Densus 88 gagalkan rencana teror bom di Bali

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Densus 88 gagalkan rencana teror bom di Bali

ANTARA FOTO

Ketiga terduga teroris adalah anggota Jamaah Ashorut Daulah yang juga terlibat dalam serangan bom di kantor Polresta Solo

JAKARTA, Indonesia – Anggota Detasemen khusus 88 Anti Teror menangkap tiga orang terduga teroris berinisial D alias AIA, AS dan MK di 3 lokasi berbeda pada periode 15-17 Agustus. Berdasarkan pemeriksaan terhadap ketiganya sementara waktu, diperoleh keterangan 3 terduga teroris akan melakukan serangan teror di Pulau Bali.

Anggota Densus 88 menangkap D alias AIA di Lampung Tengah pada Senin, 15 Agustus. Di hari yang sama, Densus 88 juga menangkap terduga teroris berinisial AS di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Sedangkan MK ditangkap di kediamannya di Kecamatan Gunungputri, Bogor pada Rabu, 17 Agustus.

Dari tangan D alias AIA, Densus 88 menyita bahan baku pembuatan bom berkekuatan besar. Menurut Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Agus Rianto, bahan baku bom tersebut ditemukan di warnet tempat D bekerja. Selain itu, polisi juga menemukan beberapa alat peledak.

“Di lokasi ini penyidik menemukan satu wadah yang berisi sekitar 150 gram crystal berwarna putih. Ternyata itu sejenis triaseton triperoksida (TATP), salah satu bahan peledak primer dengan kekuatan yang cukup besar atau high explosive,” ujar Agus di kantor Mabes Polri pada Jumat, 19 Agustus.

Sementara, di kediaman D di kecamatan Bumi Ratu, Lampung Tengah, Densus 88 menemukan beberapa barang seperti solder listrik, beberapa kabel dan ada konektor.

“Selain itu ada juga alat switching yang dihubungkan dengan konektor, ada beberapa pipa paralon, gotri, dokumen dan tiga notebook di kediaman D,” kata Agus lagi.

Polisi juga menyita beberapa alat elektronik lain berupa hardisk, 3 CPU, kartu SIM telepon seluler, 13 hard disk eksternal dam 47 CDR.

Menurut Agus, semua peralatan itu rencananya akan digunakan untuk aksi teror di Bali.

“Ini merupakan amaliyah selain yang dilakukan di Polres Surakarta,” ujar Agus sambil menyebut ketiga terduga teroris merupakan anggota kelompok Jamaah Ashorut Daulah (JAD).

Kelompok itu diketahui turut terlibat dalam aksi ledakan bom di halaman kantor Polresta Solo sehari sebelum Lebaran.

“Untuk waktu dan lokasi (teror), tentu hanya mereka yang tahu. Sedang, bahan peledak yang kami temukan bisa saja untuk digunakan di Bali. Pemeriksaan masih terus kami lakukan secara intensif,” tuturnya.

Bali sebelumnya sudah pernah diguncang teror besar yakni pada tahun 2002 dan 2005. Dalam serangan teror tahun 2002, sebanyak 202 orang diketahui tewas. Sementara, teror bom tahun 2005 menyebabkan 23 nyawa melayang.

Serangan teror di kedua peristiwa sengaja ingin menyasar warga asing. – Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!