Berita hari ini: Rabu, 13 Juli 2016

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berita hari ini: Rabu, 13 Juli 2016
Pantau terus laman ini untuk mengetahui berita pilihan Redaksi Rappler pada Rabu, 13 Juli 2016.

Jelang eksekusi mati jilid 3, personel Polri sudah disiagakan di Nusa Kambangan

JAKARTA, Indonesia – Kapan eksekusi mati jilid ketiga akan dilakukan pemerintah? Pertanyaan itu yang selalu dilontarkan media ketika bertemu Jaksa Agung, Muhammad Prasetyo. Meski beberapa kali Prasetyo mengatakan eksekusi mati tahap ketiga akan dilakukan usai Lebaran, tetapi hingga saat ini belum diketahui tanggal pasti eksekusi dilakukan.

Ditemui di satu kesempatan, Prasetyo menyebut persiapan itu sudah pada tahap pematangan.

“Tentunya, kami laksanakan semacam persiapan ulang. Selama ini, memang sudah ada koordinasi, sudah ada persiapan. Tapi, tentu, sebelum hari H harus dimatangkan lagi,” ujar Prasetyo seperti dikutip media.

Menurutnya, Kejaksaan Agung baru akan mengumumkan kepastian pelaksanaan hukuman mati tahap ketuga beberapa hari jelang eksekusi. Selain tanggal pelaksanaan yang belum diketahui, jumlah terpidana mati yang akan dieksekusi pun juga belum dipastikan.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengatakan ada 18 terpidana mati yang akan dieksekusi. Tetapi, angka tersebut bisa berubah. Sebab, masih ada terpidana mati yang menempuh upaya hukum terakhir.

Tinggal tunggu instruksi

Sementara, Mabes Polri mengaku sudah menyiagakan personel khusus untuk mengeksekusi terpidana mati. Bahkan, mereka kini sudah berada di Lapas Nusa Kambangan, Jawa Tengah.

Kadiv Humas Irjen Boy Rafli mengatakan pihaknya tinggal menunggu instruksi dari Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk melakukan eksekusi mati jilid 3.

“Kami sudah siapkan personel, perbantuan ke Kejagung. Tapi, jadwalnya masih di Kejagung. Sementara (dari) kami personel sudah siap. Eksekutor (akan) dari Mabes Polri,” ujar Boy di Mabes Polri.

Dia mensinyalir eksekusi mati jilid ke-3 akan dilakukan usai Lebaran, tetapi dia belum mengetahui tanggal pasti eksekusi. Sementara, mengenai teknis eksekusi mati, kata Boy, tidak jauh berbeda dari pelaksanaan dua eksekusi sebelumnya.

“Untuk pengamanan, tidak ada pembaruan. Tanggalnya ditentukan oleh Kejaksaan dan personel sudah stand by di Nusa Kambangan,” katanya. – Rappler.com

Siang ini Presiden Jokowi akan melantik Tito Karnavian jadi Kapolri

TES UJI KELAYAKAN. Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian (kanan) bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 23 Juni. Foto oleh Puspa Perwitasari/ANTARA

Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada pukul 14:00 WIB nanti akan melantik Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri baru. Tito akan menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang telah memasuki masa pensiun pada bulan ini.

Pelantikan akan dilakukan di Istana Negara. Sejumlah pejabat negara dijadwalkan hadir termasuk pejabat tinggi Polri. Dengan dilantik sebagai Kapolri, maka secara otomatis pangkatnya akan naik menjadi Jenderal.

Mabes Polri pun berbenah jelang acara pelantikan Kapolri. Pada Senin kemarin mereka telah melakukan kegiatan gladi bersih untuk persiapan serah terima jabatan di Gedung PTIK, Kebayoran Lama pada Jumat, 15 Juli.

Sementara, menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Tito harus merekomendasikan siapa yang akan menggantikannya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebagai Kapolri, Tito tidak boleh merangkap jabatan sebagai Kepala BNPT. Selengkapnya baca di Detik.

Indonesia jadi tuan rumah pertemuan Interpol pada November 2016

CALON KAPOLRI. Presiden Joko "Jokowi" Widodo mencalonkan Kepala BNPT Tito Karnavian sebagai satu-satunya Kapolri. Surat pengajuan telah diserahkan ke Komisi III DPR. Foto oleh Roslan Rahman/AFP

Indonesia dipilih menjadi tuan rumah perhelatan sidang umum Interpol ke-85 yang melibatkan 190 negara pada November mendatang. Perhelatan itu akan berlangsung di Bali, menjadi sorotan banyak pihak.

Dalam laporan kesatuan dan penyerahan memori kegiatan Polri yang berlangsung di Rupatama Mabes Polri, Jakarta pada Rabu, 13 Juli, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meminta kepada calon penggantinya Komjen Tito Karnavian untuk mempersiapkan agenda sidang umum Interpol tersebut.

“Pak Kapolri meminta kepada Pak Tito untuk mempersiapkan sidang Interpol, di mana indonesia menjadi tuan rumah 109 negara. Itu dilaksanakan November. Ini agenda besar, perlu persiapan,” kata Kadiv Humas Irjen Boy Rafli di gedung Divhumas Mabes Polri, Jakarta.

