SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menjatuhkan denda 150 ribu euro pada Federasi Sepakbola Rusia akibat perseteruan suporternya dengan fans Inggris selama tiga hari berturut-turut di Marseille, Prancis.
Tim Rusia juga akan didiskualifikasi dari laga Euro 2016 bila suporternya masih menimbulkan kerusuhan setelah peristiwa ini.
Sebelumnya, aparat penegak hukum Perancis juga mengusir 29 orang suporter dari negeri Presiden Vladimir Putin ini karena dianggap hendak membuat rusuh. Para suporter ini sebelumnya berdiam di hotel di Mandelieu-La Napoule dekat Marseille, sebelum diperiksa identitasnya.
Mereka diperkirakan hendak menyeberang ke Lille, yang berada di utara, untuk menonton Rusia melawan Slovakia pada Rabu mendatang.
“Polisi Perancis tengah memastikan apakah ada di antara fans Rusia itu yang masuk dalam ‘daftar risiko’,” kata pejabat daerah Alpes-Maritimes, Francois-Xavier Lauch.
Penegak hukum Prancis mengatakan ada 150 orang suporter Rusia yang “sangat siap” dan “sangat kasar” lolos dari penahanan paska kerusuhan di Marseille sebelumnya.
Ancam diskualifikasi
UEFA juga mengancam akan mendiskualifikasi tim Inggris dan Rusia dari laga Euro 2016. Suporter kedua tim terlibat baku hantam sesaat sebelum dan sesudah kedua tim berlaga pada Sabtu, 11 Juni.
“Kami tak akan segan menjatuhkan hukuman kalau insiden itu berulang lagi,” demikian pernyataan komite eksekutif UEFA seperti dilansir dari Associated Press pada Minggu, 12 Juni.
Saat ini, UEFA baru memberikan peringatan disipliner kepada Rusia karena pertengkaran yang terjadi di dalam stadion. Sementara suporter Inggris lolos dari peringatan karena baku hantam bukan di lokasi pertandingan.
“Peringatkan suporter kalian untuk berlaku sopan dan bertanggung jawab,” demikian pernyataan dari komite eksekutif UEFA.
Batasi penjualan alkohol
Sementara itu, pihak keamanan Perancis meyakini tak akan ada lagi bentrok antar keduanya. Mereka sudah menghalau 14 suporter yang diduga hooligan —fans fanatik— yang mencoba masuk ke Perancis utara lewat Belgia.
Salah satu direktur kabinet prefektur utara Nord/Pas-de-Calais mengatakan tengah mempertimbangkan membatasi penjualan alkohol di tempat Euro 2016, Lille.
Selain itu, kepolisian juga akan mendapat latihan tambahan untuk mengatasi kerusuhan, agar siap menghadapi pertemuan fans Inggris dan Rusia pada Rabu dan Kamis mendatang.
Ucapan rasis, kembang api, dan baku hantam
Dalam pertandingan antara Rusia dan Inggris di stadion Marseilles pada Sabtu lalu, suporter Rusia memang membuat huru hara. Mereka melontarkan kalimat-kalimat rasis, bahkan meledakkan kembang api di stadion sebelum pertandingan dimulai.
Padahal, barang-barang tersebut tak boleh dibawa ke stadion, termasuk juga saat ada pendukung yang ketahuan membawa flare. Akhirnya, pertandingan berakhir seri 1-1; dan kedua suporter langsung adu jotos setelahnya.
Menurut kepolisan, korban luka mencapai 35 orang. Beruntung, tak ada yang berimplikasi kematian dan hanya luka ringan saja. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.