Menikmati kebebasan di Hari Kebebasan Pers Dunia

Martudji

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menikmati kebebasan di Hari Kebebasan Pers Dunia
Kebebasan pers masih jauh dari kenyataan

SURABAYA, Indonesia – Puluhan wartawan dari berbagai media cetak, elektronik, dan online di Surabaya, Jawa Timur merayakan hari Kebebasan Pers Dunia dengan aksi damai pada Selasa, 3 Mei.

Selain berorasi, wartawan yang tergabung dalam Journalist Surabaya untuk Kebebasan (JaSuKe) melakukan pagelaran treatrikal di depan Kebun Binatang Surabaya.

Semua peserta datang mengenakan pakaian warna hitam.

“Di hari Kebebasan Pers Dunia ini, kita kembali mengingatkan kepada semua pihak kalau para pekerja media masih rentan dengan tindakan intimidasi dan perbuatan tidak menyenangkan lainnya,” ujar koordinator aksi Totok J. Soemarno.

Mengusung tema “Pewarta Bukan Pembawa Petaka”, Totok menegaskan kebebasan pers baru sebatas slogan, belum terwujud nyata. 

“Masih banyak pihak beranggapan pewarta pembawa petaka. Perlu dipahami, pekerja media juga berperan sebagai penjaga demokrasi,” teriaknya.

Fungsi pers sebagai alat kontrol, sarana pendidikan, dan hiburan harus benar-benar diwujudkan, tidak boleh ada yang menghalangi. 

“Jika itu terjadi, pelakunya sama saja mengangkangi keberadaan UU Pers ‎No 40 Tahun 1999, dan UU Keterbukaan Informasi Publik.‎ Menghalangi tugas jurnalistik apalagi melakukan intimidasi, sama dengan menabrak undang-undang, itu melukai hak masyarakat untuk tahu,” katanya.

Di aksi treatrikal, fotografer media cetak nasional kemudian muncul, wajahnya kemudian disiram cat warna me‎rah sebagai simbol masih adanya tekanan, intimidasi dan pelecehan profesi.

“Pakaian hitam adalah simbol matinya kebebasan pers, simbol pemasungan, pengekangan kebebasan pers dan tindakan lain yang masih kerap terjadi,” lanjut Totok.

Lewat aksi tersebut diharapkan semua pihak tergugah, khususnya para elit di organisasi media, untuk aktif menyuarakan kebebasan pers. 

“Bukan memilih diam, demi terjaganya kepentingan golongan. Wujudkan Kebebasan Pers Sepenuhnya,” teriak Totok diikuti kepalan tangan peserta aksi. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!