Perang eksistensi di ‘Kerumunan Terakhir’

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perang eksistensi di ‘Kerumunan Terakhir’
Kata kunci: 'Manusia struggle untuk mendapat pengakuan atau ilusi atas kesuksesannya.'

JAKARTA, Indonesia — Tema kontemporer menjadi langganan novelis Okky Madasari sejak pertama kali menulis pada 2010 lalu. Kali ini, Okky mengambil tema teknologi dan media sosial di novel terbarunya, Kerumunan Terakhir

Kepada Rappler, novelis yang mendapat penghargaan Khatulistiwa pada 2012 ini untuk karyanya, Pasung Jiwa, menuturkan sedikit bocoran di karya terbarunya.

“Tokoh utamanya seorang laki-laki yang dalam kesehariannya dia loser banget. Nama aslinya Jayanegara, tapi di media sosial menjadi Matajaya,” ujar Okky, pada Sabtu, 9 April. 

Lalu ada apa dengan Jayanegara alias Matajaya? Okky masih merahasiakannya. Tapi ia hanya memberikan gambaran besar tentang fenomena kehidupan di media sosial.

“Tidak bisa membedakan mana yang nyata, mana yang ada di media sosial,” ujarnya. 

Menurut Okky, ada suatu masalah kemanusiaan di sana. “Manusia struggle untuk mendapat pengakuan atau ilusi atas kesuksesannya,” ucap Okky.

Matajaya akan menjadi alat Okky menjelaskan pada pembacanya tentang bagaimana teknologi telah memengaruhi kehidupan kita, kadang hingga mengubahnya. Teknologi yang memberikan kesempatan baru, ternyata juga memberikan masalah baru. 

Karena itu, Okky mengaku serius membahas tentang fenomena lewat Matajaya. “Ini akan menjadi novel Indonesia pertama yang serius membahas tentang teknologi dan media sosial yang mendalam, dari sisi kemanusiannya,” ujar Okky.  

Lalu, apa hubungannya dengan kerumunan? “Media sosial itu soal kerumunan. Kita hidup dari satu kerumunan ke kerumunan lainnya,” katanya.

“Tapi terkadang kerumunan itu menjadi kekuatan. Sehingga kita bisa bergerak bersama-sama seolah sebagai kekuatan besar.”

Okky juga menuturkan, ada benang merah antara satu novel dengan novelnya yang lain. “Benang merahnya di hal yang menjadi masalah untuk generasi zaman kita, seperti Entrok (novel pertama) itu kan isunya juga kontemporer,” ujarnya.

Penasaran? Bersabarlah dulu, karena Okky akan menggelar peluncuran buku terbarunya itu pada 2 Mei nanti.

Peluncuran resminya sendiri akan diadakan pada 7 Mei di Teater Kecil di Taman Ismail Marzuki bersamaan dengan diselenggarakannya Asean Literary Festival. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!