SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
YOGYAKARTA, Indonesia — Aksi masyarakat sipil bertajuk “Selamatkan Jogja” demi menolak pembungkaman oleh aparat kepolisian mendapat aksi tandingan, pada Selasa, 10 Mei.
Rencananya aksi #SelamatkanJogja akan digelar di Markas Polda DIY, namun setelah ada aksi tandingan dari kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri mereka Gerakan Elemen Merah Putih Anti Komunis, acara tersebut pun dibatalkan.
Sebelumnya, aksi #SelamatkanJogja bertujuan untuk menentang tindakan represif terhadap kebebasan berpendapat di yang ditengarai semakin marak di Kota Pelajar tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, kasus intoleransi di Yogyakarta banyak terkait dengan kebebasan beragama dan berkeyakinan, misalnya kasus Ahmadiyah, Syiah, pondok pesantren waria, dan pembubaran diskusi serta acara menonton film yang dianggap menyebarkan komunisme.
Koordinator Gerakan Warga #SelamatkanJogja, Dodo Putra Bangsa, mengatakan aksi kelompoknya dibatalkan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Ia juga mengatakan alasan lain pembatalan aksi adalah karena adanya potensi kekerasan dari massa aksi tandingan yang membawa jargon, “Mendukung Tindakan Polri Bubarkan Bahaya Laten Komunis”.
“Kita tidak melihat itikad baik dari Polda DIY mencegah potensi kekerasan tersebut,” kata Dodo.
Menurut pantauan Rappler di Mapolda DIY, terlihat beberapa massa anti-komunis berkumpul, di antaranya perwakilan Pemuda Pancasila, Front Anti Komunis Indonesia (FAKI), Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI), dan Paksi Katon. —Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.