LIVE BLOG: Munaslub Golkar

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LIVE BLOG: Munaslub Golkar

ANTARA FOTO

Munaslub selama tiga hari akan memilih Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Aburizal Bakrie.

JAKARTA, Indonesia — (UPDATED) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar diselenggarakan pada 14-16 Mei 2016 di Nusa Dua, Bali.

Acara ini dihelat untuk memilih ketua umum menggantikan Aburizal “Ical” Bakrie dan akan dibuka oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo. 

Jadwal pembukaan dimajukan dari semula hari Minggu menjadi hari Sabtu, 14 Mei, untuk menyesuaikan kegiatan Jokowi  yang akan bertolak melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan.

Aburizal, selaku ketua umum, akan memberikan pidato politik terakhir, karena dia tidak ikut mencalonkan diri sebagai pemimpin Golkar. Hal serupa juga ditempuh oleh seterunya, Agung Laksono. 

Saat ini, total terdapat 8 bakal calon ketua umum yang maju dalam Munaslub. Mereka adalah: 

  1. Ade Komaruddin
  2. Setya Novanto
  3. Airlangga Hartato
  4. Mahyuddin
  5. Priyo Budi Santoso
  6. Azis Syamsuddin
  7. Indra Bambang Utoyo
  8. Syahrul Yasin Limpo

Namun, penyelenggaraan Munaslub Golkar diiringi berbagai tuduhan, salah satunya politik uang. Hal itu, karena salah satu syarat untuk bisa maju sebagai bakal calon yakni dengan menyetor dana senilai Rp 1 miliar.

Syarat itu sempat menuai protes dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tetapi, Jokowi menilai pungutan tersebut sebagai sesuatu yang wajar, karena untuk menyelenggarakan Munaslub dibutuhkan dana yang tidak sedikit. 

Selain itu, Komisi Etik Golkar juga menerima laporan mengenai banyaknya pelanggaran yang diduga dilakukan oleh bakal calon ketua umum tersebut.

Siapakah yang akan terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar? 

Bagi Anda yang tidak dapat hadir, bisa mengikuti live blog-nya bersama reporter kami di lapangan, Santi Dewi di sini.

Selasa, 17 Mei 2016

Setya Novanto resmi terpilih jadi Ketua Umum Golkar 2016-2019

Setya Novanto resmi menjadi Ketua Umum Golkar setelah melalui pemungutan suara yang hanya berlangsung satu putaran. Proses pemungutan suara baru dimulai sekitar pukul 03:00 WITA. 

Saat pemilihan, sebenarnya ada calon ketua umum yang bisa melanjutkan ke putaran kedua. Sebab, saat itu Setya Novanto berhasil meraih 277 suara, sedangkan Ade Komarudin mengantongi 173 suara. Sesuai dengan tata tertib, jika terdapat dua calon yang memenuhi 30 persen suara, maka selanjutnya Ade dan Setya ditetapkan sebagai calon ketua umum serta dilaksanakan proses berikutnya. 

Tetapi, tiba-tiba salah satu kandidat ketua umum lainnya, Syahrul Yasin Limpo berpendapat dan menyarankan agar Ade bisa dengan rendah hati menerima hasil pemilihan tersebut. Nurdin Halid selaku Ketua Sidang Munaslub kemudian memanggil Ade dan Setya ke depan ruang sidang. Dia meminta keduanya agar bermusyawarah untuk penyelesaian isu itu. 

Setelah berembuk dengan beberapa pihak seperti Aburizal Bakrie, kandidat umum lainnya dan tim sukses, Ade pun memutuskan tak lagi lanjut ke proses pemungutan suara putaran kedua.

Setelah terpilih sebagai ketua umum, maka Munaslub akan melantik Setya Novanto menjadi nahkoda baru Golkar. Munaslub kemudian akan ditutup secara resmi pada pukul 16:00 WITA.

Senin, 16 Mei 2016

Hari ini menjadi hari terakhir Partai Golkar melakukan Munaslub. Dalam penutupan Munaslub akan berujung pada terpilihnya Ketua Umum Partai Golkar yang baru.

Sesuai dengan jadwal, agenda hari ini dimulai sekitar pukul 09:00 WITA dengan melakukan rapat paripurna dan tata tertib pemilihan caketum Golkar.

Komite Etik Golkar tegur dua kandidat ketua umum 

Komite Etik Partai Golkar menjatuhkan teguran keras bagi dua kandidat Ketua Umum Partai Golkar. Namun, Ketua Komite Etik  Fadel Muhammad tidak menyebut siap dua kandidat tersebut. Sebelumnya, sempat muncul pemberitaan Setya Novanto dan Ade Komarudin yang diduga melakukan politik uang ketika bertemu dengan DPD I.

