Berita hari ini: Minggu, 11 September 2016

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berita hari ini: Minggu, 11 September 2016

ANTARA FOTO

Pantau terus laman ini untuk memperbarui berita terbaru pilihan redaksi Rappler Indonesia pada Minggu, 11 September 2016

Ledakan besar guncang kota Makassar, puluhan rumah rusak 

Sebuah ledakan besar terjadi di tengah kota Makassar pada malam ini sekitar pukul 21:00 WITA. Ledakan terjadi di belakang Pasar Maricaya di Jalan Harimau.

Puluhan rumah dan toko dilaporkan rusak akibat ledakan itu. Belum diketahui apa yang menjadi penyebab ledakan itu, namun pusat ledakan diduga berada di dua ruko berlantai tiga.

Suara ledakan keras dan getarannya terasa hingga radius hampir 2 kilometer. Akibat ledakan itu, aliran listrik di kota Makassar padam sebagian.

Dua ruko yang menjadi lokasi ledakan terlihat tampak hancur. Pintu ruko yang berbahan besi terpental hingga ke Jalan Veteran Selatan yang jaraknya sekitar 300 meter. Selengkapnya baca di kompas.

Kepala BNN: Indonesia tak harus tiru cara Filipina berantas narkoba

BERANTAS NARKOBA. Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso (kiri) bersiap mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 6 September. Foto oleh Puspa Perwitasari/ANTARA

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso mengatakan Indonesia tidak perlu meniru cara kontroversial yang diterapkan oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dalam memberantas peredaran narkotika. Di bawah kepimpinan Duterte, sekitar 2.400 orang telah tewas diduga dibunuh tanpa melalui proses peradilan.

“Masalah narkotika, bagaimana cara pandang negara itu. Filipina sudah melakukan langkah khusus dan langkah drastis dalam pemberantasan narkoba,” ujar pria yang akrab disapa Buwas itu di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat.

Dia mengatakan Indonesia memiliki cara sendiri untuk menunjukkan ketegasan memerangi narkoba. Caranya berbeda dengan yang diterapkan oleh Filipina, tetapi tujuannya sama.

“Bisa saja, melakukan tindakan tegas, tapi kita tidak harus meniru Filipina. Tujuannya adalah bagaimana memerangi negara ini, negara kita terhindar dari narkoba,” kata dia lagi.

Kalimat Buwas ini berbeda sebelum ketika Duterte tiba di Jakarta. Dia justru menyebut Indonesia bisa saja mengikuti kebijakan yang saat ini diberlakukan pemerintahan Duterte.

Perwira tinggi di kepolisian itu malah menganggap jika kebijakan semacam itu diberlakukan di Indonesia, maka jumlah pengedar dan pengguna narkoba di Tanah Air akan menurun secara drastis. Baca selengkapnya di Detik.

Presiden Jokowi akan takbiran dan salat Idul Adha di Banten 

RAYAKAN IDUL ADHA. Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan merayakan hari Idul Adha di Provinsi Banten. Foto oleh AFP

Presiden Joko “Jokowi” Widodo dijadwalkan akan merayakan malam takbir dan menunaikan salat Idul Adha di Provinsi Banten. Hal itu bertepatan dengan kunjungan kerja mantan Walikota Solo tersebut ke sana.

Jokowi akan meninjau sejumlah fasilitas kesehatan bagi warga di beberapa kabupaten. Kepala Negara diagendakan akan melakukan takbir akbar bersama warga Banten di Masjid Al Bantani untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah.

Sementara, lokasi salat Idul Adha dilakukan di Masjid Agung Ats Tsauroh, Pegantungan, Serang pada Senin, 12 September. Jokowi juga akan menyerahkan hewan kurban berupa sapi dengan berat 800 kilogram. Selengkapnya baca di Antara.

229 WNI yang ditangkap di Arab Saudi terancam hukuman 6 bulan penjara 

IBADAH HAJI. Seorang jemaah calon haji membaca buku panduan menjelang keberangkatan saat pelepasan jemaah calon haji Provinsi Bali tahun 2016 di Denpasar, Senin, 22 Agustus. Foto oleh Nyoman Budhiana/ANTARA

Kementerian Luar Negeri membenarkan adanya 229 WNI yang ditangkap oleh Pemerintah Arab Saudi di Mekkah lantaran tidak memiliki izin untuk menunaikan ibadah haji. Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan sebagian besar dari 229 WNI itu merupakan warga Indonesia yang tinggal melebihi batas waktu dan bekerja di luar Mekkah.

“Mereka yang memasuki Mekkah untuk menjalankan ibadah haji tanpa memiliki tasreh (izin untuk beribadah haji) terdiri dari 155 perempuan, 59 laki-laki dan 15 anak-anak. Mereka ditangkap di dua penampungan gelap dan untuk mengikuti program tersebut diduga membayar sejumlah uang kepada sindikat yang mengatur perjalanan ibadah tersebut di Saudi,” ujar Iqbal melalui keterangan tertulis.

Tetapi, Iqbal menjelaskan pada dasarnya mereka adalah para pelanggar hukum berdasarkan ketentuan di Arab Saudi.

“Namun, kami tetap akan memberikan bantuan yang sejalan dengan hukum di Saudi. Kami akan memastikan bahwa mereka ditahan di tempat yang layak dan memastikan hak-hak hukum mereka dihormati,” kata Iqbal menirukan kalimat Konsul Jenderal RI sementara di Jeddah, Dicky Yunus.

Berdasarkan hukum di Arab Saudi, ke-229 WNI itu terancam hukuman penjara minimal 6 bulan dan dicekal masuk ke Arab Saudi selama 10 tahun.

“Polisi akan melakukan investigasi lebih mendalam setelah pelaksanaan haji. Hukumannya akan tergantung pada beratnya kesalahan yang dilakukan,” kata Dicky.

Sebanyak 229 WNI itu ditampungi di rumah detensi imigrasi Tarhil Syumaisi yang terletak antara Jeddah dan Mekkah. KJRI telah mengunjungi mereka dan menggali sejumlah informasi penting. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!