5 hal soal olah raga dayung di Olimpiade

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal soal olah raga dayung di Olimpiade
Olah raga ini masih didominasi atlet dari Eropa. Indonesia baru mengirimkan atlet dayung pada tahun 2004 dan 2016

JAKARTA, Indonesia – Atlet dayung Indonesia akan bertanding pada Sabtu, 6 Agustus, pukul 18.30 WIB untuk kategori single sculls pria. Kemudian, disusul satu jam setelahnya adalah pertandingan single sculls perempuan.

Cabang olahraga dayung dipertandingkan di semua Olimpiade modern, kecuali Olimpiade pertama di Athena pada 1896, ketika pertandingan dayung dibatalkan karena cuaca buruk.

Bagaimana menentukan pemenang dalam cabang olahraga dayung? Siapa atlet dayung yang dijagokan dalam Olimpiade Rio 2016? Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai olah raga dayung:

Indonesia kirimkan dua atlet

Indonesia mengirimkan dua atlet dayung ke Olimpiade Rio yakni Dewi Yuliawati yang turun di sculls putri dan La Memo yang berkompetisi di single sculls putra.

Sejumlah prestasi yang berhasil diraih oleh La Memo adalah meraih medali perunggu di Kejuaraan Dayung Asia-Oceania 2016, dua medali emas di SEA Games 2015, dan perunggu di SEA Games 2013. Memo juga menduduki peringkat 27 di Kejuaraan Dunia 2014 dan peringkat 32 di Kejuaraan Dunia 2015.

Selain itu, Memo merupakan atlet pria pertama yang mewakili Indonesia di cabang olah raga dayung di Olimpiade.  

Sedangkan, Dewi berhasil duduk di peringkat keenam di Kejuaraan Dayung Asia-Oceania 2016 dan meraih medali perak di Kejuaraan Asia 2015, dan serta berada di peringkat 26 di Kejuaraan Dunia 2015.

Aturan main olah raga dayung di Olimpiade

Dayung pertama kali menjadi cabang olah raga Olimpiade pada Olimpiade Paris 1900.

Aturannya sederhana, yaitu mendayung perahu sejauh 2000 meter. Perahu tercepat yang melewati garis akhir adalah pemenangnya.

Ada dua cara mendayung, yaitu scull atau pedayung menggunakan dua dayung, dan sweep atau pedayung mendayung dengan kedua tangan memegang satu dayung. 

Setiap perahu memiliki bola karet berdiameter empat cm untuk meminimalisir kerusakan jika terjadi benturan.

KATEGORI OLAH RAGA DAYUNG. Jenis-jenis kategori olah raga dayung yang diperlombakan di ajang Olimpiade Rio 2016. Foto dari situs olympic.org

Perahu single scull memiliki berat 14 kg dan panjang 8,2 m.

Perahu double scull memiliki berat 27 kg dan panjang 10,4 m.

Perahu quadruple scull memiliki berat 52 kg dan panjang 13,4 m.

Panjang dayung untuk setiap kategori scull mencapai 2,92 m, sementara setiap kategori sweep memiliki panjang dayung hingga 3,78 m.

Perahu coxless pair seukuran dengan perahu double scull.

Sementara, perahu coxless four memiliki berat 50 kg dan panjang 1,4 m.

Perahu coxless eight memiliki berat 96 kg dan panjang 19,9 m.

Cox atau coxswain, adalah juru kemudi yang bertanggung jawab mengarahkan perahu dan mengkoordinir kekuatan serta ritme para pedayung.

Biasanya cox bertubuh mungil, khususnya karena berat tubuh bisa sangat berpengaruh dalam olahraga yang mementingkan kecepatan ini. Namun, ada batas minimal berat badan bagi cox, yaitu 50 kg bagi perempuan dan 55 kg bagi pria.

Hingga 1992, kategori dayung dengan empat dan dua perahu bisa menggunakan cox maupun tidak. Namun, kemudian Komite Olimpiade Internasional memutuskan hanya kategori delapan pedayung yang menggunakan cox. 

Peraih medali terbanyak dalam sejarah Olimpiade 

Sepanjang sejarah, atlet dayung dengan medali Olimpiade terbanyak adalah Elisabeta Lipa dari Romania, dengan total delapan medali. Ia meraih medali emas di Olimpiade Los Angeles 1984, Olimpiade 1996 Atlanta, Olimpiade 2000 Sydney, dan Olimpiade 2004 Athena. Lipa juga berhasil meraih medali perak dan perunggu di Olimpiade Seoul 1988, serta emas dan perak di Olimpiade Barcelona 1992.

Sementara, atlet dayung putra dengan medali Olimpiade terbanyak adalah Steven Redgrave dari Inggris Raya, dengan total enam medali. Ia memenangkan perunggu di Olimpiade Seoul 1988, dan emas di lima Olimpiade berturut-turut yaitu Olimpiade Los Angeles 1984, Olimpiade Seoul 1988, Olimpiade Barcelona 1992, Olimpiade Atlanta 1996, dan Olimpiade Sydney 2000.

Di Olimpiade Rio, 547 atlet dari 69 negara bertanding di cabang olah raga dayung. Biasanya negara-negara Eropa unggul di cabang olahraga ini.

Atlet dayung unggulan di Olimpiade Rio

Tim delapan pedayung perempuan Amerika Serikat telah dua kali berturut-turut memenangkan medali emas di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, serta 11 kejuaraan dunia berturut-turut.  

Ondrej Synek (Republik Ceko) berhasil memenangkan medali perak di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 kategori single scull pria. Synek menargetkan medali emas di Olimpiade Rio 2016, tapi peraih medali emas di Olimpiade London, Mahé Drysdale, juga bertanding di Rio dan berniat mempertahankan gelarnya.

Performa atlet dayung Indonesia di Olimpiade

Indonesia pertama kali mengirim atlet dayung ke Olimpiade pada 2004. Ketika itu, Indonesia mengirim Pere Koroba di kategori single scull perempuan. Ia berhasil mencapai final, walau akhirnya Pere terhenti di peringkat 16.

Setelah itu, tidak ada atlet dayung Indonesia lainnya yang tembus ke Olimpiade, hingga La Memo dan Dewi Yuliawati yang lolos kualifikasi Olimpiade Rio 2016. – Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!