Hingga saat ini, ujar Fadel, pihaknya telah menerima ratusan pengaduan yang tidak saja menyebut kandidat ketua umum saja, tetapi juga steering committee dan ketua panitia. 

“Sampai saat ini, kami sudah menerima 205 pengaduan,” ujar Fadel yang ditemui di Nusa Dua, Bali. 

Pengaduan yang diterima Komite Etik dikirim dalam bentuk pesan singkat, lisan dan pengaduan tertulis. 

“Tetapi sayangnya banyak yang tidak bisa diproses, karena bukti-buktinya tidak cukup,” kata dia. 

Alhasil, Komite Etik mengeluarkan 23 surat peringatan yang ditujukan kepada kandidat ketua umu, tim sukses, dan individu yang diduga melakukan pelanggaran kode etik. 23 surat itu terdiri dari 2 surat teguran keras, 6 surat peringatan dan 15 surat himbauan. 

“Dalam konteks isi surat tersebut, kami tidak bisa menyampaikannya kepada publik karena bersifat rahasia,” tutur dia. 

Komite etik pun, ujar Fadel, sudah berupaya memantau pergerakan 8 kandidat ketua umum dan proses jalannya sidang paripurna. Mereka menempatkan satgas di tempat pemegang hak suara dan calon ketua umum. 

Pemilihan ketua umum disepakati menggunakan voting tertutup

Munaslub Golkar akhirnya memutuskan pemilihan ketua umum Golkar dilakukan dengan menggunakan metode voting tertutup. Artinya, setiap peserta Munaslub bisa memilih ketum tanpa harus disampaikan kepada peserta lainnya. 

“Maka pemilihan ketua umum dilakukan secara bebas dan rahasia dilakukan melalui pemilihan tertutup. Setuju?” tanya Nurdin yang disambut teriakan kata “setuju” dari peserta. 

Sempat ada protes dari peserta DPD lain. Tetapi Nurdin bersikukuh keputusan untuk memilih secara tertutup sudah sah.

“Kalau Anda menyatakan tidak puas, seharusnya dibicarakan saat tatib terdahulu,” kata Nurdin merespons salah satu peserta. 

Golkar resmi keluar dari Koalisi Merah Putih

Partai Golkar resmi mengambil keputusan untuk merapat ke kubu pemerintah dan tidak berada di dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Keputusan tersebut sebelumnya telah disampaikan oleh mantan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie ketika membuka Munaslub pada Sabtu malam, 14 Mei.

“Keputusan Golkar untuk mendukung Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla harus ditindak lanjuti dengan upaya nyata Partai Golkar, demi menyukseskan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,” ujar Sekretaris Pimpinan Sidang Munaslub Golkar, Siti Aisyah yang membacakan keputusan Munaslub dan dikutip dari media.

Munaslub Golkar memutuskan partai harus kembali kepada doktrin karya kekaryaan. Kader Golkar harus bekerja dalam pembangunan demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat. 

“Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi keputusan Munas Partai Golkar tentang posisi Partai Golkar dalam Koalisi Merah Putih (KMP),” kata Siti Aisyah. 

Dalam sidang itu pula, Ketua Sidang Munaslub, Nurdin Halid, meminta kepada ketua umum baru Golkar nantinya akan memperjuangkan Presiden ke-2, Soeharto sebagai pahlawan nasional. Mereka menilai Soeharto merupakan bapak pembangunan. 

“Menginstruksikan kepada ketua umum DPP Golkar terpilih untuk memperjuangkan Jenderal Besar Purnawirawan Soeharto sebagai pahlawan nasional,” ujar Nurdin. 

Minggu, 15 Mei 2016

Memasuki hari kedua Munaslub, Golkar mulai menggelar rapat paripurna dan komisi. Salah satu agenda yang dibahas dalam rapat komisi yakni mengenai tata tertib dan cara pemilihan ketua umum. 

Menurut Humas Munaslub Golkar, ada kemungkinan pembukaan rapat paripurna yang semula dijadwalkan pukul 09:00 akan molor, karena peserta Munaslub kelelahan usai pembukaan yang digelar pada Sabtu malam. 

“Setelah itu akan ada laporan pertanggung jawaban dan pandangan para pengurus daerah dan pembagian komisi-komisi. Acara selanjutnya akan digelar rapat komisi-komisi,” tutur Meutya kepada Rappler melalui pesan pendek. 

