Densus periksa 2 terduga pembantu bom Solo

Ari Susanto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Densus periksa 2 terduga pembantu bom Solo
Polisi tetap menyelidiki kemungkinan pihak lain ikut mendalangi aksi bom bunuh diri pada 5 Juli lalu

 

SOLO, Indonesia – Densus 88 memeriksa dua orang yang diduga terlibat dalam menyediakan sepeda motor matic yang digunakan oleh pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta pada 5 Juli lalu. Mereka juga diduga ikut menyembunyikan pelaku teror jaringan Bekasi dalam pelariannya.

“Keduanya masih dalam pemeriksaan Densus. Nanti akan terungkap apakah mereka ikut membantu menyembunyikan, apakah membantu memberi fasilitas, atau membantu anggaran,” kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono di Solo pada Kamis, 21 Juli.

Kedua orang yang sedang diselidiki adalah Heriyanto dan Hasan al Rasyid, yang ditangkap dan ditahan dua hari lalu secara terpisah masing-masing di Makamhaji, Sukoharjo, dan Colomadu, Karanganyar. Densus juga menggeledah rumah tempat tinggal mereka, dan menyita sejumlah barang.

Sementara polisi belum memberikan keterangan terkait barang bukti apa saja yang ditemukan di kedua rumah tersebut.

Dari keterangan tetangganya, Heriyanto bukan asli warga setempat dan baru sekitar enam bulan lalu tinggal di rumah mertuanya di Makamhaji. Menurut mereka, Heriyanto punya banyak profesi antara lain sebagai sekuriti, penjual rica-rica itik, dan makelar sepeda motor – dan sering berganti-ganti sepeda motor.

Sedangkan menurut keterangan keluarga, Hasan tidak ditangkap tetapi hanya dimintai keterangan. Pada Selasa pagi, Hasan melapor ke Mapolres Surakarta karena merasa selalu dibuntuti polisi selama tiga hari. Namun, sore harinya, polisi menahannya untuk diperiksa terkait kasus bom Solo.

“Tadi memang ada perwakilan dari Densus dan Reskrim ke rumah memberitahu bahwa Hasan sedang diperiksa di Mapolresta, belum boleh dijenguk, mungkin baru boleh dua-tiga hari lagi,” kata Titik, kakak dari Hasan.

Hasan merupakan kakak dari Arif Hidayatullah, tersangka kasus terorisme jaringan Bekasi yang ditangkap pada Desember 2015 lalu. Sedangkan Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, adalah salah seorang dari jaringan Bekasi yang berhasil meloloskan diri dan menjadi buron (DPO).

Meskipun sudah menutup kasus bom Solo karena satu-satunya pelaku tewas di lokasi, menurut Condro, polisi tetap akan menyelidiki dan mengungkap kemungkinan pihak lain yang ikut terlibat mendalangi aksi bom bunuh diri itu, termasuk yang menyediakan kendaraan Suzuki Nex bernomor polisi AD 6136 HW yang digunakan Nur Rohman untuk menerobos Mapolres dan meledakkan diri. – Rappler.com.

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!