Bolehkah atlet basket berhijab saat tanding?

Jennifer Sidharta

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bolehkah atlet basket berhijab saat tanding?
Menurut Federasi Basket Internasional (FIBA), tidak


JAKARTA, Indonesia – Atlet basket profesional Indonesia, Raisa Aribatul Hamidah (26 tahun), membuat petisi agar pemain basket boleh memakai hijab saat bertanding.

Sejak kecil Raisa berjilbab, bahkan jersey basketnya dibuat khusus agar bisa menutupi aurat dan berhijab. 

“Tidaklah mudah untuk mempertahankan hijab sampai saat ini, meskipun di Indonesia adalah mayoritas muslim. Adalah saya [mungkin], perempuan pertama yang memakai jilbab saat bermain basket,” tulis Raisa dalam petisinya di situs Change.org.

Raisa berhijab pula saat mengikuti kejuaraan basket Jawa Timur pada 2005 di Surabaya, dan menurut penuturannya, sejak itu timnya selalu mendapat Technical Foul karena “kostumku yang tidak wajar, tidak seragam dan dinilai tidak sesuai dengan peraturan.”

Pada 2008, Raisa sempat dipanggil untuk masuk tim nasional Indonesia Muda, tapi namanya dicoret dari daftar pemain karena ia ingin tetap berjilbab saat bertanding. Hal yang sama terulang tujuh tahun kemudian.

“Saya harus mengalami rintangan yang luar biasa untuk mengejar impian saya bermain basket di tingkat Internasional. Saya membuat permohonan ini kepada Federasi Basket Internasional (FIBA) agar menghapus larangan tutup kepala [hijab] selama pertandingan,” ujarnya. 

Raisa, yang menekuni olahraga basket sejak berumur 14 tahun, telah mengukir beberapa prestasi seperti tampil di Liga Profesional (WNBL dan WIBL), ajang olahraga tertinggi di Indonesia (PON), hingga memperoleh beasiswa S2 di Universitas Airlangga, Surabaya.

Petisi untuk FIBA

Atlet basket Indonesia ini mengutip peraturan tiga, pasal 4 tentang tim, poin 4.4 tentang perlengkapan lainnya:

“4.4.2.   Pemain tidak boleh memakai perlengkapan (benda-benda) yang dapat menyebabkan pemain lain cedera. Antara lain: tutup kepala, aksesoris rambut dan perhiasan”

Peraturan tentang “tutup kepala” itulah yang membuat Raisa dan atlet lainnya dilarang berhijab saat bertanding basket.

“FIBA mengatakan bahwa aturan ini untuk alasan keamanan pemain, tapi di mana bukti klaim ini?” ucap Raisa.

Ia membandingkan FIBA dengan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), yang pada 2012 memberi masa uji coba dan mengkaji ulang aturan itu.

“Dari masa uji coba tersebut, tidak didapatkan bukti yang kuat bahwa penutup kepala dapat membuat cedera pemain, sehingga FIFA benar-benar menghapus larangan tutup kepala selama pertandingan. Mengapa FIBA tidak mengikuti jejak FIFA di sini?”

Sejak September 2014, FIBA memberi masa percobaan 2 tahun untuk mempertimbangkan pencabutan aturan itu.  

Raisa, yang bisa mengikuti pertandingan basket internasional September ini jika aturan tentang tutup kepala itu direvisi, mempertanyakan, “Jika saya tidak diijinkan memakai jilbab, mengapa beberapa pemain diperbolehkan untuk menampilkan tato agama mereka tanpa perbedaan dan tanpa masalah?” 

‘Diperlakukan tidak adil’

“Ada banyak pemain berbakat di seluruh dunia yang diperlakukan tidak adil, ditolak haknya untuk bermain di kompetisi FIBA. Karena memakai hijab, turban atau yarmulke, beberapa juga ditolak di tempat kerja,” kata Raisa.

Ia mencontohkan Bilqis Abdul Qadir, pemain basket pertama yang berhijab dalam sejarah NCAA, tapi tidak pernah bermain basket di luar negeri karena terhalang aturan “tutup kepala” itu.

Ada pula Yuli Wulandari, wasit perempuan pertama dari Indonesia untuk FIBA yang berhijab. Yuli belum tentu bisa memimpin pertandingan di SEABA 2016 karena ia memutuskan berhijab, tulis Raisa.

Di akhir petisinya, Raisa meminta dukungan dan tanda tangan publik agar, “Insya Allah FIBA akan mengubah aturan sehingga semua pemain di seluruh dunia akan diberikan kesempatan yang sama untuk bermain basket profesional di luar negeri dan untuk mewakili negara mereka di kompetisi Internasional!” —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!