5 hal yang harus kamu siapkan jika kena macet saat buka puasa

Fajar Fadhillah

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal yang harus kamu siapkan jika kena macet saat buka puasa
Jenis-jenis makanan yang harus kamu persiapkan saat terjebak macet ketika waktu berbuka puasa telah tiba

 

JAKARTA, Indonesia — Berbuka puasa bersama keluarga di rumah pastinya diidamkan banyak orang. Namun, kondisi lalu lintas kota besar seperti Jakarta tampaknya sering menjadi penghambat keinginan tersebut. 

Waktu menjelang berbuka puasa acapkali bertepatan dengan jam pulang kerja mayoritas perusahaan, di mana lalu lintas berada di titik puncak kemacetan.

Terjebak macet saat adzan maghrib berkumandang sudah menjadi skenario lumrah bagi kamu para pekerja. Selain harus menahan lapar lebih lama, menunda berbuka puasa juga tidak dianjurkan dalam agama Islam. 

Maka dari itu, berikut adalah beberapa poin ini yang bisa kamu persiapkan saat tahu akan terjebak di jalan saat tiba waktu berbuka puasa.

Air putih

Dari segala giur makanan dan minuman berasa yang terpampang sepanjang etalase di pinggir jalanan kota, jangan pernah lupakan satu hal: Air putih. 

Saat berpuasa, kamu tentu berisiko dehidrasi. Air putih atau air mineral merupakan pencegah dehidrasi yang paling sehat. 

Selain mudah ditemui di mana saja, air putih sangat mudah dibawa ke mana-mana, jadi bagi kamu yang pulang kerja menggunakan kendaraan umum pun tidak sulit menyimpan sebotol air putih di tas.

Roti

Untuk membatalkan puasa, biasanya yang kita cari adalah makanan ringan. Seringkali jajanan gorengan menjadi sasaran untuk berbuka puasa. Apalagi jajanan ini sangat mudah ditemukan di jalanan maupun pedagang asongan saat kita sedang terjebak macet. 

Tapi, kamu pasti sudah tahu bahwa makanan berminyak tidak baik untuk berbuka puasa, karena lemak tinggi yang terkandung dalam minyak dapat menimbulkan efek mual. 

Oleh karena itu, roti merupakan pilihan tepat bagi kamu untuk berbuka, karena roti tergolong ringan dan mudah dibawa. Kandungan karbohidrat yang terdapat dalam roti juga dapat mengembalikan energi yang terkuras karena tidak makan dan minum seharian, lho.

Susu

Selain air putih, cairan yang baik untuk berbuka puasa adalah susu. Susu dapat mengganti kebutuhan protein kamu yang terlewatkan karena berpuasa. 

Susu juga membuat rasa kenyang sementara. Jadi, sementara kamu dalam perjalanan ke rumah, rasa lapar bisa ditahan dengan minuman yang sehat seperti susu. Susu juga mengandung kalsium dan itu penting untuk terus menjaga kualitas dan kinerja tulang kamu.

Hindari gorengan

Seperti sudah dijelaskan secara singkat sebelumnya, bukan rahasia lagi bahwa gorengan merupakan makanan favorit saat bulan Ramadan. Kategori makanan ringan dan rasa gurih renyah menjadi magnet tersendiri untuk berbuka puasa. 

Semesta pun mendukung, pada waktu menjelang berbuka puasa sejauh mata memandang kita bisa melihat penjual gorengan. Namun, apakah kenikmatan tersebut sebanding dengan risiko medis yang menunggu?

Gorengan adalah makanan yang miskin nutrisi. Makanan ini merupakan makanan yang amat kaya lemak jenuh. Gorengan sulit diproses oleh hati, lalu akan diproses menjadi jaringan lemak di dalam tubuh kita. Dampaknya, makanan ini tentu dapat menganggu kelancaran pencernaan dan jelas menimbulkan kegemukan. 

Kacang-kacangan 

Kacang merupakan makanan yang kaya protein. Kacang juga tergolong camilan yang mudah ditemukan dan dibawa ke mana-mana. 

Sebelum kamu meninggalkan kantor, sempatkanlah untuk berbekal kacang. Memakan kacang saat berbuka puasa di jalan jauh lebih sehat daripada mengonsumsi snack kemasan yang mengandung banyak kadar garam, perasa buatan, MSG, dan pengawet.

Kiat-kiat lainnya

Ada beberapa hal yang harus dicatat saat kamu memutuskan porsi apa yang disiapkan untuk berbuka puasa. Hal ini sebaiknya diperhatian meski kamu dalam posisi buka puasa yang kurang kondusif seperti sedang di perjalanan:

  • Carilah makanan dan minuman dengan suhu yang netral, tidak panas dan tidak dingin. Hal tersebut dilakukan dalam usaha penyesuaian dengan suhu tubuh kita saat berbuka puasa, dan baik untuk lambung dan pencernaan kita.
  • Jangan termakan euforia berpuasa dengan menyiapkan berbagai macam makanan. Anggaplah kamu hanya kelaparan seperti biasa di luar bulan Ramadan. Terlalu banyak makanan yang masuk dapat memberikan efek kaget pada lambung. Tidak makan dalam jangka waktu yang lama membuat volume lambung mengecil, maka dari itu mulailah dengan hal-hal yang ringan.

Sumber tulisan ini berasal dari HelloSehat.com, sebuah situs kesehatan yang menyediakan informasi terpercaya yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!