Sebelumnya, panitia telah menyiapkan rancangan dengan mengacu pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Calon ketua umum bisa terpilih menjadi ketua yang sah jika: 

  • Aktif terus menerus menjadi anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain,
  • Pernah menjadi Pengurus Partai Golkar tingkat pusat dan/atau sekurang-kurangnya pernah menjadi Pengurus Partai Golkar tingkat Provinsi dan/atau pernah menjadi Pengurus Pusat, Organisasi Pendiri dan/atau yang didirikan selama satu periode penuh, dan didukung oleh minimal 30 persen pemegang hak suara,
  • Telah mengikuti proses pendidikan dan latihan kader,
  • Memiliki Prestasi, Dedikasi, Disiplin, Loyalitas, dan Tak Tercela (PDLT),
  • Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas,
  • Tidak pernah terlibat G-30S,

Adapun tahap-tahap pemilihan diatur dalam Bab IV Pasal 4 dan harus dilalui setiap calon ketum yakni:

a. Penjaringan nama-nama kader untuk ditetapkan menjadi bakal calon ketua umum Partai Golkar,
b. Penjaringan sebagaimana dimaksud pada butir a di atas dilakukan oleh Komite Pemilihan melalui kerjasama dengan Komite Sosialisasi dan Kampanye, Komite Verifikasi, dan Komite Etik, yang meliputi kegiatan-kegiatan:
 1. Pendaftaran Bakal Calon
 2. Sosialisasi dan Kampanye di 5 zona
 3. Debat publik
 4. Verifikasi bakal calon
 5. Penilaian etik terhadap seluruh proses penjaringan

c. Pencalonan, yang meliputi kegiatan-kegiatan:
 1. Pembacaan nama-nama bakal calon ketua umum/bakal calon ketua formatur
 2. Pengumuman hasil verifikasi bakal calon ketua umum/bakal calon ketua formatur
 3. Pengumuman hasil penilaian etik terhadap bakal calon ketua umum/bakal calon ketua formatur
 4. Pemilihan Calon Ketua Umum melalui proses pemungutan suara secara langsung, bebas, rahasia (tertutup) untuk memenuhi persyaratan minimal dukungan 30 persen dari pemegang hak suara
 5. Pemilihan Ketua umum/Ketua Formatur DPP Partai Golkar Periode 2014-2019
 6. Pemilihan Anggota Formatur

7 Caketum Golkar tolak tata pemilihan dengan voting terbuka

TOLAK VOTING TERBUKA. Salah satu calon ketua umum, Azis Syamsuddin tengah menjelaskan tujuh kandidat ketum Golkar menolak menggunakan sistem voting terbuka pada Minggu, 15 Mei. Foto oleh Santi Dewi/Rappler

Sidang paripurna yang digelar pada hari kedua Munaslub diwarnai kericuhan. Para peserta berdebat mengenai tata pelaksanaan pemilihan calon ketua umum. Hal ini kemudian berujung digelarnya jumpa pers di ruang Mengwi, BNDCC 2.

Sebanyak 7 calon ketua umum menyampaikan kepada media penolakan mereka jika pemilihan ketua umum dilakukan dengan voting secara terbuka. 

“Sebenarnya kami tidak mempermasalahkan mekanisme itu dilakukan terbuka atau tertutup, namun selama 8 caketum itu sepakat. Dari 8 kandidat, 7 mengaku sepakat pemilihan dilakukan tertutup,” ujar Erlangga Hartarto.

Kesepakatan 7 orang tersebut, kata Erlangga, dibuat berdasarkan hasil rapat komite pengarah dan Anggaran Rumah Tangga Golkar. Kemudian, kesepakatan tersebut dirapatkan secara pleno DPP untuk dibawa kembali ke Munaslub tersebut. 

Saksikan video pernyataan bersama penolakan sistem voting terbuka berikut: 

 

Berikut foto surat pernyataan tujuh calon ketum soal penolakan metode voting terbuka: 

Dia juga membantah adanya gerakan yang menggiring agar Setya tidak terpilih. Erlangga menyebut semua caketum akan “berperang” bersama. Lalu, apakah pernyataan bersama ini dipicu karena adanya pertemuan yang dilakukan Setya Novanto dengan anggota DPD secara diam-diam dan membagikan uang? Erlangga mengatakan dia hanya menerima laporan dari sesama rekannya soal adanya pertemuan tersebut. Tetapi apa isi pertemuannya dia mengaku tidak tahu. 

“Laporan itu sudah kami verifikasi dan dicek dengan keabsahannya,” kata dia.

Sementara, salah satu calon ketum lainnya, Muhyiddin mendengar adanya sinyalemen Setya Novanto tidak mempermasalahkan sistem apa yang akan digunakan saat pemilihan ketua umum nanti. 

