Muhammad Ali: Islam dan Perdamaian

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Muhammad Ali: Islam dan Perdamaian
Kutipan fenomenal Muhammad Ali tentang sisi spiritualnya dan perdamaian.

JAKARTA, Indonesia – Banyak orang mengenal Muhammad Ali sebagai petinju legendaris. Dunia maya juga dibanjiri dengan kutipan motivasional tentang latihan dan menjadi seorang legenda.

Sebenarnya, pria pemilik nama asli Cassius Marcellus Clay, Jr. ini memiliki sisi spiritual dan pasifis yang tak kalah kuat.

Simaklah beberapa kutipan petinju ‘lincah seperti kupu-kupu, menyengat seperti lebah’ ini tentang perdamaian dan agamanya.

 

1. “My conscience won’t let me go shoot my brother, or some darker people, or some poor hungry people in the mud for big powerful America. And shoot them for what? They never called me nigger, they never lynched me, they didn’t put no dogs on me, they didn’t rob me of my nationality, rape and kill my mother and father. How can I shoot them poor people? Just take me to jail.”

Penjelasan: Ini diucapkan Ali pada 28 April 1967, ketika ia menolak ikut militer Amerika Serikat berperang di Vietnam. Akibatnya, gelar juara kelas berat yang diperolehnya saat itu dicabut. Ia bahkan ditahan dengan tuduhan menelantarkan kewajiban. Pemerintah menjatuhkan hukuman denda US$ 10 ribu dan 5 tahun penjara. Beruntung, Ali bisa mengajukan banding dan tak harus mendekam di sel.

Namun, ia dilarang berlaga di ring tinju selama 3 tahun.

Setelah itu, Ali berhasil menyabet kembali semua gelar juara yang tertunda begitu ia kembali berlaga pada 26 Oktober 1970.

2. I wouldn’t be here representing Islam if it was really how the terrorists made it look. I think all the people should know the truth and come to recognize the truth because Islam is peace. It’s against killing, murder. The terrorists and the people doing it in the name of Islam are wrong. And if I had the chance I’d do something about it.”

Semenjak menjadi seorang muslim pada 1964, Ali memiliki keterikatan yang kuat pada agamanya ini. Meski demikian, ia bukan seorang fanatik buta. Islam, menurut Ali, adalah agama yang damai.

Saat dunia mengecap orang muslim sebagai teroris setelah peristiwa 9/11, di mana Al Qaeda diduga menabrakkan dua pesawat komersial ke gedung World Trade Center, Ali menganggapnya bukan tindakan seorang muslim.

Sikap ini juga ia ambil setelah aksi terorisme di Paris dan San Bernardino pada Desember 2015 lalu. “Saya seorang Muslim dan tak ada yang islami tentang membunuh orang tak bersalah di Paris, San Bernardino, atau manapun di seluruh dunia,” kata dia.

3. “My enemy is the white people, not Vietcongs or Chinese or Japanese. You my opposer when I want freedom. You my opposer when I want justice. You my opposer when I want equality. You won’t even stand up for me in America for my religious beliefs and you want me to go somewhere and fight but you won’t even stand up for me here at home.”

Ali juga cukup tak disukai kaum kulit putih karena sering melontarkan pernyataan menohok terhadap mereka. Ucapan ini merupakan jawabannya saat seorang mahasiswa bertanya mengapa ia menolak pergi berperang ke Vietnam.

Saat itu, Ali memang tak boleh mengikuti pertandingan apapun dan juga dicekal. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengisi waktunya dengan memberikan kuliah umum di universitas-universitas. Di sana, ia sering terlibat debat panas dengan para hadirin.

Petinju bertangan ringan dan berkaki lincah ini secara gamblang menyatakan kemunafikan para kaum kulit putih. Menurut dia, mereka sendiri tak memenuhi satupun hak hidup orang kulit hitam; meski kaum ini diminta juga untuk pergi berperang demi para kulit putih.

Kemarahannya ini sudah tersimpan sejak lama. Pemicunya adalah saat ia tak mendapat layanan di salah satu kios soda, karena berkulit hitam. Ali langsung membuang medali emas Olimpiade miliknya ke sungai setelah penolakan itu.

Ketertarikan Ali pada bidang kemanusiaan tak lepas dari pengaruh mentornya, yaitu Malcolm X. Diduga, kedekatan ini jugalah yang membuat ia akhirnya memilih untuk memeluk agama Islam. -Rappler.com

BACA JUGA: 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!