membantai Everton 3-0. Padahal, laga tersebut digelar di Goodison Park, kandang Phil Jagielka dan kawan-kawan.

Masalahnya, komposisi pemain yang membantai The Toffees berbeda dengan yang akan bermain di Old Trafford. Van Gaal masih harus berkutat dengan daftar cedera yang panjang.

Tiga pemain pilar absen. Mereka adalah Wayne Rooney, Bastian Schweinsteiger, dan Luke Shaw. Pemain muda Ander Herrera juga diragukan bisa turun.

Bomber belia Marcus Rashford bisa kembali dipasang. Pemain 18 tahun itu bisa kembali menjadi solusi badai cedera United. Produk akademi jawara 20 kali Liga Primer itu sudah membuktikan bahwa dia bukan pemain tambal sulam.

Di laga-laga krusial, dia mampu tampil tanpa beban. Bahkan, gol terakhir yang lahir dari kakinya membawa kemenangan bagi United atas City, pada 20 Maret lalu.

“Sebagai lawan, Everton adalah rival yang sulit bagi United. Tapi, rekor kemenangan saya atas mereka akan terus berlanjut,” koar Van Gaal.

Di kubu tamu, Martinez mengakui bahwa timnya berada di situasi sulit. Performa mereka terus merosot. Mereka harus menelan dua kekalahan beruntun di Liga Primer.

Jika mereka kembali kalah, rival sengit Liverpool itu bakal semakin tenggelam di papan klasemen. Karena itu, di laga melawan United, mereka mengemban misi kembali ke papan atas.

“Target kami sebenarnya sederhana. Kembali ke performa terbaik kami,” kata manajer asal Spanyol tersebut.

Dia ingin anak asuhnya menunjukkan bahwa mereka masih kompetitif untuk kembali ke level terbaik. “Pertandingan ini adalah tes bagi diri kami sendiri. Sejauh mana kami masih layak untuk kembali ke Everton terbaik,” katanya seperti dikutip BBC.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!