Riau Ega memupus mimpi medali emas Kim Woo-jin

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Riau Ega memupus mimpi medali emas Kim Woo-jin
Pemanah nomor satu ini dikalahkan oleh pemanah Indonesia, Riau Ega Agatha, yang menempati posisi ke-29 dalam ranking dunia.

JAKARTA, Indonesia — Atlet panahan nomor satu di dunia, Kim Woo-jin, yang baru saja memecahkan rekor pada babak kualifikasi Olimpiade Rio 2016, harus tersingkir pada ronde kedua, Senin, 8 Agustus.

Adalah atlet muda asal Indonesia, Riau Ega Agatha yang memupus harapan Kim merengkuh medali di Olimpiade tahun ini.

Riau Ega, yang kini menduduki peringkat ke-29 di dunia, menaklukkan atlet asal Korea Selatan itu dengan set poin 2-6 dalam babak 32 besar cabang olahraga panahan di Rio de Janeiro, Senin.

Kim memenangkan set pertama 29-27, namun Ega membalas Kim pada 3 set berikutnya, 27-28, 24-27, 27-28.

(BACA: Hasil tim panahan Indonesia di Olimpiade Rio 2016)

“Saya menyiapkan diri untuk Olimpiade dan saya merasa semuanya lenyap sekarang,” kata Kim, usai pertandingan.

“Saya terkejut. Saya tidak menyalahkan apapun atau siapapun, saya hanya menyesal tidak melakukannya dengan baik hari ini,” ujarnya seperti dikutip situs worldarchery.org.

Sebelum Olimpiade Rio dimulai, Kim adalah favorit juara cabang olahraga panahan kategori individual putra. Namun ia harus gugur di tangan Riau Ega, pemuda 24 tahun asal Blitar, Jawa Timur.

“Saya telah menyiapkan diri sebaik mungkin dalam 4 tahun terakhir ini. Saya yakin saya akan mendapatkan medali emas untuk panahan beregu, namun untuk babak individual, saya sangat menyesal karena telah melakukan persiapan yang total, tapi kini semuanya telah hilang,” kata Kim.

(BACA: Yang perlu kamu tahu tentang olahraga panahan Olimpiade Rio 2016)

Sebelumnya, Ega melaju ke babak 32 besar setelah mengalahkan Xing Yu dari Tiongkok pada babak 64 besar dengan set poin 7-1.

Ega akan menghadapi Mauro Nespoli dari Italia dalam babak 16 besar, pada Jumat, 12 Agustus. Nespoli sebelumnya mengalahkan atlet Indonesia lainnya, Muhammad Wijaya pada babak 64 besar. 

Sedangkan Kim, yang telah memenangkan kejuaraan panahan dunia sebanyak 2 kali ini, memecahkan rekor baru dunia dengan raihan 700 poin dari poin maksimal 720 pada babak kualifikasi di awal kompetisi Rio.

Ia telah mendapatkan medali emas untuk panahan beregu putra bersama Korea Selatan dalam gelaran Olimpiade 2016. 

Dengan Kim yang telah keluar dari kompetisi, pemanah Amerika Serikat, Brady Ellison, yang menempati peringkat dua dunia, kini menjadi favorit utama untuk juara.

‘Ega menang karena faktor mental’

Riau Ega saat melawan Kim Woo-jin, pada 8 Agustus 2016.

Pelatih tim panahan Indonesia, Denny Trisjanto mengatakan, faktor mental akan menentukan laju Ega selanjutnya.

“Lawan-lawan Ega selanjutnya masih berat. Kami akan fokus pada kesiapan mentalnya,” kata Denny di Rio de Janeiro, kepada media.

Dalam mengatasi faktor mental ini, menurut Denny, bukan hanya pada diri Ega sendiri tapi juga dukungan dari rekan-rekannya dan seluruh bangsa Indonesia.

Kemenangan Ega atas Kim dinilai Denny karena lebih banyak pada faktor mental.

“Terlihat di tengah pertandingan, pemanah Korea itu mulai gugup, apalagi pelatihnya terus memarahinya. Sedangkan Ega tetap tenang meskipun sempat ketinggalan lebih dulu,” kata Denny.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!