Wales vs Belgia: Demi memori 1958

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Wales vs Belgia: Demi memori 1958

Nico Vereecken

Belgia akan mati-matian menghentikan Gareth Bale.

JAKARTA, Indonesia – Generasi Wales saat ini sedang mencatat sebuah sejarah baru. Dalam debutnya di Euro 2016, mereka sudah mampu mencapai babak perempat final. Lolos ke semi final bisa menjadi penyempurna capaian Ashley Williams dan kawan-kawan.

Namun, pasukan Chris Coleman tersebut harus mengalahkan Belgia di Stadion Pierre Mauroy, Villaneuve-d’Ascq, Sabtu 2 Juli, pukul 02:00 WIB dini hari.

Dalam hal komposisi pemain, Belgia jelas di atas angin. Tim yang disebut-sebut sebagai generasi emas dalam sejarah Rode Duivels—julukan Belgia—itu dianggap memiliki kans untuk mencapai babak final.

Namun, sejumlah masalah jelang laga melawan Wales membuat kans mereka mulai berkurang. Winger Chelsea Eden Hazard diragukan bisa tampil. Thomas Vermaelen tak bisa diturunkan karena sanksi kartu merah. Sementara itu, Jan Vertonghen mengalami cedera engkel saat latihan.

Absennya tiga pemain itu jelas pukulan telak bagi pasukan Marc Wilmots tersebut. Untungnya, masih ada Raja Nainggolan, Axel Witsel, dan Kevin De Bruyne.

Situasi itu semakin sulit karena Wales unggul dalam catatan head to head melawan Belgia di kualifikasi Euro 2016. Dalam dua laga, The Dragons—julukan Wales—menang dan seri sekali.

Superioritas Wales atas Belgia bisa terus terjaga karena kepercayaan diri tim debutan tersebut semakin menguat seiring perjalanan mereka di Euro 2016.

Apalagi, mereka tak mengalami masalah cedera. Satu-satunya pemain yang diragukan tampil adalah kapten Ashley Williams. Dia mengalami cedera bahu ketika melawan Irlandia Utara.

Selain itu, baik Wales maupun Belgia sama-sama saling familiar. Para pemain Wales yang merumput di Liga Inggris seperti Aaron Ramsey (Arsenal), Ben Davies (Tottenham Hotspur), kiper Wayne Hennessey (Crystal Palace), Williams (Swansea City), James Chester (West Bromwich Albion), dan Joe Allen (Liverpool) mengetahui dengan betul karakter para pilar Belgia.

Di tim inti Belgia saat ini, paling tidak ada lima pemain yang sama-sama merumput di Liga Primer. Mereka, antara lain, Romelu Lukaku (Everton), Hazard (Chelsea), De Bruyne (Manchester City), Toby Alderweireld (Tottenham Hotspur), dan Thibaout Courtois (Chelsea).

Semangat Wales juga sedang menyala-nyala karena mereka membawa memori Piala Dunia 1958. Di ajang sepak bola dunia empat tahunan itu, Wales mampu mencapai perempat final. Tapi, mereka gagal mencapai semi final setelah dihentikan juara dunia Brasil 0-1 dengan gol semata wayang dari Pele.

“Sejak Piala Dunia 1958, kami melihat Euro sebagai laga terbesar yang kami pernah ikuti setelah Piala Dunia tersebut,” kata Coleman seperti dikutip Independent.

Coleman mengakui meski timnya terhenti di perempat final, mereka akan tetap pulang dengan sambutan bak pahlawan. Apalagi fase tersebut sudah merupakan langkah luar biasa untuk ukuran Wales.

“Banyak yang bilang kami tak bisa mencapai semi final karena kami underdog. Bukan begitu cara kami melihat pertandingan ini,” katanya.

Belgia akan hentikan Gareth Bale 

Dengan skuat komplit, Coleman akan kembali memainkan serangan cepat ala Wales. Dia akan kembali memasang formasi 3-5-1-1 dengan Bale bergerak bebas.

Pemain Real Madrid itu memang kerap bermain di sisi lebar lapangan. Terutama di sisi kanan. Namun, dia juga bisa tiba-tiba bergerak ke tengah atau berada di sisi kiri jika melihat ruang kosong di jantung pertahanan lawan.

Gol tunggal ke gawang Irlandia Utara bisa menjadi pelajaran bagi Belgia. Gol bunuh diri tersebut terjadi setelah Bale membawa bola dari sisi sayap kiri.

Bola lantas dikirim dengan crossing mendatar ke depan gawang. Bek Gareth McAuley yang mau menyapu bola justru membawa bola menembus gawangnya sendiri.

Selain itu, Belgia juga harus mewaspadai set-piece dari Bale. Dalam dua kali tendangan bebas, Bale selalu mampu melepas tembakan on target. Satu di antaranya berbuah gol.

“Kami akan memberi neraka kepada Belgia,” kata Coleman.

Meskipun begitu, Wales tak bakal mudah menaklukan Eden Hazard dan kawan-kawan. Mereka juga tak kalah agresif dibanding Wales.

Hingga saat ini, mereka sudah mencetak 8 gol. Sebanyak lima gol dicetak dari skema serangan balik, dua dari set-piece dan satu dari permainan terbuka.

Wilmots mengakui sudah menyiapkan timnya untuk menghadapi Wales. Dia bahkan sudah merancang bagaimana menghentikan pergerakan Bale.

“Bale bergerak sangat bebas. Di sayap dan juga di tengah. Tidak akan satu yang mengawal pergerakannya. Kami akan menghentikannya bersama-sama,” kata Wilmots.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!