Kapolda Sulteng: Istri Santoso ikut berlatih perang di Poso

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kapolda Sulteng: Istri Santoso ikut berlatih perang di Poso
Jamiatun Muslim terus mendampingi Santoso selama berada di dalam hutan

JAKARTA, Indonesia – Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan Jamiatun Muslim alias Bunga alias Umi Delima merupakan salah satu pengikut paling setia Santoso. Maka, tak heran jika dia ikut berada bersama pria yang memiliki nama alias Abu Wardah itu dalam aksi baku tembak pada Senin, 18 Juli.

“Delima ini selalu mendampingi Santoso di dalam hutan,” ujar Rudy ketika dihubungi melalui telepon pada Sabtu, 23 Juli.

Perempuan yang menjadi istri kedua Santoso itu berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Saat terjadi aksi baku tembak, Delima tengah berada di dalam gubuk bersama satu pria lainnya.

Sementara, Santoso dan pengikutnya, Muchtar tengah berada di sungai.

Lalu, apa peran Delima dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh suaminya? Berdasarkan foto-foto yang diambil dari ponsel Santoso dan anggota MIT yang ditangkap, Delima ikut melakukan latihan perang di Pegunungan Biru.

“Bahkan dari foto-foto yang ada, dia ikut melakukan pelatihan dan membawa senjata api laras panjang,” kata Rudy.

Tanpa perlawanan

Umi Delima ditangkap oleh Tim Alfa 17 Yonif 303 Kostrad yang menjadi bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Tinombala. Sekitar pukul 08:30 WITA, anggota satgas Tinombala tengah menyisir sungai di Pegunungan Tambarana. Tujuannya untuk mencari sisa anggota MIT yang masih berkeliaran.

“Di dalam perjalanan untuk melakukan penyisiran, tim menemukan seorang perempuan yang diduga anggota MIT. Perempuan itu tidak melakukan perlawanan. Ketika diidentifikasi, ternyata perempuan itu merupakan istri Santoso, Jumiatun alias Umi Delima,” tutur Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto ketika dikonfirmasi pada hari ini.

Usai menangkap Umi Delima, Tim Alfa 17 langsung berkoordinasi dengan posko sektor I Tinombala.

“Tepatnya pukul 08:50, tim melaporkan DPO atas nama Delima diamankan,” ujarnya lagi.

Delima kini dalam pengawasan ketat Satgas Tinombala dan telah dievakuasi melalui jalur darat untuk dibawa ke Mapolda Sulteng.

Barang Santoso yang disita polisi

Sementara, pagi tadi, Polres Poso melakukan gelar barang bukti milik Santoso dan anggota kelompoknya di ruang aula polres. Total ada 95 jenis barang yang ditunjukkan. Mulai dari senjata, amunisi, alat untuk berkomunikasi hingga barang-barang kebutuhan logistik.

Anggota satgas Tinombala berhasil menyita beberapa peralatan senjata, antara lain:
1 pucuk senjata laras panjang jenis M16
3 buah magazen
72 butir amunisi caliber 5,56 milimeter
11 butir peluru ciss
2 buah detonator pabrik
2 gulung kabel warna hitam merah

Mereka juga membawa alat komunikasi berupa handy talkie dan ponsel.

Pada hari ini, Kapolda Sulteng juga menyampaikan konfirmasi mengenai hasil pemeriksaan DNA terhadap jenazah Santoso dan Muchtar.

“Setelah dilakukan pengambilan sampel dan pemeriksaan pada tanggal 21-22 Juli di Laboratorium DNA Pusdokes Polri, maka dari hasil analisa telah dapat dibuktikan secara ilmiah dan tidak terbantahkan bahwa jenazah Mr. X 1 teridentifikasi sebagai Santoso alias Abu Wardah. Sedangkan jenazah Mr. X 2 teridentifikasi sebagai Mukhtar alias Kahar,” ujar Kabid Humas Sulteng dalam keterangan tertulis. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!