Manchester United vs Aston Villa: Tempel ketat rival dekat

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Manchester United vs Aston Villa: Tempel ketat rival dekat

Ian Walton

Di saat City melakoni laga berat, saatnya United memangkas jaraknya dengan rival sekota, Manchester City

JAKARTA, Indonesia – Enam laga sisa Manchester United di Liga Primer adalah penentu. Tujuannya tentu saja finish di posisi empat besar agar lolos ke Liga Champions. Tapi, rival terdekat, Manchester City, masih menguasai posisi keempat dengan selisih 4 angka.

Harapan mulai muncul di Liga Primer akhir pekan ini. The Citizens—julukan City—harus melakoni laga berat bertandang ke kandang Chelsea, Stamford Bridge. Padahal, baru tiga hari lalu mereka bersusah payah mengalahkan Paris Saint-Germain 1-0 di Liga Champions.

City yang kelelahan melawan Chelsea yang lebih bugar —karena tak ada pertandingan tengah pekan— bakal memberi keuntungan bagi United.

Karena itu, peluang untuk memangkas jarak dengan Vicent Kompany dan kawan-kawan di papan klasemen terbuka lebar. Sebab, lawan United pada Sabtu, 16 April, pukul 21:00 WIB adalah tim juru kunci, Aston Villa.


Apalagi, mental United sudah mulai pulih pasca kekalahan besar atas Tottenham Hotspur 0-3 pada 10 April lalu. Wayne Rooney dan kawan-kawan melampiaskannya pada West Ham United di perempatfinal Piala FA pada Kamis, 14 April, lalu.

Kemenangan 2-1 membawa mereka lolos ke fase semifinal turnamen tertua di Inggris itu. “Saya bahagia kami masih bisa melakukannya,” kata pelatih MU, Louis van Gaal, seperti dikutip BBC.


Blunder rotasi jangan diulangi lagi

United jelas menjadi unggulan utama dalam laga ini. Apalagi, mereka bakal tampil di depan pendukungnya sendiri di Old Trafford. Selain itu, bomber utama Wayne Rooney juga sudah kembali tampil. Dia sudah diturunkan saat melawan West Ham meski di menit akhir pertandingan.

Memang, beberapa pemain utama masih menghuni daftar cedera, di antaranya Bastian Schweinsteiger dan Adnan Januzaj.

Van Gaal diharapkan tidak mengulangi kesalahan dalam penempatan pemain saat melawan Spurs. Saat itu, dia memasang Ashley Young sebagai penyerang utama, Juan Mata sebagai winger kanan, dan Memphis Depay sebagai pengganti Mata.

Padahal, Young merupakan pemain sayap. Menempatkan dia di pucuk serangan justru membuat United tak berkutik di depan bek-bek Spurs. Begitu juga Mata yang sejatinya lebih nyaman sebagai gelandang serang.

“Sangat sulit menyusun pemain dengan banyaknya pemain cedera,” kata Van Gaal beralasan.

Selain itu, kesalahan pemain saat melawan Spurs juga bisa menjadi pelajaran berharga. United yang ditekan habis-habisan Spurs berusaha menyerang dengan umpan lambung.

Alih-alih berhasil, crossing dari sayap dan umpan lambung dari lini belakang langsung ke depan lebih sering gagal. Sementara penetrasi via sayap juga tak lebih baik.

Namun, Aston Villa jelas berbeda dibanding Spurs. Satu tim adalah pemburu gelar juara satunya lagi sedang berusaha lepas dari zona degradasi.

“Tapi kami juga harus waspada dengan performa pemain yang sering tidak konsisten. Pemain, staf, dan manajer sangat frustrasi dengan kondisi itu,” kata mantan pelatih Bayern Munich itu.

Paling tidak, dalam laga melawan Aston Villa ketersediaan pemain lebih mendingan daripada saat melawan Spurs. Rooney bisa bergantian bermain dengan Marcus Rashford di ujung tombak. Sedangkan Anthony Martial bisa kembali berada di sayap kiri dengan Mata di tengah dan Jesse Lingar di sayap kanan.

Marouane Fellaini yang bermain bagus saat melawan West Ham bisa tampil sebagai gelandang jangkar bersama Michael Carrick. Alternatif itu bisa diambil Van Gaal karena Ander Herrera diragukan bisa turun.

Rekor United atas Villa juga dominan. Dalam enam pertemuan terakhir di Liga Primer, tim Setan Merah meraih lima kemenangan. Satu laga lainnya berakhir seri.

Dari lima kemenangan itu, tiga di antaranya diraih di Old Trafford. Sisanya di kandang Villa.

Memang, performa United jauh menurun sejak ditinggal Sir Alex Ferguson sejak akhir 2013. Namun, manajer Villa Eric Black yakin mereka masih berada di level atas.

“Mereka memang bukan United lima tahun lalu. Tapi, ini tetap tugas berat bagi kami. Saya bilang ke para pemain, ayo kita beri sedikit kejutan,” kata Black.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!