Penyintas Holocaust Elie Wiesel meninggal dunia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Penyintas Holocaust Elie Wiesel meninggal dunia

EPA

Elie Wiesel dapat penghargaan Nobel untuk memoarnya, 'Night'

JAKARTA, Indonesia — Elie Wiesel; penyintas Holocaust, penulis, dan penerima hadiah Nobel perdamaian, meninggal dunia pada Sabtu, 2 Juli. Ia wafat pada usia 87 tahun.

Wiesel meninggal di kediamannya di Manhattan, New York, Amerika Serikat.

Pria kelahiran Rumania ini dikenal melalui memoarnya yang berjudul Night (Malam), yang bercerita tentang pengalamannya selama masih kecil menjadi tahanan di kamp konsentrasi Nazi, di Auschwitz.

Ia meraih penghargaan Nobel pada 1986 untuk karyanya, yang ia sebut sebagai “karya seumur hidup sebagai saksi genosida yang dilakukan Nazi pada Perang Dunia ke-II”.

“Di dalam kegelapan Holocaust, di mana 6 juta nyawa saudara-saudara kita melayang, Elie Wiesel menjadi pelita dan contoh kemanusiaan yang percaya bahwa manusia itu baik,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui siaran pers usai mendengar kabar kematian Wiesel.

Pemilik nama lengkap Eliezer Wiesel ini lahir di sebuah kota kecil di Rumania pada 30 September 1928.

Orangtuanya membesarkan Wiesel dan tiga saudara perempuannya dalam tradisi Yahudi, hingga mereka semua ditangkap ketika ia masih remaja.

Ibunya dan adiknya dibunuh di dalam kamar gas (gas chamber) di Auschwitz, menurut biografi yang ia tulis. Ayahnya meninggal kemudian akibat disentri dan kelaparan di kamp konsentrasi lainnya, Buchenwald — tempat di mana ia dibebaskan oleh tentara Amerika Serikat saat berusia 17 tahun.

Wiesel lalu berkumpul dengan kedua kakak perempuannya di Perancis, dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Sorbonne di Paris.

Rasa takut saat menerima hadiah Nobel

Wiesel kembali mengunjungi Auschwitz pada 2006 bersama pembawa acara asal AS, Oprah Winfrey. Ia juga menemani Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel berkeliling kamp konsentrasi Buchenwald.

“Setelah kami berjalan bersama di antara kawat berduri dan menjara penjaga Buchenwald … Elie mengatakan sesuatu yang tak pernah saya lupakan, ‘Mengingat telah menjadi tugas suci bagi seluruh manusia yang berhendak baik’,” kata Obama, pada Sabtu.

Memoirnya, Night, pertama kali diterbitkan pada 1956 dan telah diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa, sebelum digabung menjadi sebuah trilogi bersama Dawn dan Day.

Ketika menerima penghargaan Nobel, Wiesel berkata bahwa anugerah ini “menakutkan dan menggemberikan pada saat yang bersamaan”.

“Ini menakutkanku karena saya bertanya: Apakah saya berhak untuk mewakili orang banyak yang telah tewas? Apakah saya berhak untuk menerima kehormatan ini atas nama mereka?”

“Saya tidak berhak. Itu lancang. Tak seorang pun yang bisa berbicara atas nama orang mati. Tak seorang pun yang dapat menerjemahkan mimpi-mimpi mereka yang dibinasakan.” —AFP/Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!