Abu Sayyaf rencanakan penculikan petinju Manny Pacquiao

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Abu Sayyaf rencanakan penculikan petinju Manny Pacquiao
Selain petinju Manny Pacquiao, Abu Sayyaf juga berencana untuk menculik adik Presiden Benigno Aquino III, Kris Aquino.

JAKARTA, Indonesia—Kelompok milisi asal Filipina Selatan Abu Sayyaf berencana menculik publik figur dan sekaligus adik presiden Filipina Benigno Aquino III, Kris Aquino, serta petinju sekaligus kandidat senator Filipina Manny Pacquiao.

Demikian menurut pernyataan Presiden Aquino pada Rabu, 27 April, saat ia berjanji untuk mengerahkan seluruh sumber daya untuk menaklukkan kelompok Abu Sayyaf.

“Mereka diduga berencana untuk menculik Manny Pacquiao atau salah satu anaknya dan adik saya atau salah satu anak dari adik saya itu. Mereka berharap bisa menggunakan mereka sebagai alat tawar menawar agar dapat mencapai tujuannya,” ujar  Aquino dua hari setelah pemenggalan kepala satu sandera asal Kanada John Ridsdel yang membuatnya mendapatkan kecaman dari dunia internasional.

Rencana penculikan terhadap Kris dan Manny merupakan cara yang dinilai efektif untuk mendapat perhatian dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dengan harapan jika berhasil berbaiat dengan kelompok itu, maka Abu Sayyaf bisa ikut mengakses dan dan sumber lainnya dari ISIS.

Menurut Aquino, saat ini ancaman terhadap hidupnya tengah diselidiki lebih lanjut. Namun, dia menegaskan hingga saat ini, hal tersebut masih berupa rencana. “Dan akan tetap hanya menjadi sebuah rencana,” tutur Aquino. 

Menurut informasi yang diperoleh Rappler dari seorang sumber, sejak munculnya ancaman penculikan terhadap Kris, sejak dua pekan lalu, dia dan keluarganya, memutuskan tinggal di Istana Malacañang.

Selain berencana menculik keluarga Presiden dan calon politisi, Abu Sayyaf juga diduga akan merekrut napi dari penjara di New Bilibid.

Upayakan berbagai cara

Hingga saat ini, kelompok yang berbasis di Filipina selatan itu masih menyandera 22 sandera. Termasuk di antaranya adalah 14 pelaut asal Indonesia.

Abu Sayyaf sudah meminta uang tebusan bagi 10 pelaut Indonesia sebesar 50 juta Peso atau setara Rp 14,2 miliar. Sementara, untuk sisa 4 pelaut lainnya belum ada tuntutan.

Terakhir, mereka telah mengeksekusi sandera asal Kanada, John Ridsdel yang diculik pada Senin kemarin. Potongan kepalanya yang terbungkus di dalam plastik dibuang di sebuah sudut jalan di Pulau Sulu. 

Sementara, jasad yang diduga milik mantan eksekutif perusahaan minyak itu ditemukan polisi pada hari ini. Eksekusi terhadap Ridsdel dilakukan tak lama Aquino memerintahkan operasi penyelamatan bagi empat orang sandera asing. Akibatnya, tekanan dari dunia internasional terhadap pemerintahan Aquino semakin bertambah.

Aquino berjanji bahwa negara akan mengerahkan seluruh kemampuan dan melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan para sandera. 

Sementara, pasca eksekusi terhadap sandera asal Kanada, Aquino mengirimkan surat pernyataan duka kepada keluarga Ridsdel. 

“Kami begitu terkejut dan marah atas pembunuhan ini. Pak Ridsdel yang tidak berdaya harus melawan sebuah kelompok yang tak punya hati nurani,” ujar Aquino sambil mengatakan aksi teror Abu Sayyaf tidak akan membuat warga Filipina takut.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!