Alasan Jokowi ajak Duterte blusukan di Pasar Tanah Abang

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Alasan Jokowi ajak Duterte blusukan di Pasar Tanah Abang
Blusukan merupakan cara Presiden Jokowi untuk menunjukkan kepada pemimpin negara lain bagaimana melihat permasalahan langsung ke lapangan

JAKARTA, Indonesia – Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah tiba di Jakarta pada Kamis malam, 8 September. Kendati berdasarkan jadwal resmi Duterte baru akan diterima oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo sore hari, namun mantan Wali Kota Solo itu telah menyiapkan kejutan bagi pria yang akrab disapa “Digong” tersebut.

Pada siang nanti, Jokowi akan mengajak Duterte blusukan ke pasar tradisional Tanah Abang. Menurut Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, tidak semua pemimpin negara diajak Jokowi untuk blusukan. Melalui aksi blusukan ini, Jokowi ingin menunjukkan secara langsung kepada pemimpin dari negara lain cara menyelesaikan isu di lapangan.

“Yang menjadi kelebihan dan sekaligus konsentrasi Presiden Jokowi adalah melihat persoalan langsung di lapangan. Dengan demikian Beliau juga ingin memberikan contoh kepada pemimpin dunia, sebab persoalan itu tidak bisa hanya dilihat dari perencanaan dan di atas meja saja,” ujar Pramono ketika ditemui di Istana Negara pada Jumat pagi, 9 September.

Selain itu, aksi blusukan, kata Pramono menjadi salah satu yang ingin dilihat oleh para pemimpin negara lain ketika berkunjung ke Indonesia.

“Seperti Perdana Menteri Australia kemari, justru mereka yang minta,” tutur dia.

Presiden Jokowi, Pramono melanjutkan, memahami kunjungan ini menandakan pentingnya Indonesia bagi Filipina. Sebab, Duterte meminta untuk bertemu dan berkunjung usai KTT ASEAN digelar di Laos.

“Makanya walaupun dengan kesibukan yang luar biasa dan baru saja bertemu di KTT Laos, tetapi Presiden Duterte tetap meminta untuk bisa berkunjung ke Indonesia,” katanya.

Keduanya baru akan bertemu di Pasar Tanah Abang. Dari sana, Duterte diterima dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka.

Namun, sebelumnya, dia akan bertemu dengan komunitas Filipina di Jakarta dan memberi penghormatan dengan meletakan rangkaian bunga di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.

Lalu, apa saja isu yang akan dibahas kedua pemimpin? Pramono menyebut setidaknya ada 3 isu yang akan dibahas yakni keamanan di wilayah perairan Filipina, aksi penculikan yang menimpa WNI dan dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf dan kuota ibadah haji.

“Mengenai kuota haji, kemarin akan ada kejadian yang menimpa beberapa warga kita saat ingin berangkat naik haji menggunakan kuota dari Filipina. Nah, ketika bertemu dengan Pangeran Abdullah (dari Arab Saudi), Presiden juga meminta untuk menambah kuota haji sekitar 10 ribu. Selain itu, jika diizinkan secara resmi, kuota dari negara sahabat yang tidak terpakai bisa digunakan jemaah Indonesia,” tutur Pramono memberi pemaparan.

Dia menjelaskan alasan permintaan itu, karena jika menunggu untuk ikut program yang digagas pemerintah, maka calon jemaah haji bisa menunggu selama 20 tahun.

“Sehingga, antriannya terlalu panjang dan itu dibicarakan, termasuk jemaah haji yang sudah berangkat dari negara-negara sahabat, tentu harus ada penanganan terhadap hal itu,” kata dia.

Sementara, dari sisi Duterte, dia akan mengangkat isu salah satu warganya yang menjadi terpidana mati kasus narkoba, Mary Jane Veloso. Duterte mengatakan akan memohon pengampunan kepada Jokowi agar perempuan berusia 31 tahun itu dihindarkan dari eksekusi mati. – Rappler.com

Baca laporan Rappler lainnya mengenai kunjungan Presiden Duterte:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!