LINI MASA: Teror bom bunuh diri Solo

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LINI MASA: Teror bom bunuh diri Solo

ANTARA FOTO

Akibat ledakan bom di halaman Mapolresta Solo, satu orang pelaku tewas dan anggota polisi terluka

JAKARTA, Indonesia — Sebuah bom bunuh diri meledak di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolresta) Solo, Jawa Tengah, pada Selasa pagi, 5 Juli sekitar pukul 07:45 WIB.

Pelaku tewas di tempat, sedangkan seorang anggota kepolisian yang berusaha mencegahnya mengalami luka-luka di bagian wajah.

Ledakan ini terjadi hanya sehari jelang perayaan Idulfitri yang jatuh pada Rabu, 6 Juli.

Teror bom juga terjadi bersamaan dengan ledakan di Madinah, Arab Saudi, pada Senin, 4 Juli. Bagaimana peristiwa teror ini berkembang?

Berikut lini masa mengenai peristiwa teror tersebut:

Rabu, 13 Juli

Nur Rohman ahli perakit bom dan buronan polisi

Pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Nur Rohman diketahui merupakan ahli perakit bom dan bagian dari sel teroris jaringan Bahrun Naim. Bahrun sendiri diyakini saat ini sudah berada di Suriah.

“Dia, salah satu pembuat bom. Tapi, belum tahu bomnya seperti apa. Bom Solo itu kan jenisnya low explosive. Untuk bahan materilnya belum tahu, kami masih terus selidiki,” ujar Kareponmas Div Humas Polri, Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri.

Rohman juga merupakan buronan polisi karena dia berhasi meloloskan diri saat digelar operasi penangkapan di Bekasi pada Desember 2015. Saat itu, polisi berhasil menangkap dua teroris yakni Abu Mushab dan Ali.

Sebenarnya, ada tiga teroris yang hendak diamankan. Tetapi, Rohman berhasil kabur dan membawa beberapa bahan baku pembuatan bom.

“Yang di Bekasi ini, seperti Ali dan Abu Mushab merupakan tokoh teroris di Indonesia,” kata dia.

Senin, 11 Juli

Polisi pastikan Nur Rohman pelaku bom bunuh diri Solo

Polisi menyimpulkan pelaku tunggal bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada Selasa, 5 Juli adalah Nur Rohman, laki-laki berusia 30 tahun, warga Kelurahan Sangkrah, Solo, Jawa Tengah. Kepastian itu didasarkan pada hasil investigasi dengan melakukan pengambilan sampel DNA pelaku dan kedua anak biologisnya.

“Hasilnya identik. Kami menyimpulkan 99,9 persen pelaku adalah Nur Rohman bin Sehno Wigyo Wiyono,” ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono ketika memberikan keterangan pers.

Langkah selanjutnya, Mabes Polri di Jakarta akan menerbitkan surat penghentian penyidikan kasus bom di Mapolresta Solo, sebab pelaku tunggal tewas, sehingga penyelidikan tidak bisa dikembangkan.

“Hasil penyelidikan sepenuhnya pada Densus 88. Dan diSP3, karena tersangkanya meninggal dunia,” ujar Kabagpenum Div Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul saat dihubungi melalui telepon.

Selengkapnya baca di sini.

Jumat, 8 Juli

Polisi kembali lakukan penggeledahan di kediaman terduga bomber Mapolresta Solo

Penggeledahan rumah terduga pelaku bom bunuh diri, NR, kembali dilakukan oleh tim gabungan Laboratorium Forensik dan Identifikasi (Inafis) Mabes Polri dan didukung satuan Reskrim Polres Kota Surakarta. Polisi melakukan penggeledahan pada pukul 09:00 – 11:00 WIB.

Dari hasil penggeledahan, petugas polisi keluar dengan membawa bungkus plastik transparan berisi helm dan langsung dibawa ke dalam mobil Inafis untuk diamankan.

“Penggeledahan ini, yang kedua kalinya dengan alat canggih dari Mabes Polri baik Labfor maupun Inafis. Sebelumnya, polisi telah menemukan sejumlah buku, nomor ponsel untuk pengembangan,” tutur Kasat Reskrim Polres Kota Surakarta Kompol Saprodin.

Dia turut menyebut ada tiga barang yang dicurigai sebagai bahan peledak. Tetapi, dia tidak ingin mengungkap sebab itu menjadi kewenangan Mabes Polri. Selengkapnya baca di sini.

