Honduras vs Nigeria: Misi membawa pulang kebanggaan

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Nigeria tak boleh pulang dengan tangan hampa. Peluang meraih medali perunggu di depan mata.

Pemain Jerman Serge Gnabry (kiri) menghadapi kiper Nigeria Emmanuel Daniel dalam laga semi final. Foto: Akun Twitter Resmi Timnas Jerman.

JAKARTA, Indonesia – Mimpi Nigeria untuk mengulangi sukses 20 tahun silam gagal setelah kalah 0-2 dari Jerman di semi final Olimpiade Rio 2016. Harapan meraih medali emas seperti era The Dream Team dua dekade lalu pun menguap.

Tapi, mereka bisa tetap membawa medali saat pulang ke negaranya. Nigeria bisa meraih medali perunggu jika mampu mengalahkan Honduras dalam laga perebutan tempat ketiga di Estadio Governador Magalhaes Pinto, Belo Horizonte, Negara Bagian Minas Gerais, Sabtu, 20 Agustus, pukul 23:00 WIB.

Kapten sekaligus superstar Nigeria, John Obi Mikel, bakal kembali memimpin rekan setimnya. Mereka harus segera move on dari kekalahan atas Jerman.

“Kami sudah memberikan segalanya. Tapi, kami sedang tidak beruntung. Kami akan tetap bertarung untuk meraih medali perunggu. Demi kebanggan Nigeria,” kata Mikel melalui akun Twitter miliknya.  

Upaya Nigeria untuk bangkit jelas lebih mudah dibanding Honduras. Tim berjuluk La Bicolor Olimpica tersebut kini sedang terpuruk setelah kalah memalukan dari tim tuan rumah Brasil. Canarinho—sebutan Brasil—membabat mereka dengan skor telak 6-0.

Namun, Nigeria tetap harus mewaspadai gaya permainan Honduras yang kelewat defensif. Mereka lebih suka menunggu di belakang dan membiarkan lawan lebih banyak menguasai bola.

Dalam laga melawan Korea Selatan di perempat final, misalnya, mereka hanya menguasai 36 persen penguasaan bola. Honduras juga hanya mampu melepas 6 tembakan dengan 4 di antaranya on target.

Sebaliknya, Korea Selatan adalah tim yang paling bekerja keras di laga tersebut. Mereka melepas 16 tembakan—7 di antaranya tepat sasaran—dan menguasai 64 persen penguasaan bola.

Begitu juga saat mereka menang 3-2 atas Aljazair di fase grup. Honduras menang dengan lebih banyak mengandalkan serangan balik. Mereka hanya menguasai 42 persen penguasaan bola dan melepas 9 tembakan.

Sebaliknya, Aljazair memberondong Honduras dengan 29 tembakan. Tim asal benua Afrika tersebut bermain tak efektif karena hanya 6 di antaranya yang tepat sasaran.

Namun, strategi drop deep ala Honduras tak berlaku saat menghadapi Brasil. Neymar dan kawan-kawan membongkar habis pertahanan tim dari zona CONCACAF itu hingga mampu mencetak 6 gol.

Meskipun begitu, bukan berarti Nigeria tanpa masalah. Gelandang serang Oghenekaro Etebo terancam absen. Dia mengalami cedera hamstring dalam laga pemungkas grup B melawan Kolombia.

Etebo memang tetap ikut berlatih usai laga tersebut. Bahkan dia juga tetap bersama para pemain lainnya di pusat olahraga SESC Venda Nova di Belo Horizonte. Tapi, dia harus menjalani latihan terpisah.  

Dikutip dari All Nigeria Soccer, tim medis menyatakan bahwa pemain yang merumput di Portugal bersama CD Feirense itu tak bisa memperkuat Nigeria di laga terakhir Olimpiade.

Padahal, Etebo adalah salah satu kunci kegemilangan Nigeria di Olimpiade Rio 2016. Dia mencetak empat gol dalam tiga penampilannya. Kini, beban Mikel pun bakal lebih berat. –Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!