SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Pada Rabu, 31 Agustus, gelandang Manchester United (MU), Bastian Schweinsteiger, memainkan laga terakhirnya bersama Timnas Jerman dalam pertandingan persahabatan melawan Timnas Finlandia.
Pada pertandingan terakhirnya mengenakan seragam Timnas Jerman, ia tak kuasa menahan air mata pada awal pertandingan.
Schweini memang telah mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari karier internasional pada bulan Juli lalu.
Sedangkan kariernya di MU pun tidak secemerlang ketika ia berseragam Bayern Muenchen. Meski demikian, ia menyatakan bahwa MU akan menjadi klub terakhir tempat ia berlabuh.
Seperti apa perjalanan karier dan kehidupan Schweinteiger hingga kini?.Mari mengenal sosok Schweini lebih dekat lewat beberapa fakta berikut ini:
Schweini dalam angka
Pemain berusia 32 tahun ini memiliki segudang prestasi di sepanjang kariernya.
Dalam karier internasionalnya sejak tahun 2004, ia telah bermain dalam 121 pertandingan dan mencetak 24 gol. Ia juga sukses membawa Timnas Jerman meraih Piala Dunia tahun 2014 silam.
Sedangkan dalam karier klub, ia telah bermain sebanyak 500 pertandingan sebagai pemain Bayern Muenchen sejak tahun 2002. Selama 13 musim di sana, ia telah mengoleksi 68 gol di berbagai kompetisi.
Bersama Bayern Muenchen, ia meraih 8 juara Bundesliga, 7 juara DFB-Pokal, 1 trofi Liga Champions, Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antar Klub.
Sejak kehadirannya di MU pada 2015 silam, ia baru bermain sebanyak 31 pertandingan dan hanya mencetak 1 gol.
Piawai dalam ski
Schweini muda bisa saja memilih olah raga ski sebagai kariernya. Pasalnya, ia cukup piawai dalam olah raga tersebut.
Ia dilatih oleh atlet ski Jerman ternama, Felix Neureuther.
Namun ia memilih sepak bola ketika datang tawaran dari Bayern Muenchen di tahun 1998.
Meski demikian, Schweini masih sering bermain ski di waktu luangnya.
Bukan gelandang asli
Schweini memiliki posisi sebagai gelandang tengah, yang bertugas mengalirkan bola dari belakang ke depan. Dan tidak diragukan lagi, ia melakukan tugasnya dengan baik.
Namun, gelandang tengah bukanlah posisi awalnya.
Ketika pertama kali bermain untuk tim senior Bayern Muenchen, ia berada di posisi bek kiri atau full-back.
Kemudian ia dipindahkan ke posisi gelandang kiri agar mampu menahan serangan dari pemain sayap lawan serta membantu serangan tim dari sisi kiri.
Lalu sejak hadirnya Arjen Robben dan Franck Ribery di Bayern Muenchen pada 2009, posisi Schweini dipindahkan oleh pelatih tim saat itu, Louis van Gaal, ke gelandang tengah.
Bandel di luar lapangan
Pada awal kariernya di Bayern Muenchen, Schweini dikenal sebagai pemuda yang bandel dan kerap melawan aturan.
Satu kali, di usianya yang masih 18 tahun, seorang satpam di kompleks latihan Bayern Muenchen menangkap basah Schweini sedang berada di kolam berpusar bersama seorang gadis pukul 2 dini hari.
Schweini kemudian mengaku bahwa itu adalah sepupunya yang sedang ia ajak berkeliling di tempat latihan.
Keluarga atlet
Schweini memiliki seorang kakak bernama Tobias Schweinsteiger yang juga merupakan pemain bola di liga domestik di Jerman. Kini Tobias menjabat sebagai asisten pelatih Bayern Muenchen U17.
Sama seperti Schweini, saat masih aktif bermain sepak bola, Tobias berposisi sebagai gelandang.
Sedangkan istri Schweini adalah atlet tenis asal Serbia, Ana Ivanovic. Keduanya menikah pada Juli 2016 silam di Venesia, Italia. –Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.