Cerita Daffa, anak SD yang hadang pemotor lewat di trotoar

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Cerita Daffa, anak SD yang hadang pemotor lewat di trotoar
Keberaniannya menghadang pemotor di trotoar diganjar hadiah sepeda baru, meski itu bukan tujuan Daffa

SEMARANG, Indonesia — Daffa Farros Oktoviarto tak berbeda dengan anak seusianya. Ia selalu tertawa riang dan suka bermain sepeda di sekitar rumahnya.

Meski begitu, nama bocah berusia 10 tahun ini begitu familiar di telinga warga kampung Kalibanteng, Kelurahan Gisikdrono, Semarang, Jawa Tengah.

Daffa sangat dikenal oleh warga Kalibanteng karena sejak sebulan belakangan ini melakukan tindakan yang membuat banyak orang terperangah. Ia sering menghentikan para pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar Jalan Raya Siliwangi.

Aksi nekatnya itu dilakukan seorang diri. Daffa mengatakan, tindakannya yang menghadang pemotor yang menerobos trotoar karena terinspirasi tayangan di televisi yang menampilkan operasi lalu lintas dari aparat kepolisian. Inspirasi lain juga didapatkannya saat melihat spanduk tertib lalu lintas di jalan raya.

“Saya enggak takut, soalnya jalan trotoar itu kan untuk pejalan kaki. Saya juga enggak pernah disuruh siapa-siapa (saat menghadang pemotor),” aku Daffa saat ditemui Rappler di rumahnya, Kamis, 21 April.

Anak kelahiran 24 Oktober 2006 itu juga mengaku tak pernah memberitahu kepada kedua orangtuanya ihwal aksinya yang menghadang tiap pemotor yang melintas di trotoar.

Tak pelak, kedua orangtuanya terkejut tatkala mendapati buah hatinya diperbincangkan banyak orang di media sosial.

“Saya enggak takut, soalnya jalan trotoar itu kan untuk pejalan kaki. Saya juga enggak pernah disuruh siapa-siapa (saat menghadang pemotor).”

“Dia kalau main sepeda selalu pakai jaket lengkap sama penutup muka, celana panjang, lalu pakai topi koboi dan kacamata hitam,” kata Yuri, ibunda Daffa.

Daffa menambahkan bahwa ia kerap beraksi menghadang laju penerabas trotoar seusai pulang sekolah. Antara pukul 15:00-18:00 WIB, ia rutin menyambangi trotoar yang berada tepat di bawah jembatan layang Kalibanteng itu.

“Saya ke sana musti naik sepeda, lalu kertas ini saya tempelkan di depan sepeda,” katanya. Kertas yang ada di depan sepeda Daffa itu bertuliskan “Motor Dilarang Melintas di Trotoar”.

Ia bilang saat menghadang motor dilakukannya dengan melintangkan sepeda miliknya di tengah trotoar sehingga pemotor sulir menembusnya. “Tapi, kadang saya cegat langsung atau saya taruh batu di tengah trotoar biar enggak bisa lewat,” ujarnya.

Ia mengatakan aksinya yang nekat itu kerap mendapat perlawanan dari beberapa pemotor. Ada yang nekat melaju dengan mengabaikan teriakannya, namun ada pula yang memarahinya.

“Makanya kalau pas apesnya, ya kena marah. Tapi enggak apa-apa. Karena saya merasa itu sudah benar,” ucapnya sambil bermain dengan sepeda barunya.

Dihadiahi sepeda oleh Wali Lota Semarang

Sejumlah tetangga Daffa menjelaskan, sepeda baru yang dipakai Daffa merupakan pemberian dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Pada Rabu, 20 April, Hendrar langsung memberikan sepeda kepada Daffa dengan menyambangi SD Kalibanteng Kidul 01.

“Penghargaan diberikan atas keberanian dalam menegakkan kedisiplinan. Apalagi ini telah menginspirasi warga Kota semarang untuk lebih berperan aktif,” kata Hendrar yang menjuluki Daffa sebagai “Koboi Cilik”.

Hendrar menjelaskan sepeda itu jadi barang istimewa yang diberikannya lantaran Daffa berani menunjukan contoh yang baik bagi pengguna jalan raya.

“Maka, saya berikan sepeda ini buat kamu yang ada tulisannya ‘Sepeda untuk Menegakkan Aturan’ dan piagam agar tindakannya dapat diteladani oleh teman-temannya,” kata Hendrar.

“Hadiah ini terinspirasi aksi yang dilakukannya. Bukan berarti mendukung Daffa dan anak-anak lain melakukan aksi berbahaya. Tapi lebih ditekankan adalah kedisiplinan dan taat tata tertib berlalu lintas,” ujarnya.

Sedangkan, pihak sekolah beranggapan aksi heroik Daffa yang mencegat penerobos trotoar di Kalibanteng merupakan tindakan sangat membanggakan.

Kepala Sekolah SD Kalibanteng Kidul 01, Eny Anggorowati, terharu usai masyarakat mengapresiasi tindakan anak didiknya itu.

“Terima kasih sudah memberikan apresiasi. Kita tidak nilai harganya, tapi dari perhatian beliau kepada anaknya sangat membanggakan kami semua,” kata Eny. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!