Bincang Mantan: Cinta lama bersemi kembali?

Adelia Putri, Bisma Aditya

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bincang Mantan: Cinta lama bersemi kembali?
Kalau kamu termasuk yang percaya cinta lama bisa terjalin kembali?

 

Kedua penulis kolom baru Rappler, Bincang Mantan, adalah antitesa pepatah yang mengatakan kalau sepasang bekas kekasih tidak bisa menjadi teman baik. Di kolom ini, Adelia dan Bisma akan berbagi pendapat mengenai hal-hal acak, mulai dari hubungan pria-wanita hingga (mungkin) masalah serius.

We all have that one person from the past who, no matter how long it’s been, still makes you giddy with excitement every time you see him/her. Ya kan? Entah pacar saat SMA, atau mungkin orang yang hanya sempat dekat sebentar saat kuliah.

Anggap saja akhirnya kalian pergi dengan jalan masing-masing dan dengan bangganya berkoar-koar kalau sudah move on. Tiba-tiba, di suatu kawinan, dia muncul dan menyapa kamu. Dan kamu, dengan bodohnya hanya bisa gelagapan menanyakan apa kabar sambil mengutuk diri sendiri yang masih saja deg-degan padahal tujuh tahun sudah berlalu begitu saja.

Mungkin kamu pernah mengalami skenario itu, atau mungkin dalam bentuk lain, lalu kamu mulai mempertanyakan pada diri sendiri: mungkinkah yang dulu berakhir bisa dilanjutkan lagi?

Saya punya sahabat yang percaya kalau orang yang sudah putus tidak boleh balikan lagi. Ada alasan kenapa mereka tidak bisa bersama saat itu dan cepat atau lambat alasan tersebut akan terulang lagi kalau mereka memutuskan untuk memulai kembali hubungan sebagai pasangan.

Ada juga yang putus-nyambung-putus-nyambung (seperti lagu BBB) sejak SMP, berganti pacar belasan kali, namun akhirnya mentok-mentok ya sama dia lagi. Mungkin ada unfinished business yang tidak akan pernah terselesaikan, mungkin mereka sudah terlalu nyaman dengan hal-hal yang familiar diantara mereka.

Atau mungkin mereka percaya kalau mereka adalah endgame bagi satu sama lain, seperti Rachel Berry dan Finn Hudson di Glee.

Saya sendiri tidak bisa berpendapat apakah balikan adalah ide bagus atau buruk. Ada banyak variabel yang menentukan lancarnya hubungan yang bisa saja berubah seiring berjalannya waktu.

People change, circumstances change. Kamu yang dulu manjanya bukan main, mungkin sekarang sudah berubah jadi independent woman seperti anggota Destiny’s Child.

Jarak antar kota yang dulu memisahkan kalian mungkin sekarang sudah tak ada lagi. Mungkin kali ini kalian akhirnya ada di posisi yang sama dalam hidup dan akhirnya bisa melihat masa depan yang sejalan. Siapa yang tahu?

Ya itu, siapa yang tahu kalau tidak dicoba (lagi)?

Saya percaya dengan kesempatan kedua (tapi tidak ketiga apalagi kesekian kali) dan kalau kamu percaya hal yang sama, ya kenapa tidak?

Kalau kata penulis favorit saya, Sitta Karina, “say yes to anything that awaits you” dan kamu tidak akan tahu kalau tidak berani ambil resiko. So, whether it’s unfinished business or just better timing, I’d say go for it.

Seperti halnya belanja saat Midnight Sale, lebih baik menyesal nantinya kalau tidak cocok daripada penasaran seumur hidup karena tidak berani mengambil kesempatan.

Bisma Aditya: CLBK lebih banyak mudaratnya

Cinta lama bersemi kembali atau biasa disingkat CLBK adalah hal yang lumrah ditemuin akhir-akhir ini, saking lumrahnya sampai-sampai hal ini dianggap merupakan hal yang wajar. Saya sih tidak setuju dengan adanya fenomena ini karena pasti lebih banyak mudaratnya, kenapa?

Pertama, pasti dulu ada sebabnya kan sampai kalian memutuskan untuk mengakhiri suatu hubungan. Biasanya sih hal itu bukan hal yang baik dan bikin sakit hati. Udah capek-capek berjuang untuk move on masa iya kalian mau balik lagi ke orang yang udah pernah bikin kalian sakit hati itu?

Mungkin kalian ngerasa dia sudah berubah. Tapi yakin semudah itu untuk berubah? Yang gampang itu nyembunyiin sifat jelek aja dan yakinilah suatu saat sifat jelek itu pasti muncul lagi. Jadi CLBK itu menurut saya sih berisiko untuk nyakitin diri sendiri lagi.

Kedua, saya percaya setiap orang berhak untuk kesempatan kedua. Tapi untuk kesempatan ketiga? Tunggu dulu! Pernyataan saya ini arahnya ke kesempatan untuk berteman baik ya.

Sebelum jadi pacar, pasti mantan itu adalah teman kita kan. Setelah putus, pasti renggang. Tapi sebelum orang memutuskan balikan pasti mereka sudah masuk ke tahap berteman lagi. Nah pertemanan yang ini yang saya sebut kesempatan kedua untuk berhubungan baik.

Cukup, bertahan aja di sana karena kalau kalian pacaran lagi terus putus lagi, ga akan ada yang namanya jadi teman untuk ketiga kalinya. Risiko kehilangan teman terlalu berat menurut saya.

Saya sih lebih menghargai pertemanan dibanding pacar-pacaran, makanya saya lebih suka mantan itu jadi teman lagi aja. Toh kalo jadi teman, bisa deh berkegiatan positif sama dia dan tanpa drama. Contohnya bisa nulis artikel bareng kayak gini. (tos Adelia!!)

Ketiga, kasih kesempatan untuk orang lain yang mungkin jauh lebih baik dan lebih sayang sama kalian dari mantan itu untuk dekat sama kalian. Percayalah kalo kalian itu lebih dari apa yang kalian duga dan banyak banget yang antre untuk bisa dekat sama kalian.

Kalo ga buka hati untuk yang lain dan baliknya ke dia-dia lagi, hidup kalian ga maju-maju. Di luar sana banyak calon-calon yang kalo jadi daging itu wagyu, eh kalian malah stuck sama si daging sop. Banyak yang mau perlakukan kalian kayak Alladin ke Jasmine tapi kalian malah nunggu Jafar.

Dengan kalian move on dan mencari yang lain, itu membuktikan kalo kalian itu menghormati diri kalian sendiri karena kalian percaya bahwa ada orang yang lebih baik yang sedang nunggu kalian di luar sana sambil nulis berbagai kode di artikel (haha canda) dan kalian pantas untuk diperjuangkan.

Jadi kenapa CLBK itu haram menurut saya? Karena dengan CLBK kalian akan mengambil risiko yang terlampau besar untuk menyakiti diri kalian dan untuk kehilangan seorang teman dan parahnya lagi, CLBK nutup kesempatan kalian untuk dapetin seseorang yang jauh lebih baik yang mungkin orang itu udah lama nunggu kalian. Kalo kata Maliq & D’essentials “buka mata hati telinga”. – Rappler.com

Adelia, mantan reporter Rappler, kini sedang menempuh pendidikan pascasarjana di London, sementara Bisma adalah seorang konsultan hukum di Jakarta. Keduanya bisa ditemukan dan diajak bicara di @adeliaputri dan @bismaaditya.

Baca juga edisi Bincang Mantan lainnya: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!