Rabu, 6 Juli

Polisi geledah kediaman terduga pelaku bom bunuh diri

Detasemen Khusus 88 Antiteror melakukan penggeledahan di rumah seorang pria yang diduga kuat sebagai pelaku bom bunuh diri, NR. Berdasarkan data dari keterangan diri yang beredar di dunia maya, NR merupakan warga kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Surakarta.

“Rumahnya sudah digeledah kemarin sore,” kata Lurah Sangkrah, Singgih Bagjono seperti dikutip Tempo.

Dia mengaku ikut diminta polisi untuk menyaksikan proses penggeledahan. Menurutnya, polisi membawa sejumlah barang dari rumah warganya itu.

“Ada buku-buku dan pakaian,” katanya.

Singgih memastikan tidak ada bahan kimia maupun bom yang ditemukan di rumah tersebut.

Selasa, 5 Juli

Istri NR dipanggil ke Polres Solo

Istri NR dipanggil ke Mapolresta Solo untuk mengenali jenazah pelaku bom bunuh diri. Menurut Sekretaris Laskar Umat Islam Solo (LUIS), Hendro Sudarsono, yang mendampingi keluarga istri NR yang berinisial SA, yakin bahwa bomber bunuh diri adalah NR.

“Tadi, sudah melihat langsung dan diduga kuat memang NR,” ujar Hendro.

Pihak keluarga kemudian menunjuk Anis Priyo Anshori dari Tim Pembela Muslim (TPM) sebagai pengacara. SA pun dimintai keterangan di unit PPA Polresta Solo.

Namun, Hendro belum dapat memastikan apakah anak-anak NR akan ikut diambil sampel DNAnya untuk dicocokan dengan jenazah yang sudah berada di Puslabfor Polda Jateng. Keluarga sendiri mengaku sudah setahun tidak bertemu dengan NR.

Kapolri: Pelaku diduga berinisial NR

Beredar informasi di media bahwa pelaku bom bunuh diri diduga adalah Nur Rahman, pria berumur 31 tahun asal Solo. 

Nur Rahman adalah salah satu anggota jaringan Aman Abdurrahman yang belum tertangkap saat penangkapan oleh Densus 88 di Solo pada 29 Desember 2015 lalu. Yang sudah tertangkap saat itu adalah Nur Hamzah dan Andika. 

“Kemungkinan besar iya [pelaku adalah Nur Rahman],” kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti ketika Rappler melalui telepon soal identitas pelaku. “Tentu untuk pastinya kita menunggu hasil uji DNA forensik.”

Kelompok Nur Rahman pernah melakukan kegiatan bongkar pasang senjata tajam jenis m16 di Masjid Al Wustho Mangkunegaran, di sebelah utara Polsek Banjarsari, Solo. Nur Rahman sendiri merupakan kelompok hisbah Solo, jaringan ISIS yang juga masih satu sel putus dengan Syamsudin Uba kelompok Bekasi.

“Benar, ini kelompok Bekasi,” kata Badrodin.

Sementara, sebelum bertolak ke Solo, Badrodin membantah telah kecolongan dalam aksi teror tersebut. Menurut Badrodin, Indonesia sudah dalam status peringatan terorisme pasca serangan teror di Istanbul, Turki. 

“(Kami) tidak kecolongan (karena kantor Mapolresta Solo tidak meledak). Kami juga sudah antisipasi hal seperti ini. Korban pun tidak ada,” ujarnya di Bandara Halim Perdanakusuma. 

Dia juga sudah memperingatkan setiap anggotanya untuk mewaspadai potensi ancaman teror sejak tanggal 30 Juni lalu. 

“Instruksi ini sudah diterapkan sejak operasi Ramadniya bahwa di mana kami bertugas akan selalu ada ancaman teror,” kata dia. 

Tingkatkan pengamanan saat Salat Ied

Pasca terjadi serangan teror di Mapolresta Solo, petugas kepolisian akan meningkatkan kewaspadaan jelang malam takbir dan salat Ied yang digelar pada Rabu esok. 

“Kami masih melakukan operasi pengamanan. Tentu kesiapsiagaan cukup tinggi. Maka takbiran dan salat Ied, kami tingkatkan pengamanan dengan maksimal,” ujar Badrodin. 

Polisi tidak akan melarang adanya takbir keliling yang dilakukan oleh warga. Tetapi, petugas keamanan akan tetap mendeteksi setiap aktivitas. Personil polisi juga akan disebar di pelabuhan dan bandara. 

