Rayakan Ramadan bersama anak-anak di Masjid At-Tin

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Rayakan Ramadan bersama anak-anak di Masjid At-Tin
Setiap hari Masjid At-Tin menyelenggarakan kegiatan Ramadan Ceria untuk anak-anak

JAKARTA, Indonesia—Matahari sudah hampir terbenam. Sesaat lagi adzan maghrib akan berkumandang dan waktu berbuka puasa pun akan segera tiba.

Di pelataran Masjid At-Tin di komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, anak-anak berlarian sambil bermain bersama teman dan keluarganya, suasana yang jarang dilihat di masjid lain.

Selama bulan Ramadan setiap tahunnya, Masjid At-Tin memang menyelenggarakan kegiatan Ramadan Ceria untuk anak-anak dari lingkungan sekitar masjid. Tujuannya agar mendekatkan generasi penerus dengan lingkungan beribadah.

Kubar indah di dalam Masjid At-Tin. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

“Anak-anaknya berasal dari sekitar At-Tin, ada juga yang dhuafa, pemulung, kita rangkul dan kita latih supaya dekat dengan masjid,” kata Kepala Bidang Usaha Masjid Agung At-Tin, Amirul Mustofa, pada Selasa sore, 21 Juni, saat ditemui Rappler di kantornya.

Ramadan Ceria merupakan kegiatan yang dikhususkan untuk anak-anak setiap menjelang buka puasa di ruang serbaguna. Setiap hari, Ramadan Ceria itu diikuti oleh 100 hingga 150 anak.

“Tiap sore kegiatannya macam-macam. Ada dongeng, cerita, nyanyi-nyanyi, namanya juga anak-anak. Ya, dibikin senang,” ujar Amirul.

Kegiatan ini juga dimaksudkan agar memisahkan anak-anak dan dewasa saat pembagian makanan berbuka agar tidak berdesakan.

Selain itu, di awal Ramadan masjid juga sempat mengadakan pesantren kilat yang diperuntukan bagi anak-anak yang duduk di kelas 4, 5, dan 6 SD.

“Kegiatannya ada materi-materi puasa itu sehat, sejarah nabi, akidah, termasuk fiqih, tadarus, dan ada selingan acara game,” katanya.

Masjid untuk mengenang Ibu Tien Soeharto

Bagian dalam Masjid At-Tin dapat menampung sekitar 9000 orang. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

Masjid At-Tin mulai dibangun pada April 1997 dan baru selesai dan diresmikan setelah reformasi, tepatnya pada 26 November 1999.

Nama At-Tin diambil dari salah satu surat di dalam Al-Quran yang artinya buah tin. Namun nama tersebut juga diambil dari nama istri dari mantan presiden Soeharto, Fatimah Siti Hartinah Soeharto, atau yang biasa disapa Ibu Tien.

Masjid ini memang dibangun atas inisiatif anak dan keturunan Soeharto. Bahkan hingga kini, keluarga besar Cendana masih secara rutin memberikan dana dan bantuan. Di bulan Ramadan, sejumlah 1500 hingga 2000 nasi kotak yang dibagikan merupakan sumbangan langsung dari mereka.

“Kalau makanan buka puasa itu sudah ada anggarannya dari keluarga putra putri Cendana (Soeharto), itu sudah di-supply dalam bentuk makanan. jadi sampai ke At-Tin sudah ready, sudah tinggal pembagian,” kata Amirul.

Selama bulan Ramadan ini masjid mengadakan beragam aktivitas keagamaan. Setiap usai salat subuh, diadakan tasmih, yaitu kegiatan menghafal satu juz Al-Quran. Di malam harinya dilaksanakan salat tarawih sebanyak 23 rakaat. 

“Kami ini 23 rakaat, di delapan rakaat itu kita berhenti dulu, diisi dengan kultum (kuliah tujuh menit), memberi kesempatan untuk yang memiliki paham delapan rakaat untuk salat witir sendiri. Jadi nanti ada kultum, baru setelah itu kita lanjutkan lagi sampai 23 rakaat,” katanya.

Di sepuluh hari terakhir, masjid kedatangan banyak jamaah yang ingin melakukan ibadah itikaf (berdiam diri di masjid).

“Di malam-malam ganjil jumlahnya bisa mencapai 3000 orang,” tutur Amirul.

'Stand' pendaftaran 'itikaf'. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

Pada hari yang diistimewakan ini, masjid menambah aktivitasnya. Setiap setelah tarawih, diadakan kajian itikaf. Pada pukul 3 pagi juga diadakan salat malam lalu disambung dengan makan sahur.

Makanan sahur tidak diberikan secara cuma-cuma di masjid ini. Bagi jamaah yang ingin praktis, mereka dapat membeli kupon itikaf dari stand yang dikelola oleh Remaja Masjid At-Tin seharga Rp 30.000.

“Nanti begitu setelah qiyamul lail baru ada pembagian makanan untuk yang daftar tadi. Jadi nanti dikasih kupon. Kalau tidak daftar, tidak ada kupon, ya mereka harus cari makan di luar,” ujarnya.

Namun tak perlu khawatir, tidak sulit mencari makanan jika itikaf di Masjid At-Tin. Di dekat pintu masuk terdapat beragam kuliner yang biasanya buka hingga menjelang subuh di hari-hari terakhir Ramadan.

Simak suasana jelang berbuka di Masjid At-Tin dalam video berikut.

—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!