Agenda Jokowi ke Eropa: Keterbukaan dan persaingan

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Agenda Jokowi ke Eropa: Keterbukaan dan persaingan
Presiden Jokowi akan melawat ke empat negara di Eropa. Mendag Tom Lembong mengatakan kunjungan ini dimaksudkan untuk membuka pasar ekspor dan menarik investasi

JAKARTA, IndonesiaPresiden Joko “Jokowi” Widodo akan melakukan kunjungan kerja pertamanya ke Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda mulai 19 April hingga 22 April.  

Kunjungan kerja pertama Jokowi ke kawasan Eropa ini akan didampingi oleh sejumlah Menteri bidang ekonomi, termasuk Menteri Perdagangan Thomas Lembong. 

“Kunjungan ini bertepatan dengan upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor non-migas ke negara-negara yang dikunjungi dan menarik investasi dari negara-negara tersebut ke Indonesia guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang giat-giatnya melakukan reformasi melalui paket-paket deregulasi dan debirokratisasi,” kata Tom dalam keterangan tertulis yang diterima Rappler, Sabtu, 16 April.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi akan menjelaskan arah kebijakan ekonomi Indonesia saat ini yang difokuskan pada dua kata kunci, yakni “keterbukaan” dan “persaingan.” 

Selain acara business forum, business roundtable, dan one-on-one meeting yang beberapa di antaranya akan dihadiri oleh Jokowi, para menteri bidang ekonomi juga dijadwalkan menggelar sesi khusus dengan para pelaku usaha setempat.

Diperkirakan para pelaku usaha di Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda, serta pemerintahnya masing-masing akan menekankan pentingnya perundingan Indonesia – EU Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IE-CEPA bagi peningkatan perdagangan dan investasinya dengan Indonesia. 

Dalam kunjungannya di Brussels, Belgia, pembicaraan Jokowi dengan Presiden Eropa Donald Tusk dan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker antara lain memang akan menyentuh isu IE-CEPA. 

Gagasan IE-CEPA ini sebetulnya sudah dirintis sejak 2010 oleh Indonesia–EU Joint Vision Group yang menghasilkan rekomendasi kepada kedua pemerintahan pada Mei 2011 yang termuat dalam dokumen berjudul Invigorating the Indonesia–EU Partnership: Towards a Comprehensive Economic Partnership Agreement.

“Saat ini Indonesia dan EU sedang mencoba menyelesaikan scoping paper yang memuat aspirasi bersama mengenai kedalaman dan cakupan CEPA yang akan dirundingkan, meskipun scoping paper itu sendiri bukanlah sebuah perjanjian yang berkekuatan hukum,” kata Tom. 

Pembahasan scoping paper itu sendiri sempat terhenti menjelang dan beberapa bulan setelah berlangsungnya pergantian pemerintahan di Indonesia. 

Melalui pembahasan intensif di Brussels pada 4 dan 5 April 2016 lalu yang dihadiri oleh Tom dan Menteri Perindustrian Saleh Husin, kedua pihak berhasil menjembatani sebagian besar isu yang sempat menghambat kemajuan penyelesaian scoping paper pada 2012 hingga 2015. 

“Kita sudah mempelajari counter-draft dari pihak EU setelah pertemuan awal April lalu, dan sedang menyiapkan tanggapan untuk disampaikan kepada pihak EU dalam beberapa hari ini. Kita berharap scoping paper ini dapat segera disepakati sebagai basis dimulainya perundingan CEPA,” ujar Tom.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!