Inggris vs Wales: Mengejar kemenangan yang tertunda

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Inggris vs Wales: Mengejar kemenangan yang tertunda
Hasil seri saja cukup bagi Wales untuk menjaga peluang lolos ke babak berikutnya.

JAKARTA, Indonesia – Timnas Inggris memang belum bisa keluar dari kutukan laga perdana. Menghadapi Rusia, pasukan Roy Hodgson tersebut ditahan seri 1-1. Padahal, mereka bermain sangat bagus.

Wayne Rooney dan kawan-kawan melepas 6 tembakan on target dan menguasai 53 persen penguasaan bola. Bandingkan dengan Rusia yang hanya mampu merepotkan gawang Joe Hart dengan 2 tembakan.

Skor 1-1 tidak bisa menggambarkan situasi di lapangan sebenarnya. Inggris jelas berhak menang. Bahkan menang lebih dari satu gol jika sejumlah tembakan Adam Lallana tak bisa diantisipasi Igor Akinfeev, kiper Rusia.

Karena itu, di laga kedua melawan tim sesama Inggris Raya, Wales, Kamis, 16 Juni, pukul 20.00 WIB, The Three Lions tak boleh lagi bermain seri. Ini adalah pertandingan wajib menang.

Apalagi, hasil seri di pertandingan pertama turnamen besar tak selalu berarti jelek. Dalam Piala Dunia 1966 yang mengantarkan mereka menjadi juara, Inggris juga bermain seri 0-0 melawan Uruguay di pertandingan pertama.

Masalahnya, situasi Inggris sedikit tertekan. Sebab, Wales bakal menjamu mereka dengan mentalitas yang berbeda. Pasukan Chris Coleman baru saja menggilas Slovakia 2-1 di laga perdana.

Hasil tersebut membuat Ashley Williams dan kawan-kawan memimpin klasemen sementara grup B dengan 3 poin. Di posisi kedua, mereka dikuntit Slovakia dengan angka sama setelah tim asuhan Jan Kozak itu mengalahkan Rusia 2-1, Rabu, 15 Juni.

Wales jelas berada di atas angin. Hasil seri saja sudah cukup bagi mereka untuk mengamankan posisi. Dengan hasil seri, poin mereka jadi 4 dan tinggal memaksimalkan poin saat melawan Rusia yang lebih lemah.

Karena itu, Hogdson harus memasang pemain dengan karakter menyerang yang kuat.

Skuat yang turun dalam laga melawan Rusia memang mampu menampilkan permainan menyerang. Tapi, ketidakmampuan Harry Kane dalam memanfaatkan peluang membuat mereka gagal meraih angka maksimal.

Selain itu, lini kedua yang agresif ternyata justru membatasi pergerakan Kane. Bola dari lini kedua lebih banyak dilepas langsung ke gawang lawan. Akibatnya, Kane jadi irit kesempatan mencetak gol.

Mau tidak mau, Hodgson harus menjajal Jamie Vardy. Penyerang Leicester City itu memang sama-sama bertipe pelari cepat seperti striker Tottenham Hotspur tersebut. Namun, pemain 29 tahun itu lebih memiliki kemampuan melewati lawan.

Vardy juga lebih berani melakukan penetrasi. Bandingkan dengan Kane yang cenderung melepas tembakan dari luar daripada masuk ke area penalti lawan seperti saat melawan Rusia.

Hanya, Vardy lebih banyak mencetak gol dalam skema permainan serangan balik. Melawan Wales yang bakal lebih banyak menunggu di belakang bola, Vardy harus lebih banyak membuat inisiatif serangan.

Tugas Eric Dier redam Gareth Bale

Namun, Inggris juga harus mewaspadai kecepatan serangan balik Wales. Apalagi bintang utama mereka, Gareth Bale, sedang on fire. Pemain Real Madrid itu mencetak gol melalui tendangan bebas di laga perdana melawan Slovakia.

Sosok yang bakal meredam kecepatannya adalah Eric Dyer. Gelandang bertahan itu terbukti bermain gemilang di laga lawan Rusia. Selain itu, posisinya sebagai gelandang jangkar bakal menjadi lapisan pertama yang melindungi kuartet bek Inggris.

Peran sentral Bale juga diungkapkan pelatih asal Italia Carlo Ancelotti. Menurut dia, mantan anak asuhnya di Real itulah kunci permainan Wales.

“Saya bisa melihat bahwa Wales memanfaatkan kekuatan Bale untuk melakukan serangan balik. Inggris harus bisa mengendalikan permainan. Sesuatu yang jadi masalah mereka,” kata Ancelotti seperti dikutip ESPN.

Berdasarkan pengalaman Ancelotti di klub raksasa Spanyol tersebut, kekuatan dan kecepatan Bale paling sulit diatasi. “Kalaupun bisa dihentikan, dia akan membuat pemain melanggarnya,” kata pelatih yang musim depan menukangi Bayern Muenchen itu.

Mantan pelatih AC Milan dan Chelsea itu menganggap tugas untuk meredam Bale ada pada Dier. “Banyak hal yang belum kamu lihat pada Bale. Dia bisa crossing, dia bisa tendangan bebas. Itu tanggung jawab Dier,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!