Bantahan timses Setya Novanto

SETYA NOVANTO MEMBANTAH. Tim sukses Setya Novanto membantah telah menyetujui satu metode pemilihan ketua umum yakni dengan voting terbuka. Foto oleh Santo Dewi/Rappler

Salah satu anggota tim sukses Setya Novanto, Nurul Arifin, langsung membantah pernyataan tujuh calon ketua umum Golkar yang disampaikan sekitar pukul 13:00 WITA. Nurul mengaku pihaknya menyayangkan sikap yang diambil 7 caketum tersebut. 

“Kami tidak pernah dikabari sama sekali untuk bertemu dengan mereka dan membicarakan hal tersebut,” ujar Nurul. 

Terlebih, kata Nurul, ada penggiringan opini yang dilakukan oleh 7 caketum tersebut bahwa Setya Novanto seolah-olah setuju dengan metode voting dengan cara terbuka. 

“Padahal, kami tidak pernah mengatakan hal apa pun. Kami akan mengikuti tata tertib apa pun yang telah ditentukan oleh Munaslub, baik itu nantinya diputuskan dengan metode voting tertutup atau terbuka,” kata dia.

Sementara, terkait dengan pertemuan dengan anggota DPD, Nurul menyebut tidak pernah mendengar hal tersebut.

“Lagipula, semua calon ketua umum pasti juga melakukan pertemuan dengan anggota DPD. Itu tidak hanya eksklusif dlakukan Setya Novanto saja,” tutur dia.

Caketum Golkar dilakukan melalui pemungutan tertutup

Rapat paripurna Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar akhirnya mengesahkan tata tertib pemilihan ketum dilakukan melalui voting tertutup. Sebelumnya, tatib tersebut sempat menjadi perdebatan karena dan ditentang oleh tujuh ketum lainnya. Mereka mengira jika pemilihan ketum dilakukan melalui voting terbuka rawan disusupi politik uang. 

Jika voting dilakukan secara tertutup maka peserta Munaslub akan masuk ke dalam bilik dan melingkari calon yang dipilih. Proses pengambilan keputusan ini tidak berjalan alot seperti yang diprediksi. Ketua Steering Committee, Nurdin Halid bertanya kepada peserta apakah sepakat atau tidak dengan tatib voting dengan cara tertutup. Peserta sidang langsung menyetujuinya. 

Nurdin mengatakan teknis pemilihan akan berpegang pada prinsip langsung, umum, bebas, dan rahasia. 

“Rahasia artinya kan tertutup, tidak ada yang bisa lihat. Semoga teknis pemilihan nanti sesuai prinsip ini,” ujar Nurdin. 

Panitia sebenarnya sudah merancang bahwa pemilihan ketum akan dilakukan dengan voting tertutup. Tetapi, dalam pelaksanaan pra Munaslub, muncul usulan dari DPD I dan DPD II selaku pemilik suara agar pemilihan ketum dilakukan dengan voting terbuka. 

Tak ingin ada perpecahan, Luhut pantau Munaslub Golkar

Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan, Luhut Panjaitan sengaja meluangkan waktu untuk memantau secara langsung penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. Bahkan, dia ikut memanggil calon ketua umum yang kini tengah bertarung. 

“Saya sudah izin ke Presiden sehari ini mau join Golkar. Selasa saya baru pulang ke Jakarta. Tetapi, saya tak memantau hanya ingin istirahat saja di sini,” ujar Luhut yang ditemui di Hotel Mulia, Nusa Dua Bali.

Dari informasi yang Rappler ketahui, Luhut bertemu dengan Setya Novanto dan Priyo Budi Santoso di sela Munaslub. Tetapi, Luhut membantah memihak kepada kubu tertentu. ‘

“Semua dipanggil kok. Saya sampaikan agar pemilihan ini jangan sampai tidak gentle,” kata mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut. 

Dia juga berharap agar pengalaman Golkar yang sempat terpecah tidak terulang kembali. Luhut tidak ingin terulang aklamasi yang dipaksakan dan direkayasa. 

“Jadi, biar aja (pemilihannya berlangsung) demokratis. Apa pun hasilnya mereka bisa menerima,” tutur dia lagi. 

Luhut juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar ketua umum Golkar terpilih tidak memiliki jabatan yang dirangkap. Dia juga kembali menegaskan pemikiran Aburizal Bakrie kini telah sejalan dengan pemerintah. 

Sabtu, 14 Mei 2016

Musyawarah nasional luar biasa Golkar resmi dibuka pada pukul 20:00 di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua. Selain dihadiri oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Jusuf Kalla, beberapa Menteri dan pimpinan partai politik juga ikut dalam pembukaan Munaslub Golkar. Beberapa di antaranya adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasona Laoly, Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan, Luhut Panjaitan, dan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong.

