Kapolri: Jarak polisi dan Santoso tinggal beberapa kilometer saja

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kapolri: Jarak polisi dan Santoso tinggal beberapa kilometer saja
Medan yang sulit membuat polisi harus ekstra fokus mengejar Santoso

JAKARTA, Indonesia — Kepala Polisi RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pihaknya kini hanya berjarak beberapa kilometer dari kelompok Amir Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso alias Abu Wardah.

Namun, kelompok itu terus bergerak di hutan Poso, Sulawesi Tengah.

“Jaraknya hanya beberapa kilometer, tapi medannya sehari harus berjalan sekira dua kilometer,” ujar Badrodin pada Rappler, Selasa pagi, 5 April. 

Ia mengatakan medan yang harus dilalui polisi cukup sulit karena hutan di Poso cukup lebat. 

“Ya, mudah-mudahan sampai dalam pengejaran, itu yang harus kami tekan,” katanya.

Baik kelompok Santoso maupun polisi saat ini sama-sama bergerak. 

Negeri Paman Sam pun Berburu Santoso 

Selain Detasemen Khusus 88, Amerika Serikat juga berburu Santoso. 

Departemen Luar Negeri AS menyatakan Santoso telah dimasukkan ke dalam daftar teroris global atau SDGT.

AS juga memblokir seluruh aset milik Santoso yang disebut sebagai pendukung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Sebagai dampak dari penunjukan ini, seluruh properti dalam yurisdiksi AS yang terkait dengan Santoso diblokir dan semua warga AS dilarang terlibat transaksi apapun dengan Santoso,” demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS, pada 23 Maret silam.

Dalam daftar SDGT itu, Santoso disebut sebagai pemimpin MIT yang bertanggung jawab atas sejumlah pembunuhan dan penculikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Siapa Santoso?  

Santoso baru saja diangkat menjadi Amir, atau pemimpin MIT, pada 2012. Sebelumnya, dia merupakan ketua Asykariy atau sayap militer Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Poso, yang ketuanya adalah Ustadz Yasin.

Gagasan membentuk Negara Islam menguat kembali pada 2009. Penggagasnya adalah kelompok Lintas Tanzim Aceh. Kelompok ini merupakan aliansi dari pelabagai kelompok jihad Indonesia seperti JAT, Kelompok Ring Banten, Mujahidin KOMPAK, Tauhid Wal Jihad, dan lainnya.  

Penggagas utama Lintas Tanzim Aceh adalah Dulmatin, buronan teroris nomor wahid di Asia Tenggara.

Pada 14 Oktober 2012, Santoso mengeluarkan gertakan melalui surat tantangan kepada Detasemen Khusus (Densus) 88. Bunyinya:

“Kami selaku Mujahidin gugus tugas Indonesia Timur menantang Densus88 Anti-Teror untuk berperang secara terbuka dan jantan! Mari kita berperang secara laki-laki! Jangan kalian cuma berani menembak, menangkapi anggota kami yang tidak bersenjata! Kalau kalian benar-benar kelompok laki-laki, maka hadapi kami! Jangan kalian menang tampang saja tampil di televisi!”

Santoso dan kawanannya menantang aparat keamanan yang sedang berada di Tamanjeka dalam rangka mencari dua polisi yang diculik untuk melakukan perang terbuka di Gunung Biru.

Di situlah Santoso mulai lebih aktif untuk membuat gerakan melawan aparat secara head to head. Baca selengkapnya di sini. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!