5 kesenian dalam film AADC 2

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 kesenian dalam film AADC 2

ANTARA FOTO

Film AADC 2 menampilkan berbagai bidang seni kontemporer, mulai dari seni sastra hingga pertunjukan boneka

JAKARTA, Indonesia—Selain seni peran yang ditunjukan para aktor papan atas Indonesia, film AADC 2 juga memberikan ruang bagi kreasi dari bidang seni lainnya.

Tak hanya sebagai penghias, namun bidang seni lainnya juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah romantis Rangga dan Cinta, serta persahabatan Cinta, Karmen, Maura, Milly, dan Alya.

Yogyakarta pun dipilih karena memiliki komunitas seni kontemporer yang vibrant, selain tentunya beragam lokasi dengan pemandangan menawan.

Apa saja bidang seni yang ditampilkan dalam AADC 2? Berikut 5 di antaranya:

Catatan: untuk yang tidak ingin spoiler, bisa memberikan bookmark di laman ini dan kembali setelah menonton filmnya.

Seni sastra

Sama seperti film pertamanya, AADC 2 juga kental dengan puisi-puisi yang menceritakan kisah Rangga dan Cinta.

Dalam film ini, penulis Aan Mansyur didaulat sebagai penulis puisi yang dari sudut pandang Rangga. 

Dari hasil riset selama sekitar enam bulan, Aan berhasil menulis 31 puisi yang kemudian dibukukan dalam Tidak Ada New York Hari Ini. Empat di antaranya ditampilkan dalam film berdurasi 124 menit tersebut.

(BACA JUGA: Sosok di balik rangkaian puisi Rangga)

Seni rupa

Dalam film AADC 2, diceritakan bahwa Cinta adalah seorang pemilik galeri di Jakarta. Selain berlibur, di Yogyakarta ia juga menghadiri pagelaran seni rupa oleh seniman kontemporer Eko Nugroho.

Eko Nugroho adalah seorang seniman rupa asal Yogyakarta lulusan Institut Seni Indonesia, departemen lukis. Ia merupakan inisiator komik Daging Tumbuh (DGTMB) sekaligus perupa yang gemar memotret persoalan urban, lewat instalasi maupun mural.

Seni musik

AADC 2 juga dihiasi oleh lagu-lagu karya penata musik Anto Hoed dan Melly Goeslaw. Namun tak hanya itu, juga ada penampilan live dari seniman lainnya dalam film ini.

Salah satunya adalah penampilan unik dari Kill the DJ. Rapper bernama asli Marzuki Mohamad ini menampilkan musik rap hip hop berbahasa Jawa yang berjudul Ora Minggir Nabrak.

Selain itu, AADC 2 berkolaborasi bersama penyanyi indie jazz Mian Tiara.

Seni pertunjukan

A photo posted by @papermoonpuppet on

Seni pertunjukan yang ditampilkan di AADC 2 bukanlah pertunjukan biasa, melainkan berupa teater boneka dari Papermoon Puppet Theatre.

Teater boneka yang sudah mendunia ini digawangi oleh suami istri Ria dan Iwan Effendi.

Tidak hanya di gedung-gedung pertunjukan, teater ini juga sering tampil di kereta api, pasar tradisional, maupun tepi jalan.

Salah satu pementasan karya Papermoon, “Secangkir Kopi dan Playa”, disaksikan oleh Cinta dan Rangga dalam film, sebagai representasi dari kisah cinta mereka.

Seni kopi

A video posted by klinikkopi (@klinikkopi) on

Pepeng adalah seorang seniman kopi asli Yogyakarta yang juga diajak Mira Lesmana berpartisipasi di AADC 2.

Dengan menikmati kopi bersama Pepeng, akan ada cerita dari setiap kopi yang ia sajikan. Ia berkeliling mencari banyak biji kopi dari seluruh Indonesia dan menyajikannya di Klinik Kopi miliknya.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!