finance industry

Memilih melawan Abu Sayyaf, salah satu ABK Indonesia kena tembak

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Memilih melawan Abu Sayyaf, salah satu ABK Indonesia kena tembak

ANTARA FOTO

Keempat ABK Indonesia itu sempat diancam akan dieksekusi jika tidak membayar uang tebusan seperti yang diminta.

JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Indonesia akhirnya menyerahkan secara resmi 4 ABK tunda TB Henry dan tongkang Cristi pada Jumat sore, 13 Mei di gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sambutannya mengatakan sejak keempatnya diculik oleh kelompok milisi bersenjata di perairan Filipina selatan pada 15 April, Presiden Joko “Jokowi” Widodo sudah memberikan perhatian.

Retno kemudian diminta untuk berkoordinasi Pemerintah Filipina agar membebaskan 4 sandera. Setelah melalui proses diplomasi yang memakan waktu hampir 1 bulan, keempatnya dibebaskan pada Rabu, 11 Mei.

Kemudian mereka diantar ke Indonesia melalui jalur laut dari Filipina selatan menuju ke Tarakan. Keempat ABK tersebut kemudian diantar menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara dan mendarat pada Jumat pagi, 13 Mei.

Proses selanjutnya, mereka dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto untuk diperiksa jika terdapat luka fisik atau psikis.

“Menurut hasil pemeriksaan di RSPAD Gatot Subroto, keempatnya dinyatakan sehat,” ujar Retno.

Rasa haru terlihat dari wajah keempat ABK ketika dapat kembali bertemu dengan anggota keluarga. Termasuk Samsir yang menjadi ABK pengangkut batu bara tersebut.

Dia kembali mengenang peristiwa mencekam pada Jumat, 15 April tersebut.

“Kejadiannya berlangsung pukul 18:30 waktu setempat. Mereka muncul dari belakang tongkang dan langsung naik ke kapal. Mereka sempat menyembunyikan senjata dan menangkap ABK,” ujar Samsir.

Mereka memerintahkan agar seluruh ABK turun dari kapal, tetapi tidak dituruti. Salah satu ABK yang melawan kelompok milisi bersenjata itu, Lambas Simanungkalit, kemudian tertembak. Melihat kejadian itu, kapten kapal, Moch Ariyanto Misnan dan ABK lainnya langsung terdiam.

“Karena speed boat mereka kecil, jadi tidak bisa memuat banyak orang. Mereka hanya bisa mengambil 4 orang secara acak,” tutur Samsir.

Saat diculik, mata mereka tidak ditutup, tetapi kedua tangan mereka diikat.

“Kami diikat di pohon. Ikatan itu baru dilepas kalau kami izin salat atau buang air kecil,” katanya.

Samsir juga menyebut ada ancaman yang disampaikan oleh kelompok bersenjata. Dia mengaku ditunjukkan sebuah video eksekusi seandainya uang tebusan yang mereka minta tidak dipenuhi.

“Mereka bilang akan menggorok kami,” ujar Samsir.

Dia turut menyebut ada tindak kekerasan yang diterima selama hampir satu bulan disandera.

“Saya melihat Lorens sempat ditendang karena dianggap terlambat jalan. Selama berpindah-pindah lokasi, kami terus dikawal oleh 20 orang dengan senjata lengkap,” tutur dia.

Selain Samsir, ketiga ABK lainnya yang diserahkan oleh Kemlu kepada keluarga yakni Loren Marinus Petrus Rumawi (kepala kru) asal Sorong, Papua Barat, Dede Irfan Hilmi (wakil kru) asal Ciamis, Jawa Barat, dan Samsir (anak buah kapal) asal Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Sementara, Lambas yang sempat dirawat di rumah sakit di Tawau, sudah keluar dari rumah sakit dan kembali ke keluarga.

Perusahaan bantah beri uang tebusan

SANDERA DIBEBASKAN. Empat anak buah kapal (ABK) berwarganegaraan Indonesia menuruni tangga pesawat setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 13 Mei. Foto oleh M Agung Rajasa/ANTARA

Direktur Utama PT Global Trans-Energy International, Riswandisyah menegaskan mereka tidak memberikan uang tebusan kepada penyandera agar 4 ABK bisa dibebaskan.

“Tidak ada, sesuai fakta dari pemerintah, tidak ada uang tebusan,” ujar Riswandisyah.

Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan informasi yang disampaikan oleh sumber Rappler yang menyebut ada uang tebusan senilai 50 juta Peso atau setara Rp 14,3 miliar yang dibayarkan.

Pernyataan serupa sebelumnya juga pernah disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal. Iqbal justru mempertanyakan informasi yang menyebut uang tebusan itu dibayarkan oleh pihak keluarga.

“Kalau dilihat dari latar belakang keluarga, apakah mungkin mereka sanggup membayar uang tebusan? Proses pembebasan itu murni karena diplomasi,” ujar Iqbal yang ditemui di Hotel Le Meridien pada Kamis, 12 Mei.

Berharap pada patroli bersama

Pemerintah Indonesia mengambil inisiatif dengan menggelar patroli bersama antara militer tiga negara di wilayah perbatasan di utara Pulau Kalimantan. Tujuannya agar kejadian pembajakan tidak kembali terulang.

Ketiga negara tersebut yakni Filipina, Indonesia dan Malaysia. Hal itu menjadi salah satu dari empat hasil kesepakatan pertemuan trilateral di Yogyakarta pada 5 Mei lalu.

Tetapi, apakah Indonesia optimis patroli bersama bisa mencegah aksi pembajakan terjadi?

“Jika kami tidak optimistis, untuk apa Indonesia dan dua negara lain menyepakati pertemuan trilateral kemarin? Lagipula, apakah ada opsi lain yang bisa dilakukan selain patroli bersama?” tanya dia ketika menjawab pertanyaan Rappler.

Patroli bersama tersebut akan memberikan manfaat bagi ketiga negara. Sebab, ketiga negara itu juga yang merasakan dampak dari aksi pembajakan di wilayah perairan Filipina. Terlebih jalur tersebut sering dilalui kapal-kapal kargo, khususnya yang mengangkut batu bara.

“Patroli bersama itu sifatnya permanen. Jika karena aksi pembajakan ini lalu kapal-kapal pengangkut batu bara tidak bisa melintas, maka itu menjadi kerugian tidak saja bagi Filipina yang dipasok, tetapi Indonesia pun merasakan hal serupa,” kata diplomat yang pernah bertugas di New York dan Jenewa itu.

Proses pemulangan 4 WNI itu, kata Arrmanatha, merupakan contoh nyata dari implementasi patroli bersama. Sebab, proses pemulangan dilakukan melalui jalur laut.

“Pertimbangan kami memulangkan melalui jalur laut, karena mereka dipulangkan dari Sulu, sehingga lebih dekat. Sementara, dalam pemulangan 10 ABK kemarin, mereka kan sempat diterbangkan melalui Zamboanga, jadi diterbangkan langsung dari sana,” kata dia. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!