SAKSIKAN: Mengenang kembali legenda tinju Muhammad Ali

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

SAKSIKAN: Mengenang kembali legenda tinju Muhammad Ali

AFP

Meski terkenal lewat aksi ringan tangan dan lincah kaki di ring tinju, Ali memiliki sisi lain yang tak kalah mengagumkan. Ucapannya seringkali motivasional, kalau tidak kontroversial.

JAKARTA, Indonesia – Muhammad Ali meninggal dunia di usia 74 tahun pada Jumat, 3 Juni waktu Amerika Serikat. Banyak hal yang berkesan dari legenda tinju ini.

Meski terkenal lewat aksi ringan tangan dan lincah kaki di ring tinju, Ali memiliki sisi lain yang tak kalah mengagumkan. Ucapannya seringkali motivasional, kalau tidak kontroversial.

Berikut langkah hidupnya dalam bentuk arsip video:

Karir Muhammad Ali, saat itu masih bernama Cassius Marcellus Clay, Jr., berawal ketika ia meraih medali emas untuk kelas bulu di Olimpiade 1960. Untuk tinju kelas berat, ia baru memulainya 4 tahun kemudian.

Namun, nyalinya bukanlah milik seorang pemula. Ia sudah berani menantang petinju senior lainnya. Saat itu, Clay akan menghadapi petinju Inggris Henry Cooper. Dalam wawancara jelang tanding, ia sesumbar memprediksi hasil pertandingan.

“Ini akan berakhir dalam hitungan lima,” kata dia.

Mulutnya ini juga yang membuat ia berhadapan dengan Sonny Liston. Pada suatu malam di bar, keduanya bertemu dan Clay muda melontarkan sejumlah pernyataan provokatif pada Liston.

Petinju senior itu mendatanginya dan meminta Clay untuk menutup mulutnya atau pulang. Pemuda berusia 22 tahun itu tampak ketakutan dan gemetar, sebelum memutuskan meninggalkan bar. Namun, setelah kejadian itu, ia mendatangi rumah Liston dan pulang membawa satu janji untuk menuntaskan masalah di atas ring.

Tentu saja semua orang mengunggulkan Liston.

Tetapi Ali justru berhasil menundukkannya. Ia membuat Liston tak berdaya setelah ronde ke-6 di Miami, Florida.

“Saya tak mendapat lebam sedikitpun di muka, dan saya membuat Sonny Liston marah! Dan saya baru 22 tahun. Saya pastilah yang terbaik,” kata dia dalam wawancara di televisi. Di situ ia juga menyatakan dirinya bermain cantik dan mengguncang dunia.

Kedekatan Ali dengan Malcolm X, seorang aktivis hak sipil, memperkenalkannya pada agama Islam. Pada tahun yang sama setelah menyabet gelar juara kelas beratnya, Clay muda resmi memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Muhammad Ali.

Perubahan ini tak mempengaruhi karirnya sebagai petinju. Ia tetap tak terkalahkan di atas ring.

Sedikit guncangan muncul ketika ia menolak untuk menjadi bagian militer Amerika Serikat yang berperang di Vietnam. Menurut dia, tak ada alasan untuknya mengangkat senjata dan membunuh penduduk maupun militer di sana. “Ini juga bertentangan dengan agama saya,” kata dia.

Tindakan ini membuatnya harus membayar denda US$ 10 ribu, dan terancam 5 tahun penjara. Ali mengajukan banding dan berakhir dengan tak harus mendekam di dalam sel. Tetapi, ia dilarang bertanding selama 3 tahun dan dicekal bepergian ke luar negeri.

Akibat larangan itu, Ali memilih menghabiskan banyak waktunya berkeliling universitas untuk memberikan kuliah umum. 

Setelah memenuhi hukumannya, Ali kembali berlaga di atas ring dan melanjutkan legasi kemenangannya.

Kemenangannya pada tahun 1970 dan 1974 mengukuhkan gelarnya sebagai “The Greatest.”

Sudah 3 dekade sejak Ali didiagnosa terjangkit penyakit Parkinson. Namun, hal ini tak membuatnya menghilang dari radar publik.

Pada 1996, ia masih hadir untuk menyalakan obor Olimpiade. Saat itu, tangannya tampak gemetar hebat dan sulit bicara.

Pada tahun 1990 ia juga masih sempat berkunjung ke Iran untuk membantu pembebasan jurnalis Wahington Post yang ditahan di sana. Walau demikian, hidupnya tak lepas dari rutinitas ke rumah sakit. Ali juga sempat muncul pada Olimpiade 2012.

Opname di rumah sakit Phoenix pada Kamis hingga Jumat lalu merupakan yang terakhir bagi Ali. Selamat jalan the greatest, Muhammad Ali! -Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!