Pebalap perempuan Miki Koyama siap kejar mimpi masuk Formula 1

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pebalap perempuan Miki Koyama siap kejar mimpi masuk Formula 1
Miki Koyama dan Ayaka Imahashi berpeluang untuk menemus balapan Formula 1, walau saat ini mereka masih bertanding di Formula 4.

JAKARTA, Indonesia – Dunia balap Formula 1 kemungkinan besar akan diramaikan dengan kehadiran pebalap asal Jepang, Miki Koyama. Pebalap berusia 18 tahun itu kini telah berhasil masuk ke jajaran pebalap utama di musim Formula 4 yang akan digelar pada akhir pekan ini di Okayama.

“Saya suka dengan kecepatan. Tidak ada satu olahraga apa pun yang seperti ini,” ujar Miki ketika diwawancarai AFP dalam sesi latihan di Sirkuit TI Aida, Okayama.

Dia mengatakan sudah sejak lama jatuh cinta terhadap olahraga balap.

“Mimpi saya ingin menjadi pebalap Formula 1. Saya pikir bagus memiliki sebuah impian besar,” tuturnya saat tengah duduk di dalam kokpit, sementara para mekanik memeriksa kesiapan mesin mobil.

“Saya akan terus berjuang hingga mencapai ke posisi itu,” kata dia melanjutkan.

Dia mengawali karirnya dengan menjadi pebalap gokart sejak usia lima tahun. Dari sana kemudian dia memantapkan pilihan menjadi pebalap mobil.

Prestasinya tergolong bagus. Sebagai bukti, di musim Formula 4 sebelumnya, Miki berhasil mencapai garis finish dengan 29 pebalap lainnya.

Tak ingin kalah dari pria

Miki mengaku tak khawatir dengan risiko bahaya yang dia hadapi ketika terjun sebagai pebalap. Bahkan, banyak yang memandang sebelah mata kemampuannya hanya karena dia seorang perempuan.

“Saya tak suka dipanggil sebagai pebalap perempuan. Sejak awal, saya berpikir apa pun jenis kelaminnya dalam olahraga ini, itu bukan sebuah masalah,” kata dia.

Selain Miki, Jepang juga memiliki pebalap lain yang berpotensi menembus Formula 1 yakni Ayaka Imahashi. Dia bercerita pilihannya menjadi seorang pebalap sempat ditentang oleh kedua orang tuanya.

“Karena mereka berpikir olahraga ini terlalu berbahaya,” ujar Ayaka.

Tetapi, setelah mereka datang menonton balapannya, kedua orang tua Ayaka akhirnya memberi restu.

“Ibu saya menangis sepanjang balapan, karena dia begitu khawatir. Dia begitu bahagia ketika melihat saya bisa mencapai garis finish dalam keadaan utuh,” tuturnya.

Kendati masih berusia muda, namun kemampuan Ayaka dan Miki tak bisa dikatakan biasa-biasa saja. Keduanya kompak menjawab tak ciut ketika harus menghadapi pebalap pria di sirkuit.

“Saya tidak ingin kalah melawan para pria. Mereka ada di sana untuk dikalahkan,” ujar Miki sambil tersenyum.

Sebelumnya, Jepang sudah pernah menghasilkan sembilan pebalap Formula 1. Yang paling sukses adalah Kamui Kobayashi yang menjadi pebalap bersama tim Toyota, Sauber and Caterham dari tahun 2009 hingga 2014.

Sementara, Formula 4 bisa menjadi batu loncatan bagi pebalap profesional untuk bisa menembus ajang Formula 1. Kendati begitu, jika Miki dan Ayaka bisa mewujudkan mimpi masuk Formula 1, bukan mereka pebalap perempuan pertama.

Lella Lombardi, pebalap asal Italia menjadi perempuan pertama yang ikut balapan Formula 1 pada tahun 1976 lalu. -dengan laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!