Dunia lepas kepergian sang legenda Muhammad Ali

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dunia lepas kepergian sang legenda Muhammad Ali

AFP

Ribuan orang berkumpul untuk mengucapkan salam perpisahan untuk The Greatest.

JAKARTA, Indonesia—Kampung halaman Muhammad Ali di Louisville menjadi saksi bisu prosesi pemakaman sang petinju legendaris sekaligus aktivis kemanusiaan Muhammad Ali pada Jumat siang, 10 Juni, waktu setempat. Ribuan orang mendatangi kampung halaman Ali untuk melepas kepergian petinju yang memiliki nama lahir Cassius Marcellus Clay, Jr. itu. 

Mereka berkumpul di arena olahraga Louisville untuk ikut memberi penghormatan terakhir dan mendengarkan pesan dari kerabat Muhammad Ali. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang menangis. 

Upacara yang dibuka untuk umum tersebut dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, menandai dua hari penghormatan terakhir untuk juara dunia kelas berat tiga kali yang dijuluki “The Greatest” tersebut yang meninggal Jumat, 3 Juni lalu di usia 74 karena penyakit Parkinson.

“Jika Muhammad tidak menyukai sebuah peraturan, ia akan menuliskannya kembali,” ujar sang istri, Lonnie di depan ribuan pelayat yang terus menyerukan nama Muhammad Ali sepanjang pembacaan eulogi. “Agamanya, namanya, kepercayaannya, semua adalah pilihannya sendiri, apapun resikonya,” kata dia lagi.

Mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan komedian Billy Crystal juga berkesempatan menyampaikan euloginya setelah prosesi pemakaman dilakukan di sepanjang jalanan kota Louisville, kota terbesar di bagian selatan Kentucky, tempat kelahiran Muhammad Ali saat masih terdapat pembagian masyarakat berdasarkan ras.


Para penggemar pun memenuhi sepanjang jalanan Louisville untuk melihat sekilas peti jenazah Muhammad Ali. Mereka berfoto, bertepuk tangan, dan mengumandangkan nama Muhammad Ali tanpa henti di bawah matahari yang bersinar terang. Beberapa dari mereka bahkan mengenakan sepasang sarung tinju.

Rute yang dilalui dalam prosesi pemakaman tersebut panjangnya sekitar 30 kilometer, melewati tempat-tempat penting dalam kehidupan sang The Greatest: rumah masa kecilnya, Ali Center, pusat kebudayaan Afro-Amerika, serta sepanjang jalan Muhammad Ali Boulevard sebelum akhirnya tiba di taman pemakaman Cave Hill—tempat peristirahatan terakhir sang legenda.

Para petugas kepolisian ikut mengamankan barisan di depan kediaman masa kecil Muhammad Ali yang dipenuhi para fans.

“Anak-anak menyukainya, ia selalu memberikan harapan bagi masyarakat di sini,” kata seorang penggemar yang mengenakan kaus bergambar Muhammad Ali, Toya Johnson, kepada AFP. “Untuk para pemuda di sini, ia adalah contoh.”

Lahir dengan nama Cassius Clay pada 1942, petinju tersebut memenangkan medali emas di Olimpiade dan memulai karir profesionalnya dengan pertandingan-pertandingan fenomenal – seperti Rumble in the Jungle melawan George Foreman serta Thrilla in Manila bersama Joe Frazier.


Ia sempat mengagetkan khalayak Amerika ketika menolak untuk mengikuti wajib militer saat Perang Vietnam, keputusan yang membuat beberapa gelar juaranya dicabut dan dilarang bertanding.

Kendati begitu, Muhammad Ali malah mendapatkan penghormatan dari seluruh dunia sebagai aktivis kemanusiaan yang memberikan pidato luar biasa tentang toleransi beragama serta tidak malu mengakui penyakit Parkinson yang menggerogoti tubuh kuatnya.

Mike Tyson menjadi pembawa pengusung jenazah

Aktor Will Smith — yang sempat menjadi nominator Oscar berkat perannya sebagai Muhammad Ali — dan juara dunia kelas berat Mike Tyson serta Lennox Lewis menjadi salah satu pengusung jenazah dalam pemakaman yang berlangsung tertutup untuk publik.

Kehadiran Tyson baru dipastikan pada Jumat pagi harinya.

“Ia sangat merasakan duka yang mendalam, ia tidak tahu apakah ia akan mampu melakukannya.. Namun sepertinya kemarin ia memutuskan bahwa ia harus hadir di sini,” kata juru bicara keluarga Bob Gunnell.

Kehilangan seorang ikon

Presiden Barrack Obama tidak dapat menghadiri upacara pemakaman karena bertepatan dengan acara wisuda kelulusan SMA putrinya, Malia,.

Asisten senior kepresidenan Valerie Jarrett kemudian membacakan pesan dari Obama dan istrinya, Michelle, di depan para pelayat, yang berisi “Muhammad Ali adalah Amerika, Muhammad Ali akan selalu menjadi Amerika.”

Dalam pesan berupa video yang dikirimkan pada Kamis, 9 Juni, Obama mengemukakan penghormatannya untuk sang The Greatest.

“Minggu ini kita kehilangan seorang ikon. Seseorang yang demi afro-amerika, menurut saya, membebaskan pikiran mereka dan membuat mereka dapat bangga menjadi diri mereka sendiri,” kata Obama.

“Saya tumbuh sambil menontonnya. Saya tumbuh dengan identitas yang terbentuk dari apa yang ia raih,” katanya. “Dukungan dan cinta yang ditunjukkan pada saya adalah salah satu berkat terbaik dalam hidup saya.” —Laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!