Puluhan orang tewas akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah

Ari Susanto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Puluhan orang tewas akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah

ANTARA FOTO

Sejauh ini, total korban tewas mencapai 24 orang. Sedangkan 26 orang lainnya dilaporkan masih hilang.

SOLO, Indonesia – Hujan lebat yang melanda sebagian besar wilayah Jawa Tengah, pada Sabtu, 18 Juni, sejak siang hingga tengah malam telah menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah daerah. Sebanyak 24 orang diketahui tewas, sedangkan 26 orang lainnya dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.

Belum lagi puluhan rumah diketahui rusak dan tertimbun longsor. Sementara, ribuan rumah terendam banjir.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Daerah (BNPD) pada Minggu, 19 Juni, korban jiwa terbanyak terjadi di Kabupaten Purworejo. Di Desa Karangrejo, Kabupaten Purworejo sebanyak 5 orang hilang dan 9 tewas akibat longsor.

Longsor juga menimpa 4 rumah dan menyebabkan 1 orang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Sementara, 6 orang dilaporkan tewas tertimbun longsor di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Longsor menyebabkan 3 rumah rata dengan tanah dan merobohkan 2 rumah lainnya. Tim gabungan sudah memulai evakuasi pada Minggu pagi.

Longsor juga memakan korban di Kabupaten Banjarnegara. Sebanyak 7 orang tewas tertimpa longsor susulan saat mereka sedang bekerja bakti membersihkan tanah longsor yang menutup jalan di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan. Tim SAR dalam semalam telah menemukan dan mengevakuasi 6 jenazah korban dan melanjutkan pencarian pagi ini.

“Itu data sementara, kami terus koordinasi dengan tim di lapangan untuk memantau perkembangan,” ujar Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana saat dihubungi Rappler Sabtu malam.

Banjir menggenangi sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Tengah, seperti Solo, Semarang, Kendal, Rembang, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga, dan Banyumas.

Di Solo, banjir merendam sebagian besar wilayah kota termasuk Stadion Monumen PON I Sriwedari dan menutup akses jalan Solo-Wonogiri. Sejumlah mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu menyedot genangan air yang terus naik melebihi 50 cm.

Hujan lebat semalam juga menyebabkan Sungai Bengawan Solo meluap pada dini hari. BPBD Kota Solo meminta warga di bantaran kali untuk waspada dan siap-siap evakuasi diri demi keselamatan jika hujan tidak berhenti.

“Lebih baik mengungsi dulu ke tempat aman,” kata Kepala BPBD Kota Solo Gatot Sutanto.

Sementara, warga dievakuasi akibat permukaan genangan air yang terus naik hingga mencapai 1 meter di Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Sejumlah pohon tumbang akibat hujan dan angin.

Cuaca buruk juga menghambat layanan transportasi publik sejak Sabtu siang. Otoritas Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo sempat menutup bandara pada sore hari karena pesawat tidak bisa mendarat akibat hujan lebat.

Sementara, banjir di Kebumen merendam rel kereta api yang menyebabkan perjalanan kereta di jalur selatan tertunda. Meluapnya sungai Bogowonto di Purworejo juga menutup akses utama Yogyakarta-Kutoarjo.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah memprediksi hujan berintensitas ringan hingga lebat akan terjadi dalam dua hari ke depan. Masyarakat diminta tetap berhati-hati terhadap kemungkinan banjir dan longsor susulan. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!