119 orang tewas, termasuk anak-anak dalam ledakan bom ISIS di Irak

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

119 orang tewas, termasuk anak-anak dalam ledakan bom ISIS di Irak

EPA

Ledakan terjadi satu pekan setelah Pemerintah Irak berhasil mengambil alih kota Fallujah dari ISIS.

JAKARTA, Indonesia – Sebanyak 119 orang di Baghdad tewas dalam ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Sabtu malam, 2 Juli. Bom mobil itu meledak tepat di sebuah jalan yang sibuk di Distrik Karrada. 

Warga Irak yang mayoritas berasal dari kelompok Syiah tengah sibuk berbelanja karena malam itu memasuki hari ke-27 bulan Ramadan. Pejabat berwenang juga menyebut di antara korban tewas terdapat 15 anak dan 6 petugas polisi. 

Stasiun berita BBC melaporkan 12 orang lainnya dilaporkan menghilang. Keluarga khawatir mereka ikut tewas dalam serangan bom tersebut. Salah satu pejabat berwenang senior Irak memperingatkan jumlah korban tewas bisa saja terus bertambah. 

Sementara, jumlah korban luka mencapai lebih dari 180 orang. Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi pada Minggu kemarin berkunjung ke lokasi ledakan. Dia bersumpah akan memberikan hukuman setimpal bagi pelaku. 

Namun, kunjungan al-Abadi disambut dengan protes. Dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial, terlihat warga melempari batu ke arah kendaraan dan iring-iringan Abadi. Mereka geram karena pemerintah gagal mencegah aksi pemboman di Karrada. 

Sementara, para pejalan kaki yang lewat, terdengar mengutuk Abadi. Tapi, Abadi mengaku bisa memahami kemarahan warga terhadapnya. 

“Saya paham dengan perasaan emosional dan tindakan yang terjadi di saat sedih dan marah,” ujarnya dalam sebuah pernyataan. 

Ledakan tersebut diduga berasal dari dua sumber. Pertama, pelaku bom bunuh diri yang mengenakan sabuk berisi alat peledak dan kedua, dari sebuah mobil. Api sulit untuk dipadamkan. Bahkan, hingga 12 jam pasca ledakan, petugas pemadam kebakaran masih terlihat memadamkan api. 

Sementara, warga terlihat sibuk mengevakuasi jenazah. Seperti seorang pria yang membawa keluar dua jenazah dari gedung yang terbakar. 

Mantan pasukan militer berusia 24 tahun, Hussein Ali, mengatakan 6 pekerja di toko milik keluarganya tewas terbunuh. Jenazah mereka hangus terbakar sehingga sulit untuk dikenali. 

“Saya akan kembali ke medan pertempuran. Paling tidak di sana, saya tahu musuh yang akan saya perangi. Tetapi di sini, saya tidak tahu siapa yang saya lawan,” kata Ali. 

Sementara, ISIS mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri itu. Mereka mengatakan aksi tersebut dilakukan oleh seorang warga Irak sebagai bagian dari operasi keamanan yang saat ini tengah berlangsung. 

 Ambil alih kota Fallujah

PEMAKAMAN KORBAN. Warga Irak berdoa di depan peti mati berisi jenazah korban pemboman yang dilakukan oleh ISIS pada Minggu, 3 Juli. Foto oleh Khider Abbas/EPA

Peristiwa ledakan ini terjadi satu pekan usai pasukan pemerintah berhasil mengambil alih kota Fallujah dari ISIS. Pejuang anti pemerintah berhasil mengepung kota Fallujah pada awal tahun 2014. Kemudian, kota itu dijadikan salah satu area pusat kekuasaan ISIS. 

Setelah kota Fallujah berhasil diambil alih, maka tinggal Mosul yang tersisa dan berada dalam kekuasaan ISIS di Irak. Selain Mosul, ISIS juga menguasai area yang cukup signifikan di Provinsi Nineveh, kota Kirkuk di bagian barat dan Anbar di bagian selatan. 

Namun, dengan ribuan mobil yang masuk dan keluar kota setiap hari, aksi pemboman seperti yang terjadi hari Sabtu kemarin sulit dicegah. Terlebih di titik pemeriksaan ditemukan alat pendeteksi bom palsu. – dengan laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!