Sementara, beberapa petinggi partai politik yang hadir antara Surya Paloh mewakili Partai Nasional Demokrat, Wiranto mewakili Partai Hanura, Harry Tanoesudibjo mewakili Partai Perindo dan beberapa perwakilan lain dari PPP, Gerindra, Partai Kesejahteraan Sosial, Partai Amanat Nasional dan PDIP.  Partai Demokrat tidak mengirimkan perwakilannya ke pembukaan Munaslub kemarin. 

Bagi Aburizal “Ical” Bakrie, pidato politik yang disampaikan menjadi pidato terakhir sebagai Ketua Umum. Sebab, dia tak lagi maju menjadi bakal calon ketum di Munaslub. Berikut rangkuman pidato Ical: 

Aburizal Bakrie: Walau dukung pemerintah, Golkar tetap rangkul KMP sebagai teman 

Ical secara resmi menyampaikan arah kebijakan partai berlambang beringin itu yakni mendukung pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla. Dia menyebut arah kebijakan tersebut sudah dibahas dalam rapimnas beberapa bulan lalu. 

Partai berlambang pohon beringin itu akhirnya meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP), setelah beberapa partai lain sebelumnya juga sudah merapat ke kubu pemerintah. 

“Dengan keputusan Munaslub ini, maka siapa pun yang nantinya terpilih menjadi ketua umum dan menggantikan saya, maka terikat kesepakatan untuk mendukung Jokowi-JK,” ujar Ical ketika berpidato. 

Dia menjelaskan, doktrin Golkar berbeda dengan partai lain yang tidak pernah mengambil posisi berada di kubu oposisi. Golkar justru kehilangan jati diri jika memilih berada di kubu oposisi. 

“Keahlian kita terletak pada pengelolaan kekuasaan dan bukan perlawanan kekuasaan,” kata pria yang menjabat sebagai ketum Golkar selama 7 tahun itu. 

Walau akhirnya mengambil sikap yang berbeda dari KMP, namun Ical memastikan hubungan pertemanan di antara kedua pihak itu tak berubah. 

“Kita semua berada dalam kubu kebangsaan, kubu merah putih. Putra dan putri Indonesia yang mengabdi demi kemajuan tanah air,” tutur dia. 

Melalui Munaslub, Ical juga akan merehabilitasi terhadap kader-kader nasional yang sebelumnya dipecat. Ada sekitar 17 kader yang dipecat saat pelaksanaan Munas Bali digelar. pada tahun 2014. 

Mundurnya Ical dalam proses pengajuan ketum, dapat memberikan kesempatan kepada figur lainnya untuk maju. Sebelum digelar pemilihan ketum, Golkar melakukan debat calon ketum untuk memaparkan visi dan misi mereka. Acara tersebut ditayangkan di televisi dan ikut disaksikan oleh Jokowi dan JK. 

“Saya bangga karena baru Golkar yang melakukan hal demikian,” tutur dia. 

Simak videonya di sini: 

 

Jokowi: Golkar penyumbang kultur politik dan demokrasi di Indonesia

PEMBUKAAN MUNASLUB. Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) saat Pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar 2016 di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 14 Mei. Foto oleh Nyoman Budhiana/ANTARA

 Presiden Jokowi menyebut partai Golkar menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan politik di Indonesia. Sebab, banyak tokoh dan politisi andal yang merupakan kaderisasi Partai Golkar. 

“Golkar juga telah menyumbangkan kultur politik dan demokrasi yang semakin matang di Indonesia,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Kalimat ini seolah menjadi respons positif dari pemerintah atas kebijakan Golkar yang akhirnya memilih merapat ke kubu pemerintah. Sebelumnya, Golkar memilih berada di kubu oposisi dan termasuk salah satu penggerak Koalisi Merah Putih (KMP).

Dalam pembukaan Munaslub, Jokowi berharap tidak ada lagi perpecahan di Partai Golkar. Dia juga meminta agar menghindari perdebatan-perdebatan politik yang tak perlu. 

“Saat ini kita sudah memasuki era persaingan, jadi harus betul-betul bersatu padu dan tidak bertarung antar saudara sendiri,” tutur dia. 

Dia berharap alih-alih melakukan persaingan yang tak produktif, Jokowi meminta partai politik untuk mendukung pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebab, upaya tersebut tidak mungkin hanya dilakukan seorang diri oleh pemerintah. Butuh dukungan berbagai komponen strategis di dalamnya termasuk partai politik. —Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!