Berita hari ini: Minggu, 8 Mei 2016

 Indonesia ekspor perdana kapal perang ke Filipina

PT PAL Indonesia (Persero) pada Minggu, 8 Mei mengekspor perdana kapal perang  strategic sealift vessel “BRP TARLAC (LD-601) ke Filipina. Pelepasan kapal perang tersebut disaksikan secara langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Dermaga Divisi Kapal Niaga PT PAL Surabaya. Total harga kapal tersebut mencapai US$90 juta atau setara Rp 1,2 triliun. 

“Kapal SSV dibuat melalui tender internasiona dan PT PAL Indonesia menyisihkan peserta tender lainnya dari 8 negara,” ujar Direktur Utama PT PAL Indonesia, Firman. 

Kapal itu akan berlayar ke Filipina dan memakan waktu 5 hari. Dijadwalkan kapal tersebut akan diserah terimakan ke Kementerian Pertahanan Filipina pada 13 Mei. 

Kapal SSV merupakan pengembangan dari kapal pengangkut jenis landing platform dock (LPD) yang didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, kecepatan maksimal 16 knot dengan ketahanan berlayar 30 hari. Pembangunan LPD merupakan transfer teknologi dari Korea Selatan. Baca selengkapnya di VIVA.co.id

Jokowi anggap wajar iuran dari calon ketum Golkar jelang Munaslub

Presiden Joko “Jokowi” Widodo ikut berkomentar mengenai adanya iuran yang harus disetor oleh calon ketua umum Partai Golkar jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa yang digelar di Bali pada 15 Mei mendatang. Jokowi mengatakan iuran sebesar Rp 1 miliar merupakan hal yang wajar. Sebab, penyelenggaraan munaslub memang membutuhkan biaya yang besar. 

“Nah, sekarang yang jadi pertanyaan pentingnya dari mana asal uangnya?” tanya mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Sejauh ini, sudah ada 8 calon ketua umum yang telah diverifikasi. Mereka adalah Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, dan Priyo Budi Santoso. Iuran sebesar Rp 1 miliar itu rencananya akan digunakan untuk membiayai munaslub yang menelan biaya hingga Rp 67 miliar. Baca selengkapnya di Tempo.co

Peragakan 56 adegan, pembunuh sempat doakan Feby Kurnia

Tersangka kasus pembunuh mahasiswi Geofisika Universitas Gajah Mada (UGM), Eko Agus Nugroho sempat mendatangi lokasi tempat Feby Kurnia dibunuh. Di sana, Eko mengaku menyesali perbuatannya dan mendoakan Feby. 

Menurut kuasa hukum tersangka, Sapto Nugroho Wusono, tersangka yang bekerja sebagai petugas kebersihan mencekik leher Feby di toilet lantai lima Gedung Pasca Sarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) pada 28 April sekitar pukul 06:00. Motif pelaku yakni membutuhkan uang demi kebutuhan sehari-hari keluarga. 

Hal itu terungkap ketika proses rekonstruksi pembunuhan dilakukan. Total, Eko memperagakan 56 adegan. Dia memperagakan sama persis seperti yang dia lakukan sebelumnya yaitu dari saat datang, membuntuti Feby, mencekik korban, memasukkannya ke dalam toilet lalu mengunci dari luar. 

“Saat itu tindakannya spontan dan tidak ada rencana sebelumnya,” kata Sapto. Selengkapnya baca di Tempo.co 

– Rappler.com