Pokemon Go, batu loncatan bagi teknologi Augmented Reality

Iqbal Kurniawan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pokemon Go, batu loncatan bagi teknologi Augmented Reality
Pokemon Go merupakan aplikasi Augmented Reality paling banyak diunduh sepanjang sejarah

JAKARTA, Indonesia — Aplikasi game Pokemon Go telah menggabungkan dunia realita dengan dunia Pokemon lewat teknologi Augmented Reality (AR). Berkat teknologi ini, banyak Pokemon yang berhasil ditangkap di tempat-tempat yang tidak seharusnya.

Pokemon Go bukanlah aplikasi permainan pertama yang menggunakan teknologi AR. Niantic Labs, mantan anak perusahaan Google yang bekerjasama dengan Pokemon Company membuat Pokemon Go, sebelumnya juga pernah membuat game yang juga didasarkan pada teknologi AR—bernama Ingress.

Namun, kehadiran Pokemon Go sepertinya menjadi batu loncatan bagi popularitas penggunaan teknologi AR. Pokemon Go merupakan aplikasi AR paling banyak diunduh sepanjang sejarah dan sepertinya telah berhasil membuat AR menjadi teknologi mainstream.

Sebelumnya, Snapchat memang telah mempopulerkan AR lewat Snapchat Lens, namun Snapchat Lens hanyalah sebuah fitur dalam aplikasi, bukan dasar dari aplikasi itu sendiri.

Sementara Ingress yang dirilis sebelum Pokemon Go tidak pernah menjadi populer.

Menurut data dari perusahaan analisis aplikasi App Annie, Ingress hanya pernah masuk ke daftar aplikasi terpopuler iOs di awal peluncurannya pada Juli 2014. Sementara Pokemon Go langsung melesat menjadi aplikasi nomor satu di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru hanya beberapa hari sejak dirilis.

Jalan masih panjang

Sebagai aplikasi AR mainstream pertama, Pokemon Go masih memiliki berbagai kendala. Niantic Labs pun masih menunda peluncuran aplikasi tersebut di beberapa negara, sepertinya sebagai akibat dari beban server yang membludak.

Sementara Gameplay Pokemon Go sendiri bukanlah hal yang rumit. Pokemon Go merupakan sebuah game kasual yang sedikit menghadirkan aksi pertarungan dan tidak memiliki alur cerita yang mendalam seperti pada seri game Pokemon lainnya.

Bahkan Pokemon Go memiliki nilai review yang rendah. Sejauh ini aplikasi tersebut hanya memperoleh nilai rata-rata tiga dari lima bintang di iOs, nilai yang cukup rendah untuk sebuah game mobile.

Tentu saja sebagian besar dari masalah yang ada akan diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu. Elemen gameplay lainnya juga akan dihadirkan di masa depan.

Kemungkinan terbaiknya, Pokemon Go akan menjadi salah satu aplikasi tersukses di bidang AR. Tapi kemungkinan terburuk, setidaknya Pokemon Go akan menjadi batu loncatan bagi karya berbasis AR lainnya di masa depan. —Rappler.com

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di Tech in Asia

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!