5 tugas yang menanti Kepala BIN Budi Gunawan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 tugas yang menanti Kepala BIN Budi Gunawan

ANTARA FOTO

Salah satu tugas Budi Gunawan adalah menyelesaikan kasus pembunuhan Munir

JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah resmi melantik Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Istana, pada Jumat, 9 September.

Dengan resminya mantan Wakil Kepala Kepolisian RI tersebut dilantik sebagai Kepala BIN, kini terdapat beberapa pekerjaan yang menanti untuk diselesaikan.

Apa saja tugas-tugas yang menanti Budi Gunawan yang mengganti Jenderal Sutiyoso?

1. Koordinasi antar lembaga intelijen negara

Tugas keintelijenan di negara ini tak hanya dimiliki oleh BIN. BIN memiliki fungsi intelijen untuk dalam dan luar negeri, TNI untuk intelijen di bidang pertahanan dan kemiliteran, intelijen hukum dilakukan kejaksaan, intelijen keamanan Polri, serta fungsi intelijen yang dilakukan lembaga negara lainnya.

“Semua itu mewarnai BIN karena BIN harus mengkoordinir semua itu,” tutur Budi Gunawan pasca dilantik pada Sabtu, 10 September.

2. Kasus pembunuhan yang belum terungkap

BIN juga memiliki pekerjaan rumah untuk mengungkapkan kasus-kasus yang belum menemui titik terang. Salah satunya adalah kasus pembunuhan aktivis orang hilang Munir yang terjadi 12 tahun silam.

Budi menyatakan akan mengisi BIN dengan orang-orang yang kompeten untuk membongkar kasus-kasus di masa lalu yang belum terungkap.

“Kasus Munir kan belum jelas siapa yang melakukan dan sebagainya. Dugaan-dugaan masa lalu, tentu kami lihat ke depan untuk memajukan BIN ke depan agar diisi orang yang super, spesialis, kompeten di bidang intelijen,” katanya.

3. Kurangnya personel

Sutiyoso menilai kurangnya kinerja BIN saat dipimpinnya antara lain disebabkan oleh kurangnya personel yang tersedia untuk melakukan tugas-tugas penting.

Budi mengemukakan bahwa akan ada strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Tentu ada beberapa strategi, tentu semua harus mempunyai jaringan yang ditingkatkan. Jaringan maupun akses ya sambil nanti menunggu penambahan personil,” ujar Budi, lulusan Akademi Kepolisian tahun 1983 .

4. Kasus terorisme

Peran BIN harus diperkuat dalam mengungkapkan dan mencegah aksi terorisme yang mungkin terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, menurut Budi, pihaknya akan memanfaatkan perluasan yang terdapat dalam perkembangan RUU Terorisme.

“Kita harapakan dapat mensinergikan kekuatan kita memerangi terorisme mulai dari pencegahan [peran intel] dan penindakan di mana kita support data, lalu rehabilitasi,” ujarnya.

5. Penyanderaan yang terjadi berulang kali

Untuk menyelesaikan kasus penyanderaan WNI yang beberapa tahun terakhir kerap terjadi, BIN akan melakukan evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan sebelumnya.

Sepanjang tahun ini saja sudah ada 26 anak buah kapal (ABK) WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina.

“Kita akan evaluasi, kan sudah ada agreement antar panglima TNI. kita akan lihat kerjasaman intelijen Indonesia dan Filipina,” katanya.

Mampukah Budi Gunawan menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik? —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!