Indonesia

Ekonomi melambat, perbankan harap-harap cemas

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ekonomi melambat, perbankan harap-harap cemas
Citi Indonesia torehkan kinerja positif pada akhir kuartal satu 2016

 

JAKARTA, Indonesia — Batara Sianturi nampak optimistis akan kinerja bank yang dipimpinnya.  

“Tentu saja kita harus mencermati situasi. Perkembangan ekonomi AS, China, juga Brexit yang akan segera diputuskan,” kata Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia ini kepada Rappler yang menemuinya di kantor Citibank di Bapindo Plaza, Jakarta, pada Rabu, 22 Juni.

Dalam pertemuan dengan sejumlah narasumber di bidang ekonomi pekan lalu, terungkap situasi perbankan yang perlu diwaspadai. Ada tren non-performing loan meningkat di beberapa sektor, misalnya industri pertambangan dan perkebunan yang harga jualnya sempat anjlok.

“United Tractor terpengaruh penjualannya akibat mandeknya sejumlah proyek,” kata Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam acara buka puasa bersama dengan media pekan lalu. 

Untungnya, kata Prijono, Astra tak punya utang bank.

Tak semua seperti Astra

Sektor perbankan memang bergantung kepada kinerja sektor riil. 

Leader-nya, ya, sektor riil. Perbankan mengikuti. Follower,” kata Presiden Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asmawi Syam kepada Rappler.

Asmawi dan koleganya, para presiden direktur bank BUMN, hadir dalam buka puasa dengan Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno.

Asmawi mengatakan saat ini pengusaha bersikap wait and see. Banyak yang melakukan refinancing dan menegosiasikan utang banknya, memanfaatkan rezim suku bunga pinjaman murah yang kini terjadi.

Bank Indonesia terus menurunkan suku bunga acuan untuk membantu meringankan biaya modal pengusaha di tengah pelambatan ekonomi.

Pertengahan Mei lalu, BI rate turun 25 basis point dari 6,75 persen ke 6,50 persen. Suku bunga acuan ini berlaku sejak 17 Mei 2016. Ini penurunan suku bunga ke-4 tahun ini. BI sebelumnya menurunkan BI rate pada Januari, Februari, dan Maret 2016.

‘Kinerja Citi membaik’

Menurut CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, Citibank berhasil melalui pelambatan ekonomi dengan kinerja yang positif.

Per akhir Maret 2016, Citi Indonesia meningkatkan aset sebesar 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan membukukan laba bersih sebesar Rp 633 miliar, yang merupakan peningkatan 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kinerja positif ini berkat konsistensi dalam menerapkan strategi untuk menjadi bank berskala global yang berkonsep simpler, smaller, safer, and stronger,” ujar Batara.

Pertumbuhan laba Citi Indonesia didukung oleh pendapatan bunga bersih sebesar 10 persen. Peningkatan yang positif juga terlihat dari jumlah total aset, dimana per Maret 2016 Citi Indonesia membukukan Rp 76,5 triliun. Angka ini meningkat sebesar 6 persen dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu (Year-on-Year).

“Kualitas aset kami pada akhir kuartal 1 2016 meningkat sehingga rasio NPL Net menjadi 1,15 persen. Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga membaik 25 persen menjadi Rp 131 miliar sampai dengan akhir kuartal 1 tahun 2016,” kata Batara.

Kinerja positif ini juga dapat terlihat dari jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 51,2 triliun. Angka ini meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun (YoY). Rasio Dana Murah (CASA) Citi Indonesia terhadap DPK ada pada kisaran 71 persen sehingga diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih.

Dari sisi permodalan, Citi Indonesia memiliki modal yang kuat dengan kecukupan modal minimum sebesar 28, 86 persen pada kuartal 1 ini. Pencapaian rasio pemberian kredit/pembiayaan UMKM mencapai 9 persen terhadap total kredit per tahun ini.

“Kami akan terus mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan mengimplementasikan penyaluran dana sesuai dengan program prioritas pemerintah Republik Indonesia, antara lain sektor infrastruktur, usaha produktif lainnya yang mendukung peningkatan ekspor serta peningkatan kredit yang diberikan ke sektor UMKM,” kata Batara.

Menilik kinerja di sepanjang 2015 yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia, Citi Indonesia berhasil mencetak laba bersih senilai Rp 1,567 miliar dengan peningkatan aset sebesar 14,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Perbankan kini harap-harap cemas menanti hasil kinerja kuartal 2 yang akan terbit bulan depan. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!