Menurut Badrodin, agenda besar itu tidak boleh ada gangguan sedikitpun. Sebab, instansi kepolisian 190 negara yang tergabung dalam Interpol, termasuk salah satu penilaian dunia terhadap keamanan di Indonesia.

Karenanya, keamanan dan ketertiban harus dijaga sebelum dan sesudah agenda besar itu selesai. “Persiapan semuanya harus matang,” kata Boy.

Sidang ini merupakan sidang kedua terbesar setelah Sidang Umum PBB yang digelar di New York, Amerika Serikat. Dalam sidang Interpol ini, setiap negara, disinyalir akan menghadirkan 10 anggota delegasinya, sehingga tamu undangan diprediksi mencapai 3.500 orang. – Rappler.com

 8 anggota Paspampres miliki senjata ‘ilegal’ dari AS

Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo. Foto oleh Gatta Dewabrata/Rappler

Desas-desus bahwa Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) membeli senjata ilegal dari Amerika Serikat ternyata bukan isapan jempol belaka. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui 8 anggota Paspampres memiliki senjata jenis handgun ilegal dari Amerika Serikat.

Menurut Gatot, walau mereka membeli senjata terebut secara legal, mereka akan dikenai hukuman atau sanksi disiplin karena tidak mencatat senjata tersebut ke Perbakin.

“Hukuman nanti diserahkan kepada Ankum (Atasan Hukum) atau Komandan Paspampres (Brigadir Jenderal Bambang Suswantono),” kata Gatot di Istana Kepresidenan pada Senin, 11 Juli 2016.

Sebelumnya, seorang tentara Amerika Serikat, Audi N. Sumilat, mengaku bersalah di Pengadilan Federal Amerika Serikat bahwa dia telah menjual senjata kepada delapan Paspampres pada Oktober 2014. Baca berita selengkapnya di Tempo.co.

Pengusaha ditangkap dalam kasus pembunuhan karyawati bank

Seorang pengusaha ditangkap oleh tim gabungan Polda Metro Jaya pada Rabu, 13 Juli, dalam kaitan dengan pembunuhan seorang karyawati bank di Jakarta. Ilustrasi oleh Ardika/ANTARA

Seorang pengusaha berumur sekitar 50 tahun ditangkap oleh tim gabungan Polda Metro Jaya pada Rabu pagi, 13 Juli, karena diduga menjadi pelaku pembunuhan Farah Nikmah Ridallah (23 tahun), karyawati sebuah bank di Jakarta.

“Pelaku seorang pengusaha, tetapi pengusaha apa belum kami dalami,” ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Daniel Bolly Tifaona. Tersangka ditangkap di apartemennya di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Jasad Farah Nikmah Ridallah ditemukan di dalam boks di kolong Tol Pantai Indah Kapuk, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa pukul 14:30, 12 Juli.

“Korban dieksekusi di dalam apartemen pelaku di lantai 27 pada Minggu pagi,” kata seorang sumber di kepolisian. Baca berita selengkapnya di Detik.com.

Tim khusus Polda Metro Jaya buru tahanan kasus pemerkosaan

Korban pemerkosaan bertanya apakah ia memang seorang korban, setelah menimbang kondisi saat ia dipaksa berhubungan seksual.

Dua tim khusus dari Polda Metro Jaya sedang mengejar tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan Rizal alias Anwar (25 tahun) yang melarikan diri dari Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat dengan menggunakan jilbab yang diberikan istrinya.

“Saat ini sedang dalam pengejaran,” kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto di Jakarta pada Selasa, 12 Juli.

Menurut Budi, dua tim tersebut telah mengunjungi beberapa tempat yang dicurigai menjadi tempat persembunyian Anwar. “Kami cari di sekitar tempat keluarga dan kerabat yang bersangkutan namun pelaku belum ditemukan,” ujar Budi.

Anwar ditahan terkait dugaan pembunuhan dan pemerkosaan siswi MTs berinisial AAP (12) pada 24 November 2015. Dia melarikan diri pada 7 Juli lalu. Baca berita selengkapnya di Antaranews.com.

Indonesia wRap: Selasa, 12 Juli 2016

Dari Polisi Solo tetapkan pelaku bom bunuh diri hingga tindak kekerasan terhadap kembali terulang

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono memastikan menyimpulkan pelaku tunggal bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta yang terjadi pada Selasa, 5 Juli adalah Nur Rohman, laki-laki berusia 30 tahun warga Kelurahan Sangkrah, Solo. Kepastian itu diperoleh dari hasil investigasi dengan melakukan pengambilan sampel DNA pelaku dan kedua anak biologisnya.

Apa yang menyebabkan polisi akhirnya menghentikan kasus bom di Mapolresta Solo ini?

Sementara, kasus kekerasan terhadap anak masih terus terjadi kendati Presiden Joko “Jokowi” Widodo sudah mengesahkan Perppu kebiri pada tanggal 25 Mei. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun ditemukan terbunuh pada Minggu, 10 Juli.

Anak yang diketahui berinisial NNA sempat dilaporkan menghilang sebelum akhirnya ditemukan tidak bernyawa. Siapa pelaku yang dengan keji membunuh NNA?

Simak rangkuman beritanya dalam video berikut:

– Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!