Kaisar Akihito isyaratkan ingin turun takhta

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kaisar Akihito isyaratkan ingin turun takhta

AFP

Usia tua dan beban yang berat membuat Kaisar Jepang Akihito ingin mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya ke putra mahkota Pangeran Naruhito.

JAKARTA, Indonesia – Kaisar Jepang Akihito mengisyaratkan ingin meletakkan jabatannya. Meski tak mengucapkannya secara langsung, interpretasi ini tampak dari pidato 10 menit yang ia sampaikan kepada rakyat Jepang.

“Saya khawatir akan menjadi sulit untuk menjalankan tugas saya sebagai lambang negara, dengan apa saja yang telah saya lakukan sekarang,” kata dia lewat rekaman pidato yang disiarkan ke seluruh Jepang pada Senin, 8 Agustus 2016.

Pria berusia 82 tahun ini merasa ada keterbatasan fisik yang mulai ia rasakan. Akihito diketahui pernah menjalani terapi kanker prostat pada tahun 2003; dan operasi jantung pada 2012 lalu.

Ia  melanjutkan dengan harapan kalau keluarga kerajaan akan terus bersama rakyat Jepang dalam membangun negara. Berharap tugas simbolik yang dipanggul seorang kaisar akan tetap berlanjut tanpa ada gangguan.

Bukan kali pertama

Ini bukan kali pertama pria yang sudah 28 tahun menduduki Takhta Bunga Krisan menyampaikan hal tersebut. Juli lalu, ia mengungkapkan hal senada pada media-media di Jepang. Saat itu, ia ingin meneruskan gelarnya pada putra mahkota Pangeran Naruhito.

Sayangnya, kebijakan kerajaan di Jepang menuliskan kaisar hanya bisa diganti bila sudah meninggal. Namun, pidato Akihito dapat diterima parlemen Jepang untuk merevisi kebijakan tersebut.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pernyataan kaisar akan ‘ditindak serius.’ Ia menyadari usia dan beban kerja dari putra Kaisar Hirohito itu.

“Mengingat tugas kaisar, juga usia dan bebannya, kami harus benar-benar melihat apa yang bisa dilakukan,” kata dia.

Rakyat Jepang sendiri sangat mendukung keinginan kaisar mereka. Survei dari media lokal Kyodo News menuliskan 85,7 persen menyetujui adanya perubahan hukum yang membuat kaisar bisa meletakkan jabatannya sebelum meninggal.

Profil Akihito

Pidato ini merupakan kali kedua Akihito berbicara secara langsung kepada khalayak luas, di mana yang pertama adalah pada Maret 2011 di mana Jepang dilanda gempa bumi, tsunami, dan bencana nuklir. Saat itu, Akihito menenangkan rakyatnya yang ‘melalui krisis terhebat setelah perang.’

Ia juga adalah simbol perdamaian yang diinisiasi Jepang setelah perang hebat pada era pemerintahan ayahnya. Akihito dan istrnya, Michiko, mengunjungi daerah tempat pertempuran hebat terjadi seperti Okinawa dan Saipan. Mereka juga mengunjungi Palau dan Filipina, dan melangsungkan ibadah untuk ketenangan arwah para korban perang.

Monarki Jepang telah berusia hampir 2700 tahun, bermula 600 tahun sebelum masehi, dan terus dijalankan secara turun temurun. Akihito sendiri adalah kaisar ke-125. – Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!