Jokowi tetap pulang kampung ke Solo

Pasca terjadi serangan teror bom bunuh diri, Presiden Jokowi tetap akan pulang kampung ke Solo. Sesuai dengan jadwal, Jokowi akan melakukan salat Idul Fitri di Padang, lalu bertolak ke kampung halaman di Solo. 

Untuk pengamanan bagi Presiden, Badrodin menyebut akan mengerahkan lebih banyak polisi berpakaian preman. 

BIN: Pelaku diduga simpatisan ISIS

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menduga pelaku bom bunuh diri merupakan anggota simpatisan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). 

“Yang mendalami mengenai pelaku dan jaringannya tentunya polisi karena mereka yang menangani. Tapi analisa kami, itulah dari simpatisan ISIS. (Serangan teror) Di Indonesia memang rada spesifik targetnya, kalau yang di negara lain korbannya siapa saja,” kata Sutiyoso kepada media

Akibat serangan ini, Sutiyoso juga mendesak agar segera direvisi Undang-Undang Terorisme agar serangan-serangan seperti tak terjadi lagi. 

“Sekarang yang paling penting itu revisi UU Terorisme. Karena saat ini UU membatasi ruang gerak kepolisian dan intelijen sehingga upaya kita cegah dini aksi teror menjadi jebol karena tidak bisa memanggil atau mengamankan orang-orang yang diduga akan melakukan kejahatan,” ujar Sutiyoso. 

Revisi UU Terorisme saat ini masih berlangsung di DPR. Salah satu yang dibahas di pansus adalah tentang aspek pencegahan. (BACA: Pasca Bom Sarinah, terbitkan Perppu atau revisi UU Terorisme?

Jokowi minta masyarakat tetap tenang 

Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta masyarakat agar tetap tenang dalam situasi seperti saat ini. Terlebih hari Rabu esok, seluruh umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan hari Idulfitri. 

“Saya harap masyarakat tenang, dan menjalani ibadah terakhir puasa ini tanpa takut menghadapi teror-teror itu,” ujar Jokowi ketika memberikan keterangan pers dari Padang, Sumatera Barat, pada hari ini. 

Dia telah meminta kepada Kapolri untuk mengejar dan menangkap jaringan pelaku teror, menangkapnya, dan mengungkap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo. 

Kronologi kejadian

a. Sekitar pukul 07:30 WIB seorang pengendara motor memasuki Mapolresta Solo dan dihentikan oleh petugas Provos karena tidak memiliki izin. Tetapi, pengendara sepeda motor tetap menerobos masuk penjagaan.

b. Provos Bripka Bambang Adi Cahyo kemudian mengejar pengendara motor tersebut. Tetapi, tepat di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) secara tidak terduga terdengar suara ledakan keras dari tubuh pengendara motor itu, sehingga mengenai bagian wajah Bripka Bambang.

c. Berdasarkan informasi dari kepolisian, terdapat dua korban, yakni pelaku bom bunuh diri yang meninggal di lokasi dan Bripka Bambang mengalami luka di bagian wajah.

Saat ini, petugas kepolisian masih terus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pendataan di Polres Solo.

Berikut beberapa foto yang diperoleh Rappler dari lokasi ledakan di Mapolresta Solo:

 TEROR BOM SOLO. Tubuh pelaku pembom bunuh diri tergeletak di depan halaman Mapolresta Solo pada Selasa, 5 Juli. Foto: istimewa

 TEROR BOM SOLO. Jenazah diduga pelaku yang berada di samping sepeda motor yang digunakan untuk menerobos masuk kantor Mapolresta Solo pada Selasa, 5 Juli. Foto: istimewa

TEROR BOM SOLO. Jenazah diduga pelaku dan sepeda motor yang digunakan untuk menerobos masuk kantor Mapolresta Solo pada Selasa, 5 Juli. Foto: istimewa

Sementara, Kapolres Solo, AKBP Ahmad Luthfi mengatakan hingga saat ini petugas kepolisian hingga saat ini masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan. 

“Jadi, kami belum bisa memberikan pernyataan lebih jauh mengenai identitas pelaku. Setelah ada hasil legal formal dari INAFIS dan Laboratorium Forensik, pasti akan kami rilis ke media,” tutur Luthfi. 

— dengan laporan Ari Susanto (Kontributor Solo)/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!