SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berakhir pada Sabtu, 9 April memilih Romahurmuziy atau Romi sebagai Ketua Umum. Pemilihan dilakukan secara aklamasi dengan raihan suara mencapai 1.062 orang.
Usai terpilih menjadi Ketua Umum, Romi berjanji akan ikut mengajak Djan Faridz yang menentang penyelenggaraan Muktamar Islah tersebut. Mantan Sekretaris Jenderal PPP itu juga akan memberikan keleluasaan posisi sesuai kehendak Djan.
Alih-alih melakukan perombakan pada anggota partai yang tergabung dalam kubu Muktamar Jakarta, Romi memilih melakukan rekonsiliasi dan mengakomodasi semua kontribusi anggota demi kepentingan partai ke depan.
“PPP dengan Muktamar yang seutuhnya ini tidak akan melakukan pemberhentian dan pergantian pengurus. Termasuk dengan fraksi di DPR pun, tidak ada masalah,” kata Romi.
Selain itu, Romi juga ingin bertemu dengan Suryadharma Ali (SDA), mantan Ketua Umum PPP pada Muktamar Bandung 2011.
“Saya akan temui beliau secepatnya, di mana yang diperbolehkan oleh peraturan besuknya,” tutur Romi di sela-sela kegiatan Muktamar VIII di Jakarta, Sabtu malam, 9 April.
Saat bertemu SDA, Romi ingin menyampaikan empat permohonan yakni pertama, doa karena terpilih sebagai Ketua PPP yang baru. Kedua, izin agar istri SDA yaitu Wardatul Asriah bisa mendampingi Romi dalam kepengurusan PPP.
“Ketiga, saya ingin meminta nasihat untuk kepemimpinan ke depan. Terakhir, saya juga ingin mendoakan Pak SDA agar tetap tabah,” kata Romi. -dengan laporan ANTARA/Rappler.com
BACA JUGA:
- Pengurus PPP kubu Romahurmuziy tawarkan muktamar islah
- PPP Kubu Djan Faridz klaim segera dapat pengesahan
- Djan Faridz beri sinyal rekonsiliasi
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.