Barcelona vs Atletico Madrid: Ulangi mimpi buruk dua tahun lalu

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Barcelona vs Atletico Madrid: Ulangi mimpi buruk dua tahun lalu
Dua musim lalu, Atletico Madrid mengusir Barcelona dari Liga Champions di perempat final. Mereka berhasrat mengulanginya.

JAKARTA, Indonesia – Barcelona memang memimpin klasemen sementara Primera Division dengan nyaman di puncak. Tapi, bukan berarti mereka tak tersentuh. Salah satu buktinya, mereka keok di el clasico melawan Real Madrid 1-2 Minggu, 3 April lalu.

Dengan kata lain, tim berjuluk Blaugrana itu masih punya banyak celah. Mereka bahkan bisa tersungkur di kandang keramatnya di Camp Nou.

Karena itu, pasukan Diego Simeone yang bakal melakoni leg pertama perempat final Liga Champions dengan bertandang ke Catalonia, Rabu, 6 April, pukul 01:45, tidak perlu kalah mental. Sebab, tuan rumah justru sedang berusaha memulihkan mentalnya sendiri pasca kekalahan memalukan tersebut.

Apalagi, tim berjuluk Los Rojiblancos tersebut baru saja pesta gol ke gawang Real Betis 5-1.

Memang, rekor pertemuan antara Barcelona versus Atletico selau didominasi raksasa Catalonia tersebut. Namun, sejak kehadiran Simeone lima tahun lalu di Vicente Calderon, kandang Atletico, Barca selalu kesulitan mengalahkan mereka.

Bahkan, dua tahun lalu, adalah Atleti yang mengirim Barca pulang dini dari Liga Champions. Juga di perempat final. 

Di Primera Division musim ini, Atleico memang kalah dua kali dengan skor sama-sama 1-2. Tapi pada putaran kedua yang digelar 30 Januari lalu, Atleti—sebutan Atletico—sempat unggul 1-0 via Koke sebelum disamakan oleh Lionel Messi dan dihancurkan oleh gol Luis Suarez.

Dalam laga tersebut, Atleti sempat memberi perlawanan yang seimbang sebelum akhirnya bek kiri Filipe Luis dikartu merah karena menendang Messi.

Gabi dan kawan-kawan memang dikenal memiliki pertahanan yang sangat solid. Mereka tampil kompak dengan fokus pertahanan pada area tengah.

Taktik Atleti sudah jadi trademark: bertahan sangat dalam, menekan dengan sangat agresif, dan menyerang lawan dengan serangan balik.

Di menit-menit awal pertandingan, beberapa kali Barca mati kutu dengan skema tersebut. Tapi, pergerakan bebas Jordi Alba di area lebar kiri membuat Atleti keteteran.

Puncaknya, bek kiri timnas Spanyol itu mampu melepas umpan tarik ke Messi yang berdiri bebas di depan gawang.

Menunggu kejutan Atleti

Simeone perlu memastikan bahwa keteledoran itu tak terjadi lagi. Pelatih berpaspor Argentina itu bisa mengadopsi gaya bertahan Real saat dibombardir trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar).

Mereka tidak memasang garis pertahanan tinggi untuk menghindari umpan-umpan terobosan dan sprint MSN yang memang sangat cepat. Kuartet bek Real cenderung bermain dengan garis pertahanan rendah. Namun, saat MSN sudah masuk ke area akhir, mereka menekan dengan ketat.

Duel di area akhir jelas keahlian bek-bek Atleti. Apalagi Luis Gimenez, Juanfran, Diego Godin, dan Filipe Luis cukup mengenal karakter MSN. “Kedua tim saling mengenal satu sama lain. Saya kira tidak akan banyak kejutan dalam pertandingan ini,” kata Simeone seperti dikutip situs resmi UEFA.

Perkiraan formasi Barcelona vs Atletico Madrid. Sumber: Whoscored.com

Simeone mengakui, kemenangan Real atas Barca cukup membuat mental anak asuhnya naik. Namun, dia tidak yakin pasukan Luis Enrique bakal terpengaruh dengan kekalahan tersebut.

“Barca adalah tim besar. Mereka akan segera melupakannya. Kami justru berharap mereka tampil dengan performa terbaiknya,” kata mantan pemain Lazio dan Inter Milan tersebut.

Di kubu tuan rumah, Enrique mewaspadai kejutan dari Atleti. Dia khawatir tim merah-putih itu bakal bermain berbeda. Sebab, sudah dua kali Barca mengalahkan mereka musim ini.

“Kami harus membuka diri dan mengumpulkan informasi apakah mereka bakal bermain berbeda dari biasanya,” kata Enrique.

Kekalahan atas Real, kata Enrique, adalah kejadian yang manusiawi. Andres Iniesta dan kawan-kawan bukanlah mesin. “Kami bertanding selama 65 menit tanpa berbuat kesalahan. Tapi akhirnya kami melakukannya dan lawan yang hebat menghukum kami,” katanya.

Kekalahan itu justru bakal membuat Barca sangat berhasrat untuk kembali ke performa terbaiknya.

“Kami bahkan sudah lupa bagaimana rasanya kekalahan. Sekarang kami dalam motivasi besar untuk kembali kepada kemenangan-kemenangan beruntun,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!