Indonesia peringatkan pengembang proyek resor Funtasy Island soal klaim pulau

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia peringatkan pengembang proyek resor Funtasy Island soal klaim pulau
Pemerintah Singapura sejak awal mengaku tidak pernah mengklaim Pulau Manis sebagai bagian dari wilayah mereka.

JAKARTA, Indonesia – Hanya karena keliru membuat strategi promosi, pengembang proyek resor dengan tema ramah lingkungan di Pulau Manis, Batam menuai banyak protes dari publik. Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti mengatakan telah meminta penjelasan kepada manajemen Singapura dan memberikan mereka peringatan.

“Kami memperingatkan agar tidak membuat tindakan yang mengejutkan dan akan membuat berbagai persepsi negatif,” ujar Guntur seperti dikutip dari harian The Jakarta Post.

Dinas pariwisata telah meminta klarifikasi kepada perusahaan pengembang proyek resor dengan nama Funtasy Island itu sejak hari Senin kemarin. Tetapi, pihak pengembang menyebut peta tersebut hanya demi kepentingan pemasaran semata. Pihak pengembang mengaku sudah mengganti warna Pulau Manis di peta agar tidak sama seperti warna negara Singapura.

“Kami khawatir pulau tersebut mungkin diklaim oleh Singapura dan kami tidak menginginkan hal tersebut terjadi,” kata dia seperti dikutip harian Straits Times.

Berikut video yang menggambarkan isi Funtasy Island: 

 

Sementara, akibat isu tersebut, personel TNI Angkatan Laut telah dikerahkan ke resor tersebut pada Minggu kemarin untuk mengibarkan bendera merah putih sebagai pertanda Pulau Manis dimiliki oleh Indonesia. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut, Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno bahkan menyebut akan ada rencana untuk membangun pos AL di area tersebut untuk mengantisipasi tindakan lebih jauh.

Tetapi, Kementerian Luar Negeri menganggap masalah tersebut sudah selesai. Sebab, Kemlu Singapura telah mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah adanya klaim terhadap Pulau Manis.

“Proyek di resor itu kan suatu kerjasama swasta kedua negara untuk mengelola hak pulau tersebut sebagai kota kawasan wisata terbesar di dunia, kalau selesai. Mungkin karena ada kekeliruan dalam hal promosi maka muncul lah kekisruhan itu,” ujar juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir ketika memberikan keterangan pers pada Rabu, 1 Juni. 

Selain tidak pernah ada klaim dari negara mana pun terhadap Pulau Manis, bendera yang sebelumnya hanya berkibar di pos keamanan dekat pelabuhan, telah dipindahkan ke tempat yang paling tinggi di pulau itu.

Funtasy Island diketahui dibangun atas kerjasama dua perusahaan swasta Singapura dan Indonesia. Pembangunan proyek itu telah memakan waktu selama 20 tahun terakhir.

Jika proyek tersebut sudah rampung, maka warga Singapura tetap diizinkan berlibur di sana, namun melalui proses imigrasi terlebih dahulu. Kebijakan itu berlaku bagi semua orang asing yang akan masuk ke Indonesia.

Menurut manajer Funtasy Island, Oke Yusma Nurjaman, mengungkap investasi di resor tersebut menelan biaya hingga Rp 2 triliun. Sebagian besar pembeli berasal dari Negeri Singa. – Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!