Indonesia

Diperkosa 21 pria, siswi SD derita trauma dan penyakit kelamin

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Diperkosa 21 pria, siswi SD derita trauma dan penyakit kelamin
Polisi didesak menangkap para pelaku sesegera mungkin

SEMARANG, Indonesia – Lagi, seorang anak perempuan di bawah umur diperkosa oleh beberapa laki-laki.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait mengatakan pada Senin, 30 Mei, bahwa SR (12 tahun), siswi sebuah sekolah dasar di Kelurahan Penggaron, Kota Semarang, Jawa Tengah, mengalami trauma berat setelah diperkosa oleh lebih dari satu laki-laki berulag-ulang.

“Yang bersangkutan kemungkinan besar diperkosa oleh lebih dari seorang pria dan sekarang kondisinya menderita penyakit kelamin menular,” kata Arist saat dihubungi Rappler pada Senin, 30 Mei.

Arist mengatakan anak itu mengalami tekanan batin akibat peristiwa yang baru saja menimpanya. Pihaknya berencana melaporkan kasus ini kepada polisi di Semarang pada Rabu, 1 Juni. Kasus yang menimpa SR, menurut Arist, harus diusut tuntas agar peristiwa serupa tak terulang.

“Besok Rabu akan saya laporkan ke Polrestabes. Saya minta polisi menangkap pelakunya karena ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut,” kata Arist.

Orangtua korban, A, mengaku anaknya diperkosa sehingga dalam kondisi labil. Namun dia tidak bisa memberikan informasi lebih banyak karena masih berada di luar kota Semarang.

“Kalau sudah pulang, saya akan hubungi balik,” tegasnya.

Informasi yang dihimpun di kampung korban, diduga 21 bradalan memerkosa korban berulang kali. Peristiwa pertama dilakukan 21 pelaku terhadap SR sekitar malam 7 Mei. Lokasinya di gubuk tengah sawah tepat pukul 00:00 WIB. Beberapa warga yang ditanya Rappler mengaku tak tahu apa motif pemerkosaan tersebut. Yang jelas, seorang warga menyebut ada tujuh laki-laki yang awalnya memperkosa korban.

Lalu, pemerkosaan kedua terjadi pada 12 Mei. Kali ini, SR diperkosa 12 pemuda di dekat Depo Pasir. Kejadian beruntun dialami SR dua hari kemudian di pabrik batu bata, tak jauh dari rumahnya.

Sementara itu, Kepala Unit PPA Polrestabes Semarang AKP Umarsini mengatakan Senin, 30 Mei, pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

Meski begitu, ia telah mendapat laporan tersebut Senin siang. “Ayahnya yang membuat laporan. Laporan sudah kami terima dan kita sedang melakukan penyelidikan,” papar Sumarsini.

Di tempat terpisah, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Wali Kota Semarang, mengaku terhenyak mendapati laporan pemerkosaan yang menimpa siswi SD tersebut. Ia berjanji segera mendampingi korban. Kasus ini baginya harus dituntaskan mengingat kejadiannya kian marak terjadi di Indonesia.

“Yang jelas sekarang sudah diamankan di rumah perlindungan. Pasti akan saya dampingi begitu ayahnya kembali ke kantor polisi lusa,” katanya.

Berita pemerkosaan anak di bawah umur ini datang hanya beberapa hari setelah Presiden Jokowi Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang yang memberatkan hukuman bagi penjahat seksual, terutama paedofile, dengan memperkenalkan hukuman mati dan kebiri bagi terpidana. – Rappler.com 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!